JAKARTA - Produksi minyak PT Pertamina EP di Kawasan
Timur Indonesia (KTI) mengalami peningkatan produksi dari sebelumnya
9.539 barel minyak per hari (BOPD) menjadi 11.690 BOPD. Produksi
tersebut lebih tinggi 2.151 BOPD atau meningkat 22,54 persen.
"Keberhasilan tersebut didapat dari peningkatan produksi yang terjadi di Region KTI. Kontribusi dari lapangan Bunyu sebesar 8.460 BOPD, Sangatta sebesar 2.091 BOPD, dan Papua sebesar 1.139 BOPD,” ungkap GM Region KTI, Satoto Agustono, dalam siaran persnya, Minggu (22/04/12/).
Menurut dia, Bunyu memberikan kontribusi cukup signifikan dengan keberhasilan pemboran sumur BN-26 yang pada uji produksi menghasilkan minyak sebesar 2.427 BOPD dan gas sebesar 0,9 MMSCFD. "Kami bersyukur pencapaian tersebut bisa meningkatkan produksi migas di kawasan ini,” tambahnya.
Dia melanjutkan, prestasi ini menjadi catatan penting bagi Pertamina EP. Pasalnya, ini menunjukan Kawasan Timur Indonesia telah bangkit dan memperkuat optimistis peningkatan produksi minyak di tengah fenomena penurunan produksi secara alamiah.
"Keberhasilan produksi ini telah berada di atas target produksi 8.008 BOPD atau lebih dari 45 persen,” ujar Presiden Direktur Pertamina EP Syamsu Alam.
Upaya peningkatan produksi di Kawasan Timur Indonesia dilakukan melalui optimasi produksi minyak dengan menerapkan perubahan pada sebagian metode lifting dari gas lift system ke ESP (electrical submersible pump), kegiatan pemboran pengembangan, dan eksplorasi.
Pertamina EP dalam melaksanakan kegiatan operasi di Region KTI dihadapi pada tantangan penurunan produksi sekaligus persoalan air terproduksi yang cukup tinggi.
“Namun Pertamina EP menerapkan metode pengelolaan air terproduksi dengan metode injeksi air sehingga mewujudkan kegiatan operasi yang ramah lingkungan” ujar Satoto. (mrt)
okezone.com
"Keberhasilan tersebut didapat dari peningkatan produksi yang terjadi di Region KTI. Kontribusi dari lapangan Bunyu sebesar 8.460 BOPD, Sangatta sebesar 2.091 BOPD, dan Papua sebesar 1.139 BOPD,” ungkap GM Region KTI, Satoto Agustono, dalam siaran persnya, Minggu (22/04/12/).
Menurut dia, Bunyu memberikan kontribusi cukup signifikan dengan keberhasilan pemboran sumur BN-26 yang pada uji produksi menghasilkan minyak sebesar 2.427 BOPD dan gas sebesar 0,9 MMSCFD. "Kami bersyukur pencapaian tersebut bisa meningkatkan produksi migas di kawasan ini,” tambahnya.
Dia melanjutkan, prestasi ini menjadi catatan penting bagi Pertamina EP. Pasalnya, ini menunjukan Kawasan Timur Indonesia telah bangkit dan memperkuat optimistis peningkatan produksi minyak di tengah fenomena penurunan produksi secara alamiah.
"Keberhasilan produksi ini telah berada di atas target produksi 8.008 BOPD atau lebih dari 45 persen,” ujar Presiden Direktur Pertamina EP Syamsu Alam.
Upaya peningkatan produksi di Kawasan Timur Indonesia dilakukan melalui optimasi produksi minyak dengan menerapkan perubahan pada sebagian metode lifting dari gas lift system ke ESP (electrical submersible pump), kegiatan pemboran pengembangan, dan eksplorasi.
Pertamina EP dalam melaksanakan kegiatan operasi di Region KTI dihadapi pada tantangan penurunan produksi sekaligus persoalan air terproduksi yang cukup tinggi.
“Namun Pertamina EP menerapkan metode pengelolaan air terproduksi dengan metode injeksi air sehingga mewujudkan kegiatan operasi yang ramah lingkungan” ujar Satoto. (mrt)
okezone.com
0 komentar:
Post a Comment