Leonardus O. Magai | Foto: Kabar Indonesia |
Hal tersebut diungkapkan Leonardus terkait tidak adanya perwakilan program ADik dari Dogiyai sehingga Dinas Pendidikan dianggap tidak bertanggung jawab dan tidak ada prestasi kerja yang dimiliki oleh pegawai Dinas Pendidikan kabupaten Dogiyai.
“Saya berharap ke depan Dinas Pendidikan harus prioritaskan mutu dan akses pendidikan di kabupaten Dogiyai,” katanya kepada Pewarta KabarIndonesia, Sabtu, (3/6).
Menurutnya, program Afirmasi Pendidikan Tinggi merupakan satu akses yang dibuat oleh pemerintah pusat atas kerjasama Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di Papua dan Papua Barat demi mengejar mutu pendidikan. Pemerintah pusat telah menyediakan kebijakan pendidikan khusus bagi Papua dan Papua Barat.
Leonardus O. Magai mengaku kecewa atas kinerja Dinas Pendidikan Dogiyai yang tidak memanfaatkan program pusat ini sehingga mutu pendidikan 10 tahun ke atas tertinggal dan tidak ada perwakilan dari Dogiyai untuk melanjutkan pendidikan ke 48 PTN dan 22 Politeknik seluruh Indonesia.
“Seharusnya, pemerintah daerah kabupaten Dogiyai dapat membuka akses informasi dengan berbagai lembaga terutama Kemenristek Dikti sebagai lembaga penyelenggara pendidikan.
Kalau tidak ada akses tentang informasi pendidikan maka mutu pendidikanpun akan lambat berkembang. Ke depan pelayanan pemerintah dalam bidang pendidikan di kabupaten Dogiyai harus diperbaharui,” tutupnya. (***/Barnabas Subagio)
Sumber: Kabar Indonesia
Metromerauke
0 komentar:
Post a Comment