jhon m yogi |
Bukan dari kami Tapi dari Pihak Pengacau tanah Papua yakni Tni-Polri Kolonial Indonesia.
Akibat penyerangan itu, seorang jurnalis lokal Papua, Leiron Kogoya Muliambu, tewas. “kami tidak tahu, sudah jelas bukan kami pelakunya. Coba tanya langsung ke pihak militer Indonesia, jika mereka Profesional ungkap pelakunya.
Yang jelas pelakunya Militer Indonesia. Kalau tidak ada pengakuan dari Goliat Tabuni yang melakukan, bisa saja pihak lain,” kita belum ada perintah untuk melakukan tembak pesawat dan lain-lain.
Kami hanya Anak Panah dan Busur, kami tidak punya senjata moderan.
Jhon mengatakan ia bahwa pejuang Papua di Puncak Jaya adalah kelompok Goliat Tabuni. dikenal sering menyerang dan merampas senjata TNI. Tapi penembak Pesawat kali ini bukan dari kami. Yang jelas kami selalu kordinasi.
kami menganggap kemerdekaan Papua tidak bisa dihalangi
dengan adanya kasus penembakan di Puncak Jaya. “Perjuangan Tpn-OPM adalah murni
dari hati. Papua bahkan sudah menjadi bagian dari agenda Perserikatan
Bangsa-Bangsa. Itu dibuktikan dengan Papua menjadi salah satu bahasan Sekjen
PBB Ban Ki Moon bersama Presiden SBY. Jadi tidak ada artinya terus menuding OPM
ada di balik penembakan Puncak Jaya,”
Penyerangan pesawat twin otter bernomor registrasi PK-YRF milik
Trigana Ahad kemarin menyebabkan seorang tewas dan empat lainnya terluka.
Mereka yang selamat, yakni Willy Resubun, 30 tahun, Co Pilot Trigana, terkena
serpihan peluru di jari tangan kanan; Beby Astek, 40, pilot, terluka di mata
kaki kiri; Yanti Hariminggu, 30, terkena serpihan di lengan kanan; dan Papua
Korwa, 4, terkena serpihan di jari tangan kiri.
Indonesia perluh ketahui bahwa kami rakyat Papua
terutama Tentara pembebasan Nasional Papua Barat Memperjuangkan Visi untuk
merebut Kedaulatan Bangsa Papua yang merdeka sejak 1 desember 1961, sampai saat
ini berumur 50-an Tahun. Perjuangan kami murni untuk mempertahankan ideologi
bangsa Malanesia Papua Barat.
Tambah
Jhon lagi, Kami dari Tpn-Opm Paniai, dengan Tegas Indonesia harus
bertanggung Jawab atas Pelanggaran Ham yang dilakukan Militer Indonesia
(Tni_polri), di Seluruh Dataran Papua barat, baik dari Sorong sampai
Samarai. "Kami Juga manusia Hargailah kami', jika Anda Manusia.
Pembantaian, Penindasan, Pemerkosaan, Pemukulan, Penyejaran, Penembakan,
Pemenjaraan, Perampasan Hak Tanah Kami, Pembongkaran Pos-pos kami,
Pembakaran Rumah tempat Tinggal kami, itu mewujudkan semua menjadi
Proses kemerdekaan orang Papua dan bangsa Papua.
0 komentar:
Post a Comment