JAYAPURA - Polri menduga, pelaku penembakan pesawat jenis Twin Otter
milik perusahaan penerbangan Trigana, Minggu (8/4) pagi, adalah kelompok
sipil bersenjata.
"Saat ini masih dilakukan penyelidikan, dugaannya kelompok sipil bersenjata yang melakukan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, MInggu (8/4) malam.
Pesawat dengan kode penerbangan PK-YRF ditembak saat hendak mendarat di Lapangan Terbang Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Minggu (8/4) pukul 09.00 WIT. Tembakan itu mengenai pilot dan lima penumpang, bahkan salah seorang di antara penumpang tewas.
Korban tewas diketahui adalah Latoge Kogoy, yang terkena tembakan di bagian di leher. Para korban lain masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Mulia.
Pilot Bebi Astek terkena tembakan di bagian kaki dan co-pilot Willy terkena serpihan peluru di jarinya. Tembakan itu membuat mereka tidak dapat mengendalikan pesawat, hingga pesawat menabrak gudang yang ada di lapangan terbang Mulia.
"Saat ini masih dilakukan penyelidikan, dugaannya kelompok sipil bersenjata yang melakukan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, MInggu (8/4) malam.
Pesawat dengan kode penerbangan PK-YRF ditembak saat hendak mendarat di Lapangan Terbang Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Minggu (8/4) pukul 09.00 WIT. Tembakan itu mengenai pilot dan lima penumpang, bahkan salah seorang di antara penumpang tewas.
Korban tewas diketahui adalah Latoge Kogoy, yang terkena tembakan di bagian di leher. Para korban lain masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Mulia.
Pilot Bebi Astek terkena tembakan di bagian kaki dan co-pilot Willy terkena serpihan peluru di jarinya. Tembakan itu membuat mereka tidak dapat mengendalikan pesawat, hingga pesawat menabrak gudang yang ada di lapangan terbang Mulia.
0 komentar:
Post a Comment