Papua memiliki beragam adat istiadat dalam hal pernikahan, salah satunya
adalah adat pernikahan di Papua. Nah, Ladies, penasaran kan dengan
persiapan menikah di Indonesia bagian timur ini? Berikut adalah gambaran
mengenai persiapan menikah menurut suku Biak Papua.
Seperti dijelaskan www.jadilah.com, pihak keluarga dari seorang lelaki Biak harus melamar si wanita. Pada hari lamaran, pihak lelaki harus membawa Kaken yang berbentuk gelang atau kalung dari manik-manik sebagai tanda perkenalan.
Jumlah dan jenis dari Kaken itu tergantung dari kemampuan ekonomi dari pihak lelaki. Jika memang orang tua dari si wanita menyetujui pernikahan tersebut, mereka akan memberikan Kaken pula kepada pihak lelaki.
Melangsir ulang dari www.papua.us, pernikahan yang berlangsung juga ditandai oleh pengataran Ararem atau mas kawin. Besarnya Ararem ditentukan oleh pihak keluarga wanita, sedangkan penentuan waktu penyerahannya dapat disepakati bersama antara pihak keluarga wanita dan lelaki.
Proses pengantaran Ararem ini dilakukan dengan sangat meriah serta diikuti dengan prosesi arak-arakan loh Ladies. Ketika pemberian mas kawin itu sudah selesai, maka status sosial dari si calon suami di depan keluarga calon istrinya menjadi lebih sakral.
Menurut laman budayaindo.com, ada acara makan bersama dari saudara laki-laki pihak ibu kedua mempelai, yang disebut dengan Samrem. Lalu keesokan harinya, calon pengantin wanita dirias dan dibawa ke rumah pengantin pria dengan arak-arakan. Setibanya di rumah calon pengantin pria, pengatin wanita melakukan barter mas kawin dengan uang.
Setelah itu, pihak pengantin wanita memberikan Asyawer atau seperangkat senjata berupa tombak, panah, dan parang kepada pihak pengantin pria. Jika ritual pernikahan ini selesai, baru lah acara pernikahan dapat dilanjutkan oleh kepala adat.
Ternyata perbedaan kebudayaan di Indonesia tidak begitu signifikan ya Ladies. Pastinya dengan mengetahui adat-istiadat yang ada di negeri kita sendiri, bakal lebih gampang untuk cari jodoh dalam negeri.
Oleh: N. Wijayanti
http://www.vemale.com/relationship/love/58859-persiapan-menikah-menurut-suku-biak-papua.html
Seperti dijelaskan www.jadilah.com, pihak keluarga dari seorang lelaki Biak harus melamar si wanita. Pada hari lamaran, pihak lelaki harus membawa Kaken yang berbentuk gelang atau kalung dari manik-manik sebagai tanda perkenalan.
Jumlah dan jenis dari Kaken itu tergantung dari kemampuan ekonomi dari pihak lelaki. Jika memang orang tua dari si wanita menyetujui pernikahan tersebut, mereka akan memberikan Kaken pula kepada pihak lelaki.
Melangsir ulang dari www.papua.us, pernikahan yang berlangsung juga ditandai oleh pengataran Ararem atau mas kawin. Besarnya Ararem ditentukan oleh pihak keluarga wanita, sedangkan penentuan waktu penyerahannya dapat disepakati bersama antara pihak keluarga wanita dan lelaki.
Proses pengantaran Ararem ini dilakukan dengan sangat meriah serta diikuti dengan prosesi arak-arakan loh Ladies. Ketika pemberian mas kawin itu sudah selesai, maka status sosial dari si calon suami di depan keluarga calon istrinya menjadi lebih sakral.
Menurut laman budayaindo.com, ada acara makan bersama dari saudara laki-laki pihak ibu kedua mempelai, yang disebut dengan Samrem. Lalu keesokan harinya, calon pengantin wanita dirias dan dibawa ke rumah pengantin pria dengan arak-arakan. Setibanya di rumah calon pengantin pria, pengatin wanita melakukan barter mas kawin dengan uang.
Setelah itu, pihak pengantin wanita memberikan Asyawer atau seperangkat senjata berupa tombak, panah, dan parang kepada pihak pengantin pria. Jika ritual pernikahan ini selesai, baru lah acara pernikahan dapat dilanjutkan oleh kepala adat.
Ternyata perbedaan kebudayaan di Indonesia tidak begitu signifikan ya Ladies. Pastinya dengan mengetahui adat-istiadat yang ada di negeri kita sendiri, bakal lebih gampang untuk cari jodoh dalam negeri.
Oleh: N. Wijayanti
http://www.vemale.com/relationship/love/58859-persiapan-menikah-menurut-suku-biak-papua.html
0 komentar:
Post a Comment