![]() |
Dubes Swiss Bersama Ketua DPR Papua. ( Foto doc:Jubi) |
Dalam
pertemuan itu, Daniel Dersic mengatakan, dalam kunjungan pertama kali
ke Papua itu, pihaknya ingin mengetahui perjalan Otonomi Khusus (Otsus)
di Papua.
“Kedatangan
saya ingin melihat langsung dan merasakan kesan terhadap pembangunan di
Papua, dan perjalanan Otsus yang dianggap masyarakat Papua gagal. Juga
perkembangan dari keinginan masyarakat meminta dialog antara masyarakat
Papua dengan Pemerintah,” kata Daniel Dersic.
Menurut Daniel Dersic, pihaknya ingin tahu mengenai dialog Jakarta-Papua, siapa sebenarnya yang ingin ketemu pemerintah pusat.
“Apakah
pemerintah Provinsi bersama DPR Papua dan MRP, atau masyarakat saja.
Atau juga semua elemen. Kami ingin tahu. Begitu juga dengan keamanan di
Papua,” ujarnya.
Di
tempat yang sama, Ketua DPR Papua, Deerd Tabuni mengatakan, Otsus
merupakan pikiran dari masyarakat Papua. Namun sekian puluh tahun rakyat
Papua dan belum merasakan kesejahteraan.
“Hanya
kota saja yang kelihatan maju. Namun di pedalaman lainnya seperti di
pesisir dan pegunungan masih dibawah garis kemiskinan. Padahal
pendapatan Indonesia sebagian besar dari Papua, seperti PT.Freeport
Indonesia,” kata Deerd.
Menurutnya,
jika hasil bumi Papua dikelola sendiri rakyat Papua pasti sejahtera dan
tak lagi berteriak merdeka. Yang ada bagaimana rakyat itu saling
bersaing demi memajukan daerahnya itu sendiri.
“Mengenai
keamanan di Papua, selalu berubah-ubah. Tidak menentu. Kadang terjadi
penembakan disana-sini. Ini juga kami bingung. Polisi tidak pernah
menangkap pelakunya. Sehingga membuat kami curiga,” ujarnya.(Jubi/Arjuna)
0 komentar:
Post a Comment