Tank Leopard (foto: enemyforces.net) |
JAKARTA - Wacana pembelian tank Leopard dari Jerman yang diajukan TNI menuai kontroversi. DPR diwakili Komisi Pertahanan menolak usulan tersebut. Alasannya, Leopard tidak cocok untuk medan di Indonesia. Namun TNI tetap ngotot demi menjaga kedaulatan RI.
Lantas bagaimana akhir kontroversi ini? Berikut hasil wawancara Kadispenal Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul saat ditemui oleh Okezonedi di studio Sindo Radio:
Wacana pembelian tank apakah tetap digulirkan atau tidak meskipun DPR tidak menyetujui?
- Kalau rencana mau beli itu pasti, nah kalau negaranya masih dalam penjajakan. entah itu dari negara Amerika, Australia, atau negara lain. Mengenai batalyon MBT (Main Battle Tank) kita ambil dari buatan Jerman. Dalam strategi pertahanan seperti menjemput bola. Kami sendiri membuat press rilis. TNI ini menjaga kedaulatan kita, mudah-mudahan berencana dengan baik. Apa yang terbaik untuk rakyat terbaik untuk TNI. Saat ini TNI dilecehkan di negara-negara lain tentunya mengenai peralatan. Peralatan itu kan butuh proses bukan seperti membalikan telapak tangan.
Mengenai alutsista apakah biayanya mencukupi atau tidak terkait mengenai pembelian tank tersebut?
- Mengenai hal tersebut kita ada join production. Memang kita sering beli tank bekas. Bekas di sini bukan berarti tidak bisa dipakai. Masalah mengenai alutsista pemerintah benar-benar memperhatikan dan kita baru masuk tahap pertama. Dan seluruh kebutuhan lambat laun akan kita akan berjaya. Idealnya alutsista belum mencukupi. Namun ini ditangani oleh negara secara keseluruhan. Beli/tidak itu merupakan payung kebijakan pemerintah.
(ahm)
Sumber: http://news.okezone.com
0 komentar:
Post a Comment