Merauke – Bupati Merauke Drs. Romanus Mbaraka, MT di Ruang Rapat
Bappeda Merauke kembali melakukan pertemuan dengan masyarakat pedagang
asli Papua di Pasar Wamanggu, Senin (28/4), guna membahas berbagai permasalahan yang tak kunjung berakhir, seperti penempatan
los dan kios yang masih kurang pas atau tidak cocok dengan barang atau
dagangan yang akan dijual, dan penarikan retribusi yang biasanya
dilakukan setiap enam bulan sekali dinilai cukup membebankan pedagang.
Menanggapi
masukan dan keluhan dari pedagang ini, Buapti Merauke menyampaikan,
penarikan retribusi akan diupayakan dilakukan setiap bulan, sehingga
tidak memberatkan pedagang, los dan kios yang masih kosong akan
diserahkan bagi yang lebih
membutuhkan dan penempatan los dan kios antara pedagang pakaian dan
sayuran atau kios akan ditata sesuai kebutuhan.
Terkait
bantuan permodalan, Buapti Merauke meminta waktu selama dua bulan untuk
pembangunan terminal, karena penyerahan modal akan dilakukan setelah
terminal selesai dibangun.
“Setelah
terminal pindah, semua taxi akan digeser dan akan dilanjutnkan dengan
penyerahan modal. Penyerahan bantuan modal akan dilengkapi dengan
pernyataan bantuan modal kepada pemilik kios dan los khusus yang asli
Papua dan pernyataan pedagang mengunakan modal yang diberikan untuk
bergulir,” terangnya
Bupati
juga meminta kalau ada asosiasi dari pedagang asli Papua segera
dimanfaatkan dan segera melaporkan ke Bupati untuk memberikan masukan
serta penguatan modal terhadap asosiasi tersebut.
“Saya
akan memberikan modal 300-500-an juta rupiah sebagai modal awal. Tetapi
harus diatur dengan baik, Ketua asosiasinya siapa, akan saya ikuti,
kapasitasnya atau pemahamannya tentang bagaimana modal bisa bergulir.
Kalau tidak saya akan siapkan orang dari luar untuk membantu membangun,”
pungkasnya. (rsdfm/mcmerauke/Kus/ InfoPublik)
0 komentar:
Post a Comment