![]() |
Foto: Wikipedia.com |
Jayapura - Solidaritas
Hukum HAM Demokrasi Rakyat Papua (SHDRP) menyatakan dukungannya
terhadap masuknya Papua Barat ke dalam Melanesian Seprahated Groups
(MSG) yang akan dilakukan dalam KTT MSG di Kaledonia Baru, 18 Juni
2013.
Alius
Asso, dari SHDRP mengatakan, masalah Papua yang tidak kunjung selesai,
setidaknya berpeluang diselesaiaikan melalui mahkamah internasional oleh
MSG “MSG adalah forum agar kami bisa masuk ke PBB,” katanya ke wartawan
dalam jumpa pers di Abepura, Kota Jayapura, Papua, Kamis (13/6).
Menurut
Alius, MSG merupakan wadah untuk menyelesaikan masalah Papua ke kancah
internasional, PBB. Dengan itu, kata dia, dijamin tidak ada Gerakan
Pengacau Keamanan (GPK) atau separatisme ketika terjadi kontak senjata
di tanah Papua. “Yang ada hanya revolusi total,” tegas Asso.
Nius
Asso dari HMPT (Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Pegunungan Tengah Papua)
menolak adanya tindakan kekerasan dan pembungkaman kebebasan
berekspresi di Papua. Menurut dia, tindakan kekerasan dan pembatasan
kebebasan menyampaikan penyampaian malah menodai Negara yang diklaim
sangat demokratis.
“Tindakan
aparat kemananan tidak sesuai dengan prinsip demokrasi. Maka saya
berharap, berikan kesempatan kepada orang pribumi (Papua) untuk
menyampaikan pendapatnya. Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua juga
mendukung adanya MSG. Jadi kami mendukung MSG, maka kami meminta
pemerintah Republik Indonesia mengakui kedaulatan Papua,” kata Nius.
Soal
pembungkaman demokrasi, kata Alius, dari SHDRP menyebut, saatnya
menghentikan tindakan kekerasan. Dalam mendukung MSG, pihaknya berharap
agar tidak terjadi lagi jatuh korban. Namun, pihaknya mendukung secara
moral terhadap MSG yang dimaksud. “SHDRP hanya mendukung secara moral,”
katanya. (Jubi/Timoteus Marten)
Sumber : www.tabloidjubi.com
0 komentar:
Post a Comment