Ilustrasi TNP-OPM [google] |
Publik pun bertanya-tanya, informasi mana yang benar saat ini? Merespon pertanyaan publik, TPNPB-OPM mengirim rilis ke SP, Minggu (11/8) malam, soal penembakam di Pos Puncak Senyum, Papua.
1. Penembakan Mobil Ambulance di Puncak Jaya yang mengenai anggota PMI dan mengalami luka-luka dan 1 tewas, dimana pelaku adalah anggota TNI dari Pos Puncak Senyum
2. TNI melakukan penembakan itu dengan tujuan bahwa menggiring Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat melakukan kriminal, melanggar aturan hukum internasional, tentang perlindungan Palang Merah, dan merusak nama baik perjuangan TPNPB-OPM dimata dunia internasional yang sedang kampanye dan berjuang untuk Kemerdekaan Papua.
3. TNI harus bertanggung jawab atas korban penembakan tiga Anggota Palang Merah Indonesia di Puncakjaya.
4. Bupati memberikan legitimasi permintaan TNI untuk menjemput orang sakit, membenarkan penipuan TNI dan menjebak anggota PMI asal Papua Barat, maka Bupati Puncak Jaya juga harus tanggung jawab terhadap 3 orang korban pada insiden itu.
5. TNI menembak mobil ambulance untuk menuduh pelaku TPNPB, tetapi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat tidak melakukan penembakan mobil ambulance itu.
6. Tuduhan Polda Papua dan Pangdam XVII Cenderawasih, kepada TPNPB sebagai pelaku penembakan melalui media lokal dan nasional adalah tidak benar. Penipuan ini untuk menutupi kesalahan anggota TNI, pelaku penembakan dari pos Puncak Senyum itu.
7. Jika pelaku Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, tentu menyatakan bertanggungjawab namun tidak, maka penembakan tiga anggota PMI dinyatakan pelaku TNI. [154]
Sumber: .suarapembaruan.com
0 komentar:
Post a Comment