"Ini yang saya khawatirkan. Saya setuju penegakan hukum, tapi saya tidak sependapat kalau mengesampingkan HAM,"
Jayapura, Jubi - Legislator Papua, Laurenzus Kadepa
mengkritik pernyataan Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI George
Elnadus Supit yang mengesampingkan HAM dalam menindak kelompok
bersenjata di Tembagapura, Kabupaten Mimika.
Legislator dari daerah pemilihan Mimika, Deiyai, Dogiyai, Paniai, Intan Jaya dan Nabire itu khawatir, sikap aparat ini akan menimbulkan korban dari kalangan masyarakat sipil, yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan aksi penembakan di Tembagapura belakang ini.
"Ini yang saya khawatirkan. Saya setuju penegakan hukum, tapi saya tidak sependapat kalau mengesampingkan HAM," kata Kadepa kepada Jubi, Rabu (8/11/2017).
Menurutnya, selama ini salah satu hal yang selalu disoroti di Papua adalah ketika aparat keamanan menindak pihak yang dianggap mengganggu keamanan, karena terkadang pengejaran tidak sesuai prosedur dan mengorbankan warga sipil.
"Kepolisian, TNI dan pihak yang mengklaim bertanggung jawab dalam aksi penembakan di Tembagapura segera mencari solusi. Ini untuk keselamatan warga sipil," ujarnya.
Katanya, jangan sampai karena kepentingan pihak-pihak tertentu, sehingga ada masyarakat sipil korban. Apalagi belakang ini, masyarakat di sekitar Tembagapura mengungsi ke daerah yang dianggap aman.
"Kini masyarakat yang terkena dampaknya. Mereka sulit beraktivitas, pendidikan anak-anak mereka dikorbankan. Pelayanan kesehatan juga," katanya.
Dikatakan, ada ratusan aparat keamanan dikerahkan mengejar pelaku penembakan di Tembagapura. Berbagai kemungkinan dapat terjadi dalam situasi ini.
"Pelanggaran HAM di Papua banyak yang belum selesai. Jangan tambah lagi. Pemerintah negara ini akan semakin pusing jika ada pelanggaran HAM lagi," ucapnya.
Awal pekan ini, Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI George Elnadus Supit mengatakan, pihaknya mengesampingkan HAM dalam menindak kelompok bersenjata di wilayah Tembagapura, sebab aksi mereka telah memakan banyak korban, baik masyarakat sipil maupun aparat keamanan.
"Sekarang kita kesampingkan HAM, tolong sampaikan ke sana. Sudah banyak korban, baik kepolisian maupun masyarakat sipil ditembak sama mereka," katanya di Timika, Senin (6/11/2027).
Menurutnya, TNI mendukung penuh kepolisian melakukan penegakan hukum terhadap kelompok bersenjata ini. Berapa pun jumlah bantuan personel TNI yang diinginkan kepolisian, pihaknya siap memberikan. (JUBI)
Ilustrasi Prajurit TNI - Jubi. Dok |
Legislator dari daerah pemilihan Mimika, Deiyai, Dogiyai, Paniai, Intan Jaya dan Nabire itu khawatir, sikap aparat ini akan menimbulkan korban dari kalangan masyarakat sipil, yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan aksi penembakan di Tembagapura belakang ini.
"Ini yang saya khawatirkan. Saya setuju penegakan hukum, tapi saya tidak sependapat kalau mengesampingkan HAM," kata Kadepa kepada Jubi, Rabu (8/11/2017).
Menurutnya, selama ini salah satu hal yang selalu disoroti di Papua adalah ketika aparat keamanan menindak pihak yang dianggap mengganggu keamanan, karena terkadang pengejaran tidak sesuai prosedur dan mengorbankan warga sipil.
"Kepolisian, TNI dan pihak yang mengklaim bertanggung jawab dalam aksi penembakan di Tembagapura segera mencari solusi. Ini untuk keselamatan warga sipil," ujarnya.
Katanya, jangan sampai karena kepentingan pihak-pihak tertentu, sehingga ada masyarakat sipil korban. Apalagi belakang ini, masyarakat di sekitar Tembagapura mengungsi ke daerah yang dianggap aman.
"Kini masyarakat yang terkena dampaknya. Mereka sulit beraktivitas, pendidikan anak-anak mereka dikorbankan. Pelayanan kesehatan juga," katanya.
Dikatakan, ada ratusan aparat keamanan dikerahkan mengejar pelaku penembakan di Tembagapura. Berbagai kemungkinan dapat terjadi dalam situasi ini.
"Pelanggaran HAM di Papua banyak yang belum selesai. Jangan tambah lagi. Pemerintah negara ini akan semakin pusing jika ada pelanggaran HAM lagi," ucapnya.
Awal pekan ini, Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI George Elnadus Supit mengatakan, pihaknya mengesampingkan HAM dalam menindak kelompok bersenjata di wilayah Tembagapura, sebab aksi mereka telah memakan banyak korban, baik masyarakat sipil maupun aparat keamanan.
"Sekarang kita kesampingkan HAM, tolong sampaikan ke sana. Sudah banyak korban, baik kepolisian maupun masyarakat sipil ditembak sama mereka," katanya di Timika, Senin (6/11/2027).
Menurutnya, TNI mendukung penuh kepolisian melakukan penegakan hukum terhadap kelompok bersenjata ini. Berapa pun jumlah bantuan personel TNI yang diinginkan kepolisian, pihaknya siap memberikan. (JUBI)
0 komentar:
Post a Comment