Jayapura - Lima hari setelah kesepakatan damai di Mapolda Papua, Dua
calon bupati Tolikara, Jhon Tabo dan Usman Wanimbo, Senin (5/3) pagi
menggelar proses bakar batu di Karubaga, Kabupaten Tolikara sebagai
simbol perdamaian antar dua belah pihak yang pernah terlibat
perselisihan.
Prosesi perdamaian ini dilaksanakan secara hikmat ini, dihadiri
sejumlah muspida di Kabupaten Tolikara. Mereka diantaranya, Dandim
1702/Jayawijaya, Kajari Wamena, Ketua Pengadilan Wamena, Kapolres
Tolikara, AKBP, Rahmat M Siregar, Penjabat Bupati Tolikara, Drs Alfons
Sesa dan masyarakat dari kedua pendukung.
Ketua Dewan Perwakilian Rakyat Tolikara, Dr Nikodemus Kogoya kepada
wartawan melalui pesan singkatnya mengatakan, prosesi perdamaian ini
dilaksanakan kedua kubu sejak pagi dengan menyiapkan acara bakar batu.
”Masyarakat kedua pendukung duduk di lapangan merah putih,
masing-masing membawa daging babi yang sudah masak, lalu daging babi
dipotong dan saling tukar sebagai symbol perdamaian,” katanya, Senin
(5/3) kemarin.
Selain saling bertukaran makanan, sambung Ketua DPRD Tolikata, kedua
kandidat bersama wakilnya berdiri dan kemudian saling bersalaman.
Sebagai symbol lain, kedua kandidat kedua kandidat menandatangi
kesepakatan bersama tokoh, pendukung sebagai tanda damai dan
pernyataan tidak akan mengulang perselisihan di tanah Karubaga.
Sebelumnya, tambah dia, seluruh masyarakat disirami dengan Firman
Tuhan yang dibawakan oleh penginjil dari Amerika Pdt.David Marthin
dengan berbahasa Lanny yang sangat sempurna. ”Intinya semua masyarakat
menyambut acara ini dengan penuh syukur, menyesali semua perbuatan,”
pungkasnya.
Ditempat terpisah, Juru Bicara Polda Papua, Komisaris Besar Polisi
Wachyono kepada Pasific post menegaskan, selain saling tukar makanan
utama, Jhon Tabo dan Usman Wanimo bersama massa, mereka juga
mematahkan panah sebagai symbol perdamaian, yang disaksikan para
muspida.
”Proses berjalan lancer, dimana perdamaian mulai pukul 16.00 WIT
dengan dihadiri kandidat cabup/wabup Jhon Tabo- Hedi Suyanto dan Usman
Wanimbo - Amos Yikwa bersama tim sukses dan pendukungnya
masing-masing,” terangnya, Senin (5/3) petang.
Disamping berjalan lancar, kata Wachyono, proses perdamaian itu juga
mendapat tanggapan dari semua pihak lapisan masyarakat di Tolikara.
Dimana tokoh masyarakat, tokoh adat sangat antusias dan bergembira
dengan acara perdamaian tersebut.
”Semua masyarakat merasa lega setelah terlaksananya perdamaian, karena
tidak was-was lagi perasaan masyarakat, setelah perdamaian aktivitas
masyarakat kembali pulih,” urainya. (Syaiful)
calon bupati Tolikara, Jhon Tabo dan Usman Wanimbo, Senin (5/3) pagi
menggelar proses bakar batu di Karubaga, Kabupaten Tolikara sebagai
simbol perdamaian antar dua belah pihak yang pernah terlibat
perselisihan.
Prosesi perdamaian ini dilaksanakan secara hikmat ini, dihadiri
sejumlah muspida di Kabupaten Tolikara. Mereka diantaranya, Dandim
1702/Jayawijaya, Kajari Wamena, Ketua Pengadilan Wamena, Kapolres
Tolikara, AKBP, Rahmat M Siregar, Penjabat Bupati Tolikara, Drs Alfons
Sesa dan masyarakat dari kedua pendukung.
Ketua Dewan Perwakilian Rakyat Tolikara, Dr Nikodemus Kogoya kepada
wartawan melalui pesan singkatnya mengatakan, prosesi perdamaian ini
dilaksanakan kedua kubu sejak pagi dengan menyiapkan acara bakar batu.
”Masyarakat kedua pendukung duduk di lapangan merah putih,
masing-masing membawa daging babi yang sudah masak, lalu daging babi
dipotong dan saling tukar sebagai symbol perdamaian,” katanya, Senin
(5/3) kemarin.
Selain saling bertukaran makanan, sambung Ketua DPRD Tolikata, kedua
kandidat bersama wakilnya berdiri dan kemudian saling bersalaman.
Sebagai symbol lain, kedua kandidat kedua kandidat menandatangi
kesepakatan bersama tokoh, pendukung sebagai tanda damai dan
pernyataan tidak akan mengulang perselisihan di tanah Karubaga.
Sebelumnya, tambah dia, seluruh masyarakat disirami dengan Firman
Tuhan yang dibawakan oleh penginjil dari Amerika Pdt.David Marthin
dengan berbahasa Lanny yang sangat sempurna. ”Intinya semua masyarakat
menyambut acara ini dengan penuh syukur, menyesali semua perbuatan,”
pungkasnya.
Ditempat terpisah, Juru Bicara Polda Papua, Komisaris Besar Polisi
Wachyono kepada Pasific post menegaskan, selain saling tukar makanan
utama, Jhon Tabo dan Usman Wanimo bersama massa, mereka juga
mematahkan panah sebagai symbol perdamaian, yang disaksikan para
muspida.
”Proses berjalan lancer, dimana perdamaian mulai pukul 16.00 WIT
dengan dihadiri kandidat cabup/wabup Jhon Tabo- Hedi Suyanto dan Usman
Wanimbo - Amos Yikwa bersama tim sukses dan pendukungnya
masing-masing,” terangnya, Senin (5/3) petang.
Disamping berjalan lancar, kata Wachyono, proses perdamaian itu juga
mendapat tanggapan dari semua pihak lapisan masyarakat di Tolikara.
Dimana tokoh masyarakat, tokoh adat sangat antusias dan bergembira
dengan acara perdamaian tersebut.
”Semua masyarakat merasa lega setelah terlaksananya perdamaian, karena
tidak was-was lagi perasaan masyarakat, setelah perdamaian aktivitas
masyarakat kembali pulih,” urainya. (Syaiful)
Sumber |
0 komentar:
Post a Comment