Home » » Kehadiran Jaringan Komunikasi Hand Phone (HP) Di Dogiyai Membangun atau Merusak Moralitas Hidup Orang Mee Dari Sisi Kebenaran Agama

Kehadiran Jaringan Komunikasi Hand Phone (HP) Di Dogiyai Membangun atau Merusak Moralitas Hidup Orang Mee Dari Sisi Kebenaran Agama

Manusia serta alam Dogiyai adalah kepunyaan Tuhan Allah. Karena Dia yang menciptakan dan menempatkan orang-orang Dogiyai di atas tanah tercintah tanah Dogiyai. “Dogiyai dou ena” sebagaimana dalam buku yang ditulis oleh Drs. Andreas Goo S.sos. Adalah hanya sebuah impian jika tidak diwujudkan dalam kehidupan nyata, sehingga akan menjadi “Dogiyai Dou Peu.” Impian tanpa usaha dan perjuangan adalah sia-sia seperti yang diberitahukan oleh st. Paulus “iman tanpa perbuatan adalah mati”.
 
Untuk dapat manjadi manusia Dogiyai yang tahu melakukan atau bertindak dalam menyelesaikan sesuatu Tuhan telah menciptakan manusia MEE dengan dua unsur integral yang utuh yakni; unsur rohaniah dan unsur jasmaniah. Peranan atau fungsi dari kedua unsur ini berbeda-beda. Rohaniah pada umumnya lebih banyak diperankan oleh perasaan (hati), sedangkan Jasmiahnya lebih banyak diperankan oleh pikiran (ratio). Kedua unsur hakiki ini menjadi modal utama dalam perkembangan dan kematangan hidup setiap individu dalam dan untuk memilah-milahkan tentang sesuatu  perbuatan juga kenyataan hidup mengenai baik daripada yang jahat. Karena  tidak dipungkiri kenyataannya bahwa manusia selalu berada pada dua tataran kehidupan yakni baik atau menguntungkan dan jahat atau merugikan. Ingat jika manusia pada umumnya hidup baik-baik saja tentu Tuhan Allah tidak mengutus Putera tunggal-Nya ke bumi untuk membawa kepada kebaikaan itu sendiri. Namun karena kejahatan merajalela maka Tuhan mengutus putra-Nya agar manusia luput dari kejahatan dan memperoleh kebaikan sepenuhnya  
 
“keselamatan”.
Dalam permenungan pribadi saya, saya menyadari bahwa situasi perkembangan yang sedang terjadi terutama dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi “IPTEK”, perkembangannya  cukup pesat baik di kota-kota besar juga di kampung-kampung. Maka masyarakat Dogiyai dituntut untuk peka melihat kodisi yang sudah, sedang dan akan terjadi disekitarnya. Terlebih dengan kehadiran jaringan komunikasi (HP) bertanda bahwa dunia ini tidak statis tetapi dinamis selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu, dari hari ke hari dan dari tahun ke tahun. Kodisi yang selalu berubah-ubah ini membuat orang untuk gila materialistik dan gila epistemologi.
 
Kegilaan materialistik juga epistemologi membuat orang untuk tidak mau harus berada dalam kondisi keterpurukan penderitaan dan penguasaan, tetapi dengan kenyataan demikian mendorong pribadinya untuk maju bersaing, berusaha dan berjuang agar dapat bebas dari penidasan penderitaan juga keterbelakangan hidupnya. Setiap manusia dengan caranya  masing-mmasing bersaing untuk menjadi yang terkemuka dan menjadi yang pertama, entah melalui cara yang baik  sesuai dengan peraturan yang berlaku secara umum atau dengan cara positif entah dengan cara yang negatif atau menyimpang dari peraturan yang berlakkucara umum.
 
Kenyataan ini kosmos Dogiyai juga manusianya diharapkan suatu kepekaan atau kesadaran  dalam menanganinya. Karena dengan kehadiran IPTEK dimana kehidupan orang dogiyai yang dulunya hidup dalam hubungan kekerabatan yang didasari oleh  cinta kasih dan kasih sayang yang tinggi mungkin bisa memudar dan bisa beralih pada kosmos Egoistik dan materialistik gila harta dan uang. Dimana manusia Dogiyai  akan mengalami kehilangan sahabat dan sesama  manusia MEE yang lain “bagaikan dunia hidup hanya sendirian”. Dan terlebih dari itu dengan kehadiran IPTEK yang dulunya menyembah kepada Allah yang  satu dan sama dapat saja berubah sehingga menyembah kepada dua Allah bahkan lebih dan berbeda-beda pula.
 
Saya mau menyatakan bahwa kehadiran IPTEK khususya jaringan HP (hand phone) ini bukan berarti sesuatu yang negatif sehingga masyarakat tidak diperbolehkan menerima dan memegangnya, namun hanya  mau memberikan pandangan berupa apa yang sedang terjadi. Karena perkembangan-perkembanagan tersebut ada baiknya juga ada buruknya. Sehingga dengan pandangan-pandangan yang diberikan bisa tahu mana yang baik dan harus dipegang juga   mana yang tidak baik dan tidak harus dipegang sesuai pertimbangan-pertimbangan yang ada dan tahu. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu baik juga penting karena dengan demikian memudahkan kita untuk  dapat mengetahui hal-hal yang sedang terjadi di tempat lain secara cepat dan akurat dan juga dapat mengetahui segala sesuatu yang kita tidak tahu, memudahkan kita untuk menyesuaikan diri. Namun terutama mengkhawatirkan bagi pribadi saya adalah jangan sampai orang Dogiyai terjerumus masuk dalam kehidupan materialistik dan tidak ada manusia satu pun yang dapat memperoleh keselamatan yang dijanjikan oleh Yesus sendiri “Aku pergi kerumah Bapa untuk menyediahkan tempat bagi kamu”. Dan juga hakekat  iman yang diakui   turun-temurun dari tete nenek moyang yang kita   sering dengar bahwa iman yang dibawah oleh gereja modern  hanyalah sebagai penyempurnaan atas iman yang sudah dimiliki oleh orang MEE dari dahulu yakni ‘’ UGATAME’’. Ini menjadi persoalan bagi pribadi saya untuk harus disampaikan kepada masyarakat agar dengan kehadiran jaringan komunikasi  (HP), apa yang menjadi keyakinan juga prinsip utama yang dimiliki masyarakat Dogiyai tidak dapat dilupakan  atau dapat diganti dengan posisi  yang lainnya. Entah dalam kehidupan pribadi sendiri entah dalam kehidupan pribadi dengan  sesama yang lain.
 
Untuk menghindari masyarakat dari materialisme atau kenikmatan duniawi semata, saya marasa bahwa lebih baik dan lebih utama bagi orang MEE pada umumnya dan masyarakat Dogiyai pada khususnya adalah:
1. Prioritaskan mana yang terutama dalam hidup dengan tidak menghilangkan jejak kehidupan positif yakni nilai-nilai dan norma-norma yang dianut oleh orang MEE dari nenek moyang secara turun-temurun  atau dari waktu ke waktu.
2. Berfokus pada kebenaran yakni:
a. Pandangan yang benar
b. Berbicara yang benar
c. Bepikir yang benar
d.  Bertindak yang benar
e.  Menjalani panggilan yang benar
f.   Berusaha yang benar dan
g.  Fokus, perhatian atau konsentrasi yang benar pada sesuatu .
Dengan demikian dapat diuraikan bahwa:
 
Prioritaskan yang terutama
Perkembangan zaman modern tentu akan membawa dua sisi kehidupan yang tidak dipungkri yakni pada sisi positif atau yang menguntungkan juga pada sisi negatiif atau yang merugikan, maka untuk menangani semuanya kembali kepada pribadi orang itu sendiri bagaimana mau menerima dan mau menggunakan barang-barang modern tersebut. Karena perkembangan tidak akan menunggu tetapi wajah perkembangan sudah ada didepan mata, sedang berkembang dan akan terus berkembang secara cepat dan pesat yang ujungnya membangun juga tidak dipungkiri  merusak kekayaan yang dimiliki oleh masyarakat terlebih kerusakan terhadap masyarakat itu sendiri, baik secara rohaniah juga secara jasmaniah.
 
Kenyataan ini menuntut orang MEE khususnya masyarakat Dogiyai untuk tahu mambedakan tentang seharusnya apa yang diprioritaskan sesuai perkembangan yang sedang terjadi juga apa yang menguntungkan baik pribadi maupun bersama. Sehingga manusia Dogiyai mampu menolak hidup meterialime jika itu bertentangan dengan prioritas hidupnya. Artinya masyarakat Dogiyai tidak menerima secara menta-menta tentang apa yang menjadi modernitas tetapi dapat dipertimbangkan secara masak apakah barang-barang yang sedang beredar tersebut layak untuk dipegang atau tidak? Dapat menguntungkan atau tidak? Agar apa yang menjadi “iman utama dapat dipertahankan tanpa dibuai dalam modernitas hidup yang tidak ada jaminan bagi kehidupan setelah mengakhiri kehidupan sementara di dunia ini.” Dan karena hidup materialistik tentunya akan melenyapkan prioritas hidup masyarakat MEE yakni “semua orang adalah saudara atau hubungan kekerabataan” akibat CINTA, karena katanya Tuhan Yesus Anak Allah itu bahwa Cinta adalah” hukum yang utama dan terutama.”
 
Berfokus pada kebenaran.
Istilah yang dunia dewasa ini mengenal dengan sebutan “kebenaran adalah aman utama bagi kehidupan pribadi juga dengan sesama baik dalam hidup bernegara maupun dalam hidup menggereja.” Maka hidup pribadi akan tenang, damai dan aman jika kebenaran diwujudkan di dunia ini terlebih khusus di atas alam Dogiyai tercinta. Namun jika hidup dikuasai oleh kebohongan, penipuan, manipulasi dan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN), maka dunia Dogiyai bukannya dapat tercipta keamanaan dan kedamaian atau dalam bahasa penulisan Drs. Adreas Goo S.sos “Dogiyai Dou Ena”, namun yang tecipta adalah masalah-masalah yang bertupukkan bagaikan ditindis oleh batu besar, kekacauan merajalela, pembunuhan dimana-mana maka yang terjadi adalah kebalikan dari bahasa dalam penulisan Drs. Andreas Goo S.sos yakni ”Dogiyai Dou Peu.” Orang yang melakukan hal yang kurang baik baginya tidak ada waktu bebas untuk  melakukan sesuatu yang membangun karena hidupnya selalu dihantui oleh perasaan bersalah dan ini  jelas tentunya bahwa orang yang melakukan sesuatu yang kurang berkenan pasti pribadinya susah untuk membangun daerah tercintah kabupaten Dogiyai yang baru saja dimekarkan ini. Permasalahan tersebut juga bukan datang karena melakukan kesalahan yang berat seperti korupsi,  manipulasi, ketidakadilan dan kebohongan tetapi bisa juga datang dari kesalahan kecil atau dianggap sepele seperti; kesalahaan pandangan, kesalahan berpikir, kesalahan berbicara, kesalahan  bertindak, kesalahan menjalani panggilan atau sering disebut dengan salah memilih pekerjaan dan kesalahan fokus atau konsentrasi pribadi tehadap sesuatu. Dari kenyataan ini apa yang menjadi harapan manusia juga alam Dogiyai tentu takkan terwujud. Misalnya dengan hadirnya atau masuknya sebuah jaringan komunikasi (HP) ini , jika dalam suatu kelurga memiliki seubuah (HP) lalu tidak difungsikan baik-baik tentu akan  mempengarui kehidupan keluarga tersebut. Pengaruh-pengaruh yang mungkin timbul seperti; kecurigaan-kecurigaan antar keluarga.  Awalnya selalu hidup berfokus pada suatu hal misalnya DOA tetapi karena memilliki HP tersebut tidak ada waktu fokus untuk BERDOA atau BERDOANYA menjadi korban. Demikian juga dengan mama-mama yang selalu berfokus untuk kerja. Dengan kehadiran HP dapat memotong jari-jari mereka untuk bekerja dan keluarga selalu hidup dalam permasalahan. Permaasalahan terjadi  karena suami juga anak-anaknya mengalami kelaparan akibat kerja SMS dan berbicara hal-hal yang tidak bermakna dengan melupakan makanan yang harus disiapkan bagi santapan bersama dalam keluarga, demikian suami terhadap anak-istri dan anak terhadap orang tuanya. Memang hal ini belum terjadi namun hanya prediksi saja dalam refleksiku bahwa mungkinkah akan terjadi demikkian dan jika memang terjadi demikian bahan refleksi ini dapat menjadi penuntun atau pendukung agar dapat memilih yang terbaik dan berdayaguna. Anjuran bahwa manusia Dogiyai lebih baik berbut sebagaimana yang dikatakan oleh Yesus sendiri “carilah dahulu kerajaan Allah maka semuanya akan ditambahkan kepadamu.”Dan ini tidak jauh beda dengan apa yang menjadi keyakinan orang MEE bahwa ada tiga hal yang manjadi keuatamaan atau prinsip hidup yakni; DOW, GAI dan EKOWAI. Dengan demikian perlu kita ingat bahwa saya melepaskan segala sesuatu di dunia ini demi memupuk kehidupan atau keselamatan pada akhir zaman, “lebih baik saya tidak memilliki apa-apa demi menyelamatkkan sesama saya di sekitar saya sekaligus menabung utang kepada Tuhan sebagai pemilik-Nya dan saya dapat menuai hasilnya atau upahnya diakhirat”.
 
 
 Ditulis Oleh : Fr. Marius Goo Pr.
 
Penulis adalah seorang mahasiswa STFT Fajar Timur, Port Numbay – Papua
 
 
 
 
 
 
Share this video :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. RASUDO FM DOGIYAI - All Rights Reserved

Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile

Proudly powered by Blogger