Usai Kunjungan Alumni Bandung didampingi Sekjen IMASEPA JABAR Leonardus O. Magai di Cilaki No. 59 Cihapit Kota Bandung (Foto: William J. Sondakh) |
Perasaan prihatin membekas di hati para Alumni Papua Bandung melihat kondisi asrama mahasiswa yang telah menjadikan mereka manusia namun dibiarkan terlantar.
“Kami menangis ketika melihat tempat tinggal dan belajar saat kami menempuh perkuliahan di Bandung,” lirih Yehuda Majar, Senin (01/12/2018)
Dalam kunjungan ke asrama mahasiswa tersebut, para Alumni Bandung menyepakati untuk mendesak Pemerintah Provinsi Papua supaya fokus pada pemeliharaan gedungnya.
Selain itu pihaknya juga mendesak Pemerintah Provinsi Papua untuk segera merenovasi asrama tersebut.
Ikatan Alumni Bandung sepakat untuk menyurati Pemerintah Provinsi Papua Barat, Wali Kota Bandung, Kementerian Ristek dan Dikti serta Presiden Republik Indonesia.
“Dalam mensukseskan rencana tersebut kami akan membentuk tim internal untuk mengawal rehabilitasi asrama,” ujar Johana.
Sekretaris Jenderal Ikatan Mahasiswa Papua se-Tanah Papua Jawa Barat, Leonardus O Magai berharap, agar asrama segera direnovasi. “Supaya kami, pihak mahasiswa dapat mengembangkan potensi kami,” ungkapnya.
Leonardus O Magai mengatakan, pihaknya punya banyak kegiatan seakan mati tanpa program kerja. Berkaitan tempat perkumpulan yang tidak layak huni dalam melaksanakan rapat pun dalam kondisi gelap dan hanya menggunakan penerangan seadanya.
“Saya ucapkan terimakasih kepada alumni yang berkenan mengunjungi sekretariat kami. Dan terimakasih atas kepeduliannya untuk melakukan aksi sosial dengan membuka Dompet Cilaki 59 Bandung,” pungkas Leonarsus O Magai.
Pewarta: Barnabas Subagio/wartapriangan.com
0 komentar:
Post a Comment