“Ini partai penentu untuk bersaing juara, juga tidak bisa diamankan.
Tidak ada strategi tim yang kompak, masa lengah terus dan kebobolan
lagi,” ucapnya lewat pesan WhatsApp yang dikirim kepada Jubi, Sabtu
(4/11/2017).
Jayapura, Jubi – Kesempatan serta peluang Persipura bersaing menuju
juara Go-Jek Traveloka Liga 1 2017 sudah tertutup, setelah dihentikan PS
TNI pada pekan ke-33 dengan skor 2-1, Sabtu (4/11/2017) sore.
Sempat unggul 1-0 lewat gol Osvaldo Haay menit 61. Mutiara Hitam akhirnya takluk lewat dua gol balasan yang dicetak Ahmad Nufiandani menit 72 dan Manahati Lestusen menit ke-83.
Richard Safkaur, penggemar berat Persipura di perantauan mengomentari penampilan Persipura saat kalah dari PS TNI. Menurutnya Persipura tidak pernah amankan kemenangan sampai pluit akhir berbunyi. Selalu saja mudah kebobolan.
Persipura hingga pekan ke-33 menempati rangking 5 dengan perolehan 59 poin terpaut empat angka dari pimpinan klasemen Bhayangkara FC poin 63. Mutiara Hitam sudah mencetak 62 gol dan kebobolan 35 kali.
“Ini partai penentu untuk bersaing juara, juga tidak bisa diamankan. Tidak ada strategi tim yang kompak, masa lengah terus dan kebobolan lagi,” ucapnya lewat pesan WhatsApp yang dikirim kepada Jubi, Sabtu (4/11/2017).
Richard Safkaur yang kini menjabat General Manajer PT PLN (Persero) Kaliman Barat, mutasi dari PLN Nusa Tenggara Timur, juga bilang sama sekali tidak ada man to man marking atau penjagaan pemain satu lawan satu.
Pemain depan banyak membuang peluang gol yang dimiliki. Ia mensoroti penampilan kapten tim Boaz Solossa, meski senior di tim, tapi kematangan dan emosi sangat buruk.
Ramses Rumbekwan, mantan pemain Persipura menambahkan peluang juara sudah tidak ada lagi sejak kalah dari Serui dan Madura United serta draw dengan Bandung.
“Racikan pelatih untuk setiap pemain yang diturunkan juga nampaknya tidak mantap,” ujarnya.
Dulu jaman Jackson Tiago, harus ada lini yang diandalkan. Contoh lini depan dulu terkenal dengan trisula maut Boaz, Beto dan Jeremiah.
Lini tengah ada Wanggai, Pangkali, Kabes dan Zah Rahan. Lini belakang ada Bhio Paulin, Ricardo dan Victor Igbonefo.
“Tim musim ini sangat lemah. Setiap kali tanding masa kebobolan terus, walaupun berakhir dengan kemenangan Persipura,” katanya.
Bertanding di kandang saja, bisa kebobolan. Liga kali ini terburuk bagi Persipura. Perlahan sudah bukan lagi tim yang disegani, tapi sudah setara dengan tim-tim seperti Persela, PSS Semarang dll. (jubi)
Pemain Persipura saat latihan di Mandala – Jubi/Jean Bisay |
Sempat unggul 1-0 lewat gol Osvaldo Haay menit 61. Mutiara Hitam akhirnya takluk lewat dua gol balasan yang dicetak Ahmad Nufiandani menit 72 dan Manahati Lestusen menit ke-83.
Richard Safkaur, penggemar berat Persipura di perantauan mengomentari penampilan Persipura saat kalah dari PS TNI. Menurutnya Persipura tidak pernah amankan kemenangan sampai pluit akhir berbunyi. Selalu saja mudah kebobolan.
Persipura hingga pekan ke-33 menempati rangking 5 dengan perolehan 59 poin terpaut empat angka dari pimpinan klasemen Bhayangkara FC poin 63. Mutiara Hitam sudah mencetak 62 gol dan kebobolan 35 kali.
“Ini partai penentu untuk bersaing juara, juga tidak bisa diamankan. Tidak ada strategi tim yang kompak, masa lengah terus dan kebobolan lagi,” ucapnya lewat pesan WhatsApp yang dikirim kepada Jubi, Sabtu (4/11/2017).
Richard Safkaur yang kini menjabat General Manajer PT PLN (Persero) Kaliman Barat, mutasi dari PLN Nusa Tenggara Timur, juga bilang sama sekali tidak ada man to man marking atau penjagaan pemain satu lawan satu.
Pemain depan banyak membuang peluang gol yang dimiliki. Ia mensoroti penampilan kapten tim Boaz Solossa, meski senior di tim, tapi kematangan dan emosi sangat buruk.
Ramses Rumbekwan, mantan pemain Persipura menambahkan peluang juara sudah tidak ada lagi sejak kalah dari Serui dan Madura United serta draw dengan Bandung.
“Racikan pelatih untuk setiap pemain yang diturunkan juga nampaknya tidak mantap,” ujarnya.
Dulu jaman Jackson Tiago, harus ada lini yang diandalkan. Contoh lini depan dulu terkenal dengan trisula maut Boaz, Beto dan Jeremiah.
Lini tengah ada Wanggai, Pangkali, Kabes dan Zah Rahan. Lini belakang ada Bhio Paulin, Ricardo dan Victor Igbonefo.
“Tim musim ini sangat lemah. Setiap kali tanding masa kebobolan terus, walaupun berakhir dengan kemenangan Persipura,” katanya.
Bertanding di kandang saja, bisa kebobolan. Liga kali ini terburuk bagi Persipura. Perlahan sudah bukan lagi tim yang disegani, tapi sudah setara dengan tim-tim seperti Persela, PSS Semarang dll. (jubi)
0 komentar:
Post a Comment