GARIS KOMBINASI PASILITATOR PERANG SUKU DI TIMIKA LANTARAN SENGKETA BATAS TANAH
PAPUANISATIONS
: Suara Alam Papua Menyampaikan Perang suku di timika papua segera
hentikan sebagai rakyat papua yang ramah tama diantara alam papua yang
begitu berlimpah. Perang suku bukan artinya memelihara suku bangsa
Melanesia rakyat papua meelainkan mempunah genosida rakyat papua
melalui lantarannya. Yang sedang mencari adu antara kulit hitam sendiri
dengan dorongan-dorongan factorial pasilitator penjajahan negara
colonial dan PTFI.
Perang
suku adalah penghancuran tatanan bangsa Melanesia yang seutuhnya di
pasang oleh jaringan PTFI dan Penjajahan Negara colonial Indonesia.
Garis
kombinasi yang sedang terlihat pada perang suku di timika mempunyai
garis kombinasi kontan mempasilitasi tim-tim gelap mendorong dan
mendesak mengadakan perang suku lantaran-lantaran sengketa tanah.
Aktor
utama pasilitator adalah PTFI pertambangan Sahamnya Amerika Serikat
bekerja sama dengan Negera colonial Indonesia sedang mempasilitasi
actor-aktornya suku antar suku papua sendiri mengadakan medan parang
lantaran tanah adat. Perlunya tegakkan di ruang perdamaian mencapai
kemerdekaan papua barat.
Rakyat
papua melawan panah dengan Negara colonial Indonesia dan PTFI lebih
bagus dari pada kita sendiri baku adu perang panah tajam belur pada
tubuh manusia papua sendiri.
Seharusnya
kita papua bersatu mengusir dan panah pendatang Militer Negara
colonial yang sedang menjajah rakyat manusia papua bagian barat di mata
kita sedang genosida. Manusia bagaikan berburu kus-kus hutan di anatar
mata kita dimana berada, perlu di benahi.
Perang
suku perlu di sadari hentikan dulu dengan kesadaran sebagai orang
papua sebelum merdeka, kibarkan bendera bintang kejora di tanah papua
bagian barat sebagai “tuan di negerinya sendiri”, artinya sebelum
berdiri Negara sendiri di tanah papua bagian barat.
Perang
suku di timika jelasnya bahwa adanya dorongan dari pihak penjajahan
negara colonial Indonesia dan PTFI. Adalah Faktor utama pasilitator
untuk melanjutkan perang atasnamakan perang sengketa tanah adat di
sekitar areal PTFI pertambangan.
Rakyat
papua kulit hitam kita semua sama-sama sadari desakan tutup PTFI dan
usir penjajahan negara colonial Indonesia dari atas tanah papua bagian
barat. Rakyat papua perlu tegakkan pada masa sekarang adalah :
- Perang desakan segera tutup PTFI perusahan pertambangan adalah Faktor pasilitator utama untuk perang suku, perlu harus tutup;
- Perang desakan segera usir penjajahan negara colonial Indonesia tinggalkan tanah papua karena factor pasilitator untuk perang suku atas petak tanah adat atas perang suku, bagian dari genosida.
Rakyat
papua adalah rakyat papua ras Melanesia kulit hitam bukan kulit melayu
dan kulit bule barat; kita seharusnya pahami memahami sebagai rakyat
papua dalam perjuangan Kemerdekaan kita kedepan.
Rakyat
papua sedang berjuang Kemerdekaan papua barat, berjuang kibarkan
bendera bintang kejora, mau mendirikan Negara Republic Papua Barat;
perlu kita bersatukan barisan mengusir penjajahan negara colonial
saja. Melupakan dan hentikan perang suku lantaran sengketa tanah adat
di dorong dan di pasilitator oleh PTFI dan negara colonial Indonesia.
Kami Pejuang kemerdekaan papua barat Himbau kepada Rakyat papua barat dengan tegas bahwa;
“Tanah papua adalah tanah milik rakyat papua kulit hitam tidak akan
hilang selamanya, maka hentikanlah perang suku di timika papua; sedang
dalam perjuangan kemerdekaan papua barat”, dengan tegas harap maklumkan)*
“Sebagai
Manusia Penciptaan Allah Tuhan Kita; Mari kita damai dan sejahtra
dalam nama Alam papua, Dalam nama Kulit hitam dan keriting rambut,
dalam nama ras Melanesia, dalam nama Pulau papua bagian barat, dan
dalam nama Raja Pencipta Semesta Alam Papua Allah Yahwe Tuhan Bapakku,
Anak Tunggal Yesus Kristus, Melaikat, Santo-Santa, Nabi-Nabi dan
Penunggu Suci Papua. Amen)*
“Mari kita bersatu Papua Melanesia Menuju Kemerdekaan Abadi Bersama, Lupakan Perang”
Oleh : Agus Mote) Peduli “Bangsa yang Aman dan damai dengan bebas merdeka”
—————————————————————————————————————————-
IMMEDIATELY STOP THE WAR IN TIMIKA RATE IN WEST PAPUA INDEPENDENCE STRUGGLE ; SOUND PAPUA
PAPUANISATIONS
: Delivering Natural Sound Papuan tribal war in Papua Timika
immediately stop as all the friendly people of Papua between Papua
nature is so abundant . War is not rate it has maintained tribal people
of Papua Melanesian people of Papua meelainkan mempunah genocide
through lantarannya . Who are looking for fights between blacks
themselves with impulses factorial pasilitator colonial and colonial
countries PTFI .
Tribal
warfare is the destruction of the whole order of Melanesians in pairs
by a network of Freeport and Indonesian colonial occupation state .
The
line combinations were seen in tribal warfare in Timika have a
combination of cash mempasilitasi line teams pushed and shoved dark hold
because tribal wars – because of a land dispute .
The
main actor is the Freeport mining shares pasilitator the United States
is working with the State of colonial Indonesia was mempasilitasi
actor – actor tribal tribe papua himself holding a machete field
because customary land . Enforce the need for peace in the West Papua
independence .
Arrows
against the people of Papua with Indonesian colonial state and PTFI
better than our own raw shoot sharp arrows of war on the human body
battered Papua own .
We
should unite Papua repel and arrows State Military colonial settlers
who were colonizing western people Papua human in our eyes was genocide
. Humans like to hunt kus – kus forest in advance of our eyes which
are , need to fix .
Need
to be aware of tribal warfare in the first stop of consciousness as
people of Papua before independence , hoist the Morning Star flag in
Papua, the western part of the land as a ” master in his own country ” ,
meaning before the State stands alone in the western part of the land
of Papua .
Tribal
wars in Timika he explained that the encouragement of the colonial
state and colonial Indonesia Freeport . The main factor is to continue
the war atasnamakan pasilitator war indigenous land disputes around the
Freeport mining area .
Black
people of Papua we are all equally aware insistence PTFI cap and expel
Indonesian colonial occupation of the country over the western part of
the land of Papua . Papuan People need to be enforced at the present
time are :
- – Urging war soon closed Freeport mining company, is a major factor for tribal wars pasilitator , need to be closed ;
- – Urging war immediately expel Indonesian colonial occupation left the country because of factors pasilitator Papua land for tribal wars over land plots customary tribal war , part of the genocide .
People
of Papua is a Melanesian people of Papua race blacks not wither
leather and leather western Caucasians ; we should understand to
understand the people of Papua in our Independence struggle ahead .
People
of Papua West Papua Independence was fought , fought hoist the Morning
Star flag , would establish the State Republic of West Papua ; we need
to expel the occupation ranks bersatukan colonial state alone .
Forgetting and stop tribal wars because customary land disputes and in
pasilitator driven by Freeport and Indonesian colonial state .
Our freedom fighters of West Papua West Papua People’s Urges to unequivocally that ; ”
Land of Papua is a land of black people of Papua will not disappear
forever , then cut it in Timika Papua tribal wars ; was in West Papua ‘s
struggle for independence “ , with firm hope proclaim ) *
”
As a man of God Creation of Our Lord ; Let us in the name of peace and
sejahtra Nature Papua , in the name of black skin and curly hair , in
the Melanesian race name , the name of the western part of the island
of Papua , and the name of the Creator of the Universe King Papua God
Yahweh God my Father , Jesus Christ the only begotten Son , Melaikat ,
saint – Santa , the Prophets and the Holy Watcher Papua . Amen ) *
” Let us unite Papua’s Melanesian Together Towards Independence Eternal , Forget War “
By : Agus Mote ) Care ” Safe and peaceful nation with free independent “
http://lintas.indopos.co.id/2014/05/perang-suku-segera-hentikan-di-timika-dalam-perjuangan-kemerdekaan-papua-barat-suara-alam-papua/
0 komentar:
Post a Comment