Source: Google |
Tertegun
aku mendengar bahwa remaja belasan tahun bisa memenangkan olimpiade fisika
dunia, membawa pulang medali emas dan membuat bangga orang-orang senusantara.
Lantas aku bertanya pada diri sendiri, kenapa begitu lalainya aku saat remaja?
Tak
habis pikirku, saat melihat berita, bahwa nun jauh dibenua lain sana, seorang
anak kecil berinisiatif untuk mendaur ulang sampah menjadi produk-produk yang
menarik. Dia tidak hanya menyelamatkan lingkungan tapi juga berhasil
menghasilkan omzet puluhan juta setiap bulannya. Lantas aku bertanya pada diri
sendiri, kemana saja masa mudaku kuhabiskan?
Ternganga
aku, saat mendapati bahwa mahasiswa-mahasiswa yang drop out dari kampusnya
belasan tahun yang lalu, hari ini menjadi orang-orang paling kaya di dunia.
Lantas bertanya aku pada diriku sendiri, setelah lulus dan mendapat gelar
sarjana, kenapa aku belum juga mapan?
Takjub
aku menyaksikan betapa banyak orang yang mengalami banyak hal buruk dalam
hidupnya dimasa lalu, tapi hari ini dalam usia yang begitu muda berhasil bangkit
dan kemudian hari ini menjadi orang yang terkenal dan berpengaruh. Lantas aku
bertanya pada diri sendiri, kenapa aku begitu cengeng dan mudah menyerah?
Tertegun
aku mendengar bahwa banyak anak muda yang belum genap 20 tahun tapi sudah
menulis lebih dari 5 buku. Lantas aku bertanya pada diri sendiri, setelah
bermimpi sekian lama untuk jadi penulis, kenapa sampai detik ini tak satupun
buku diterbitkan atas namaku sebagai penulisnya?
Takjub
aku pada perempuan yang memutuskan untuk tidak pacaran dan lebih memilih untuk
menikah di usia muda, kemudian punya anak dalam jumlah tak tanggung-tanggung
banyaknya, tapi bisa sukses juga dalam dunia bisnis sementara keluarganya tetap
harmonis dan bahagia. Lantas aku bertanya pada diri sendiri, dengan status
masih sendiri dan bebas beraktivitas seperti saat ini, kenapa pencapaian
hidupku sedikit sekali?
Pada
akhirnya usia bukanlah tentang angka, bukan tentang siapa yang paling tua dan
siapa yang paling muda, tapi usia adalah tentang bagaimana cara kita mengisi dan
memanfaatkan hari-hari yang dititipkan oleh Alloh dalam hidup kita. Ada yang
sukses diusia muda, tentunya disebabkan usahanya yang tak kenal lelah dan
konsistensinya dalam berkarya. Ada yang diusia mudanya berprestasi bukan main
hebatnya, tentunya karena ia rajin dan tekun dalam belajar, serta menggali ilmu
tiada jemu.
Maka
ketakjuban kita pada mereka yang berhasil memanfaatkan usia mereka dengan baik,
tidak boleh berhenti hanya pada rasa takjub itu semata. Tapi kita harus belajar
dari mereka, belajar bagaimana memanajemen waktu, agar hari-hari bernanfaat dan
produktif. Belajar bagaimana caranya bangkit meski berkali-kali gagal,
bagaimana caranya tetap percaya penuh pada Alloh, bersabar dan bersyukur dalam
setiap kondisi, serta bagaimana cara terus memperbaki diri dan amalan setiap
hari. Agar ketika Alloh memanggil kita pulang ke kampung akherat, saat usia
kita habis untuk hidup di bumi, kita dapat pulang dengan tenang, sebab
hari-hari kita isi dengan ibadah yang khusyu’, kerja yang produktif, dan kegiatan
yang bermanfaat bagi sesama. Sebab usia, bukanlah tentang angka tapi tentang
guna. (Tisna)
0 komentar:
Post a Comment