Posted by Admin RASUDO FM
Posted on 11:47:00
with No comments
UP4B Mesin Pembunuh Mutakhir
Rasudofm - Unit percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat ( UP4B ) adalah Mesin
Pembunuh Mutakhir Pemerintah Pusat ini di bentuk sesuai Inpres No. 5
Tahun 2008 sebagai sebuah Unit independent yang terdiri dari Tim Kerja
Lintas Kementrian yang bertujuan mendorong Percepatan Pembangunan Papua
dan Papua Barat sebagai jawaban atas evaluasi perjalanan Otonomi Khusus
di Tanah Papua yang di warnai dengan aksi kegagalan OTSUS hampir di
seluruh Tanah Papua, serta diperkuat dengan laporan evaluasi OTSUS oleh
Bank Dunia bahwa OTSUS Papua di Ambang Kehancuran ( Baca: Gagal Total ).
UP4B yang di Ketuai oleh Bpk. Bambang Darmono ini, memiliki segudang
pengalaman dalam menata strategi menuju Perundingan Helsinky antara GAM
dan RI, kepiawaiannya ini berhasil mendorong rekonsiliasi dan
Rekonstruksi politis antara kedua belah pihak, dimana kesepakatan
tersebut diharapkan dapat bersifat Permanen. Alhasil, kedamaian sebagai
buah percepatan pembangunan di Aceh hanya bertahan temporer saja,
terbukti dengan gejolak yang mulai memuncak akhir – akhir ini di Aceh
pasca Pilkada Gubernur Aceh yang sampai mendesak keseriusan DPR-RI di
Jakarta.
Rekonsiliasi dan Rekonstruksi yang adalah substansi dalam
percepatan pembangunan yang dimaksud dengan di bentuknya UP4B bukan
diragukan keampuhannya, namun dapat disimpulkan bahwa keahlian jakarta
hanyalah pada pengalihan masalah untuk menghindari tekanan dunia
internasional dan komunitas global terhadap kemampuan Pemerintah
Indonesia dalam mencari solusi penyelesaian konflik yang substansial dan
konstruktif.
Semestinya Pemerintah Pusat memberikan kewenangan yang
seluas – luasnya kepada daerah untuk menyelesaikan semua persoalan
daerah menurut prakarsa sendiri bagi tercapainya Tujuan pembangunan
nasional yang diamanatkan Pancasila dan UUD 1945. Niat baik ini tegasnya
dimulai dengan pengakuan langsung oleh Pihak Pemerintah Pusat terhadap
semua kesalahan masa lalu yang dilakukan di daerah tersebut sebagai
landasan pijak rekonsiliasi yang bermartabat dan permanen, hal mana
tidak dilakukan dalam rekonsiliasi dan rekonstruksi Aceh oleh Bpk.
Bambang Darmono, Cs.
Belajar dari Pengalaman Aceh, kami tarik
beberapa anlisis mendasar, yakni : dapatkah pengalaman kegagalan Bpk.
Bambang Darmono, Cs serta UP4B dapat berhasil menerapkan kerangka
strategis rekonsiliasi dan rekonstruksi Papua & Papua Barat? Adakah
korelasi antara UU OTSUS Papua dengan semangat UP4B, ataukah niatan
percepatan pembangunan cenderung menonjolkan sikap arogansi penguasaan
atas Sumber – sumber kekayaan Alam tanah Papua sehingga tidak
membutuhkan pandangan pemerintah lokal yang adalah keterwakilan aset –
aset daerah?
Yang bila disadari, bahwa secara logis rasional, fakta
rekonsiliasi dan rekonstruksi membutuhkan sebuah media dialog yang
mempertemukan dua kelompok yang bertikai sebagai akar kegagalan
Pembangunan Papua dan Papua Barat, yang adalah Spirit dasar lembaga UP4B
yakni mendorong dialog konstruktif yaitu dialog menyeluruh, bukan
sebaliknya pemaksaan melulu.
Hari ini, Tim UP4B tiba di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, diantaranya 4 Menteri Kabinet SBY-Budiono.
Sebelumnya diberitakan media, bahwa tujuan kedatangan Pejabat
Kementrian ini sebagai bagian dari percepatan pembangunan Papua Barat di
di beberapa Bidang, salah satunya adalah bidang Peternakan Sapi.
Target pembiakan Sapi adalah mempersiapkan Kabupaten Fakfak menjadi
salah satu daerah produsen daging sapi bagi peningkatan Pangan Nasional.
Peternakan Sapi yang di titik beratkan di Distrik Bomberay Kab. Fakfak
ini jelas – jelas lebih memberdayakan masyarakat Transmigran yang
mendiami Distrik Transmigrasi tersebut.
Dari kenyataan prioritas
percepatan tersebut, jelaslah sudah prioritas Percepatan Pembangunan
Papua & Papua Barat yakni untuk meningkatkan Genosida Orang Asli
Papua karena hilangnya lapangan pekerjaan, lahan perkebunan, serta
meningkatkan kesenjangan sosial yang adalah benih konflik masa depan.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini, kami masyarakat Fakfak menilai
bahwa Pembentukan UP4B dan tujuan Percepatan Pembangunan Papua dan Papua
Barat di segala bidang, hanyalah sebuah slogan pembunuhan yang
profesional untuk menunjukan niat baik bersalutkan Racun Waktu oleh
Pemerintah Pusat kepada Rakyat Papua guna membunuh secara periodik dan
berskala, semua pemilik sah bumi cenderawasih, khususnya yang mendiami
Jazirah Onim – Fakfak.
Dengan demikian, pernyataan sikap kami sebagai sebuah solusi mutlak antara lain :
1. Menolak eksistensi UP4B ( Baca: Bubarkan UP4B ) karena pembentukan
UP4B tidak ada sinergitas yurisprudensi dengan UU. No. 21 Tahun 2001
Tentang OTSUS Papua, yang adalah landasan Yuridis semangat pembangunan
Papua & Papua Barat sesuai Pancasila & UUD 1945.
2. Menolak
dialog Konstruktif dan mendesak dialog yang langsung dan bermartabat
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Republik Demokratik Papua Barat.
3. Meminta Komunitas Internasional untuk menekan Kabinet SBY – Budiono
untuk mengakui kedaulatan Rakyat Papua serta Kerasan Negara Republik
Indonesia terhadap Rakyat Papua di Media Nasional dan Media
Internasional.
4. Menghimbau kepada semua Negara – negara Anggota
PBB untuk mendorong percepatan Pendaftaran Papua dalam Komisi
Dekolonisasi PBB.
Demikian pernyataan sikap tegas kami rakyat Papua di Jazirah Onim Fakfak.
One People – One Soul
Pernyataan sikap diatas disampaikan pada saat pelaksanaan aksi demo
damai dalam menaggapi kedatangan pejabat – pejabat Negara Repoblik
Indonesia, di antaranya :
1. Staf ahli kepresidenan Repoblik Indonesia, Fellix Wanggai
2. Mentri Pertanian
3. Gubernur Propinsi Papua Barat
4. Dan pejabat – pejabat terkait lainnya
Aksi damai yang dilaksanakan oleh masa yang menamakan diri “Komunitas
Papua Mbaham Untuk Keadilan” dan dikap langsung oleh Sekretariat Bangsa
Papua ( SEBAPA ) Negara Bagian Bomberay Wilayah Fakfak, berlangsung di
depan Hotel Grand Papua Fakfak ( tempat inap para pejabat negara RI )
pada jam 17:30 – 18:30 WPB. Aksi damai yang berjalan lancer, kemudian
diwarnai dengan aksi pembubaran dan penangkapan masa aksi oleh aparat
TNI / POLRI dari Kodim 1706 Fakfa dan POLRES Fakfak. Masa yang
ditangkap, saat ini berstatus tahanan POLRES Fakfa. Mereka yang ditahan
antara lain :
1. Daniel Hegemur
2. Siswanto ( Siwa ) Tigtigweria
3. Amos Wagab
4. Vasko Indom
5. Samuel Rohrohmana
6. Modestus Komber
7. Kuartus Ndrotndrot
8. Yeheskiel Hegemur
9. Nikson Hindom
10. Renol Hegemur
0 komentar:
Post a Comment