TIMIKA
-- Wakil Bupati Mimika, Papua, Abdul Muis mengimbau para guru di
daerahnya mengurungkan kembali rencana untuk mogok mengajar lantaran
belum dicairkannya anggaran bantuan operasional pendidikan daerah
(BOPDA).
"Saya menilai langkah itu kurang tepat. Untuk itu saya mengimbau PGRI
memikirkan kembali secara matang rencana tersebut karena mogok mengajar
akan berdampak luas dan yang menjadi korban adalah anak-anak," katanya
di Timika, Selasa.
Ia menegaskan, pencairan BOPDA 2011 merupakan tanggung jawab Bupati Klemen Tinal.
Hingga saat ini Klemen Tinal jarang berada di Timika, karena selalu
bepergian ke luar daerah dengan agenda yang tidak jelas serta sulit
dihubungi.
"Kita tunggu saja bupati. Saya sendiri belum tahu secara jelas apa
alasannya sehingga dana itu belum dicairkan. Yang saya dengar alasan
belum dicairkannya BOPDA 2011 karena masih banyak sekolah yang belum
memasukan laporan pertanggungjawaban penggunaan keuangan sebelumnya,"
katan Muis.
Ketua PGRI Mimika, Fredericus H Letsoin mengatakan rencana mogok para
guru akan ditunda setelah ada tawaran dari Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan untuk memfasilitasi pertemuan pengurus PGRI Mimika dan para
kepala sekolah dengan Bupati Klemen Tinal.
Namun jika Pemkab Mimika tidak juga mencairkan BOPDA 2011 maka PGRI
menegaskan bahwa aksi mogok mengajar para guru di Mimika akan tetap
digelar.
Tidak itu saja, PGRI Mimika juga berencana membentuk tim khusus untuk
berangkat ke Jakarta guna mendesak Kementerian Dalam Negeri agar
menyelidiki dana BOPDA Mimika tahun 2011.
PGRI Mimika menduga ada penyelewengan dana BOSDA 2011 sehingga sampai saat ini Pemkab Mimika tidak mau mencairkannya.
Sumber: Antara
0 komentar:
Post a Comment