MANOKWARI - Memperingati Hari AIDS se Dunia,1 Desember, Minggu sore
sejumlah aktifis kesehatan menggelar aksi simpati dengan membagi-bagikan
pita kepada pengguna jalan di perempatan Wosi, Sanggeng. Ia mengajak
warga untuk peduli mencegah penyebaran virus HIV/AIDS yang sudah
mengkuatirkan.
Dr Astrid Kartika, Senior Program Manager Kesehatan AusAid menyatakan
bahwa secara persentasi kasus HIV/AIDS di Provinsi Papua Barat maupun
Provinsi Papua sangat tinggi dibanding dengan daerah lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian, persentasi kasus HIV/AIDS mencapi 2,4
persen dari total jumlah penduduk.
‘’Jadi,bisa dihitung saja, berapa jumlah penduduk sekarang. Jangan
lupa, di Papua ini jumlah penduduknya sedikit. Dengan jumlah penduduk
yang sedikit tapi meyumbang 20 persen dari total kasus baru di
Indonesia,’’ beber dokter Astrid saat penyusunan program kerja AIPD di
Swiss-belhotel Manokwari beberapa waktu lalu.
Perlu dilakukan pemerintah daerah serta segenap stakeholder yakni
pengupayakan pengendalian dan pencegahan. Virus HIV/AIDS sudah menyebar
diberbagai lapisan masyarakat tanpa mengenai profesi,usia dan lainnya.
Bahkan menurut Astrid, berdasarkan penelitian, kasus HIV/AIDS banyak
ditemukan pada ibu-ibu mencapai 24 persen. Dan kelompok usia produktif
paling tinggi terinfeksi virus mematikan ini.
‘’Yang memeriksakan diri tentang status HIV/AIDS lebih banyak
perempuan dibanding laki-laki. Ini yang menjadi alasan mengapa kasus
HIV/AIDS lebih banyak ditemukan pada ibu-ibu daripada laki-laki,’’
ujarnya.
Dikatakan, ada lembaga terkait dalam waktu dekat akan kembali
melakukan penelitian tentang kasus HIV/AIDS di Provinsi Papua Barat
maupun Prov Papua. Menurutnya dokter Astrid, sekitar 20 persen kasus
HIV/AIDS baru di Indonesia akan berasal dari Provinsi Papua Barat dan
Prov Papua, sedangkan 80 persen lainnya dari daerah lain di Indonesia.
Astrid mengatakan, perlu dilakukan upaya-upaya pengendalian ataupun
pencegahan penyebaran HIV/AIDS. Beberapa upaya diantaranya penguatan
masyarakat untuk mengubah perilaku menjadi hidup sehat, perbaikan
pelayanan kesehatan.(jpnn)
0 komentar:
Post a Comment