Sat Pol PP Kaimana,Yang Mengungkap Popok Bayi Memabukkan |
“Memang kami yang menangkap anak-anak jalanan itu, dan mereka mengaku bahwa popok bayi membuat orang bisa mabuk berat hingga tak tahu diri. Oleh karena itu, kami melarang anak-anak jalanan itu membawa pampres tersebut,”kata Kepala bagian Keamanan dan Ketertiban Satpol PP Kaimana, Slamet Lawey kepada wartawan di Kaimana, Senin (1/1/2018).
Dikatakan Slamet, pampres tersebut diperas hingga mengeluarkan semaca cairan jeli. Cairan tersebut aromanya dihirup atau cairannya diusap ke wajah orang langsung mabuk di tempat.
Memang, setiap anak-anak jalanan yang ditangkap di tas mereka selain aibon tapi juga pampres itu. Sejumlah masyarakat di Kaimana, juga mengaku sering melihat anak-anak jalanan dan terlantar itu membawa pampres .
“Kami mulanya tidak mencurigai anak-anak tersebut membawa pampres itu, padahal dalam jumlah banyak. Belakangan, diketahui ternyata popok bayi itu bisa memabukkan dan daya mabuknya lebih tinggi dari lem aibon,”kata Marthinus, warga Kaimana.
Memang, sudah sering masyarakat melihat anak-anak itu mencari pampres yang sudah dibuang di tong sampah. Namun , warga tidak curiga bahan tersebut diambil untuk dimanfaatkan sebagai bahan memabukkan.
Kalau terbukti memang pampres itu memabukkan, sebaiknya ditarik dari toko-toko setempat. Dan, dijual kepada masyarakat di toko khusus yang diawasi polisi
Pemda Kaimana harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelamatkan generasi penerus di daerah ini. Dibanding masyarakat yang melakukan swiping ke toko-toko setempat sebaiknya, polisi atau Pemda yang menghubungi pengusaha toko agar menjual popok bayi itu, harus dalam pengawasan polisi.
Bagi pengusaha yang tidak mengindahkan pengaturan seperti tersebut, silakan tidak membuka usaha di Kaimana. Kemudian, agar tidak menimbulkan fitnah, sebaiknya, pampres itu diperiksa di laboratorium, apakah mengandung jeli yang memabukkan atau tidak.
Hal itu, untuk memberikan ketenangan kepada masyarakat yang menggunakan bahan tersebut sebagai popok bayi, demikian Ahmad, warga Kaimana lainnya. ***
Suara Karya
Penulis: Yacob Nauly
Editor : Laksito Adi Darmono
0 komentar:
Post a Comment