Home » , , » Tampa Sebab, Aparat Polisi Menyiksa Seorang Warga Sipil Di Kabupaten Deiyai Papua

Tampa Sebab, Aparat Polisi Menyiksa Seorang Warga Sipil Di Kabupaten Deiyai Papua

Ilustrasi@
Deiyai - Jumat (28/06), Oknum Aparat Brimob mengeluarkan rentetan penembakan terhadap warga sipil di daerah Deiyai, Papua. Sejak pagi tadi (28/06), Kabupaten Deiyai sangat bersahabat dengan bunyi peluru. Situasi kota deiyai semakin mencekam dengan bunyi tembakan yang di keluarakan oleh Aparat Polisi dari satuan Brigadir mobil (Brimob) itu.

Masyarakat yang ada di sekitar kabupaten deiyai, tidak menjauhi dari bunyi rentetan itu,  Namun mereka semakin mendekati ke arah bunyi senjata tersebut. Semakin perlahan, masyarakat semakin banyak. 
Ternyata tampa rencana dan di undang, Markas penginapan Brimob didatangi dan dikelilingi oleh warga setempat. Orang berbondong-bondong terus mamadatinya. Tapi, tembakan tersebut menjadi “receptionis” bagi warga Deiyai.

Warga terus, mendatangi kantor Brigadir mobil (brimob) yang bertugas di daerah kabupaten deiyai, Ternyata Polisi dari satuan Brigadir mobil (Brimob) itu sedang melakukan tindakan kekerasan terhadap seorang warga sipil. nama korbannya. Pontianus madai yang tinggal di DesaYabadimi, tidak jauh dari kota wakeitei Ibukota Kabupaten Deiyai, Papua. 
Berdasarkan informasi yang Kami terima dari salah satu pemuda deiyai, fery, brimob memukul korban tersebut tanpa alasan yang mendasar. Tidak mabuk atau pun melakukan tindakan lainya. Bahkan, korban tersebut tidak biasa komsumsi Munuman keras. Fery menceritakan; malam jumat (27/06), ketika lelaki tersebut pulang dari kios seusai belanja gula, kopi dan susu, dirinya di hadang oleh sekelompok orang yang terdiri dari 4 orang. 
Orang-orang tersebut adalah; 2 diantaranya pemuda setempat (masih dalam proses identifikasi identitas) dan 2 orang lainya aparat brimob. Para pelaku tidak segang-segang dan tampa bertanya langsung keluarkan tendangan ke arah korban. Sehingga, pontianus mengalami luka berat di kepala bahkan di anggota badan lainnya. Korban tidak keluarkan pukulan atau perlawanan ke arah lawan. Setelah itu, dia melarikan diri ke rumah, di desa yabadimi. Setelah tiba di rumah ia sampaikan kepada rekan-rekannya yang ada di rumah. 
Dan informasi tersebut menyebar ke seluruh masyarakat deiyai. Tanpa dikomando, secara serentak masyarakat padati jantung kota wakeitei ini. Semakin banyak masyarakat dan mereka menuntut ke kepala suku adat, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh perempuan untuk mengusir brimob dari kabupaten deiyai. Secara serentak, hitam diatas putih, segenap masyarakat deiyai, menolak dan tidak izinkan untuk selamanya, mendirikan kantor brimob di kabupaten deiyai. Hal yang sama juga, masyarakat lakukan terhadap Tim Khusus (Timsus), Yonif 753, Arga Vira tama (Arvita) waghete, beberapa tahun yang silam. Jadi, masyarakat tutup kantor brimob adalah yang kedua kali. 
Hari semakin sore, cuaca kota waghetepun tidak bersahabat. Alam deiyai, terus menangis. Hujan dan badai menutupi lembah tigi ini. Seakan-akan alam ini, ikut marah terhadap tindakan represif yang di lakukan oleh brimob ini.
Sore tadi, jumat 27/06, Kapolres Paniai, sekaligus sebagai pimpinan kepolisian di daerah itu, menjemput seluruh personil Brigadir Mobil (Brimob) untuk kembali ke kabupaten Paniai. Sebelumnya, Brimob nginap  dan menjadian kantor mereka di salah satu rumah dinas milik pemerintah daerah, distrik tigi, kabupaten deiyai papua. 
Demikian informasi yang di terima dari fery melalui telepon selulernya, jumat (28-06-13).
(Ones Madai)

 
Share this video :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. RASUDO FM DOGIYAI - All Rights Reserved

Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile

Proudly powered by Blogger