Home » , , » AKSI DUKUNGAN ATAS KEHADIRAN HERMAN WANGGAI DI PBB

AKSI DUKUNGAN ATAS KEHADIRAN HERMAN WANGGAI DI PBB

KEHADIRAN HERMAN WANGGAI DI PBB
“ Penyambutan Ini Diwujudkan Dalam Aksi Damai Pada Tanggal 2 Oktober 2012
Oleh  WPNA Mewakili  NRF- PB “
Bahwa pra kegiatan ini adalah mendukung kegiatan Sidang Umum di PBB, 19 – 24 September 2012 dengan hadirnya salah satu Diplomat, Sdr. Herman Wanggai dari West Papua Nasional Authotority ( WPNA) sebagai Obsever dengan mewakili Negara Republik Federal Papua Barat ( NRF- PB ). Dimana mengangkat Isu – Isu Papua,
Pertama         : Status Politik Papua;
Kedua            : Perpanjangan Status Politik Papua;
Ketiga            : Resolusi 2504 di PBB bukan resolusi politik, tapi resolusi pembagunan;  dan
Empat             : Mendorong proses tahapan untuk mempermasalahkan Status Politik Papua di PBB. 
Hal ini membuat  rakyat papua di Manokwari melakukan dukungan yang nyata dan pasti dari dalam negeri melalui kehadiran Herman Wanggai di PBB dalam bentuk demo dan aksi damai pada tanggal 2 Oktober 2012. Hal ini melalui komunikasi politik dan konsilidasi yang terarah disemua titik Kota Manokwari melalui persiapan dengan pembuatan Selebaran dan distribusi selama 4 ( empat ) hari, termasuk proses distirbusi ; Pembuatan Pamflet,Baliho dan lainnya, termasuk isinya.
“  lebih banyak mengsikapi kehadiran OTSUS dan UP4B sebagai bentuk pembangunan yang hanya memperpanjang Status Politik Papua yang berdampak pada marginalilisasi dan pembodohan rakyat papua  dalam semua aspek hidup yang ada di atas tanah papua, sehingga Rakyat Bangsa Papua harus Merdeka dan Berdault Penuh berdasrakan Hasil KRP III di atas ”
Dalam melakukan Kegiatan ini, dimana titik kumpul di Halaman Gedung Olah Raga ( GOR ) Jln. Ciliwung Sanggeng pada  jam 07.00. Penanggung Jawab Politik NRF-PB Presiden Yaboisembut, S.Pd;  Perdana Menteri Edison Waromi, S.H. sesuai dengan Hasil Kongres Rakyat Papua III, tanggal 19 Okterber 2011. Massa yang berkumpul di GOR diperkirakan berjumlah 700 ( Tujuh Ratus ) orang, sedangkan massa yang bergabung dalam perjalanan long march diperkirakan + 300 ( Tiga Ratus lebih ) orang  , maka massa secara keseruhan berjumlah + 1000 lebih yang bergabung dalam aksi demo damai  ini.
Pada  10.00 WPB melangkah keluar dari Samping Halaman GOR dengan melintasi Jalan Taman Makam Pahlawan melewati wilayah perkantoran menuju Wosi. Pada saat tiba  di Pertigaan Makabori Wosi telah terjadi perbedaan pandangan dalam kebebasan berekspresi jam 10.39 WPB karena Atribut Bendera Bintang Fajar yang berjumlah 150 buah. Hal ini tidak ditonjolkan di GOR karena Aparat Kepolisian selalu membatasi kebebasan berekspresi yang akan berdampak kepada rakyat untuk tidak melakukan long march nanti. 
Dalam perbedaan pandangan ini Aparat Kepolisian  mengarahkan senjata ke massa dan menembak ke atas sebanyak 21 kali dan melepaskan Gas Air Mata sebanyak 3 (tiga)  botol.  Aparat Kepolisian juga masih tetap membubarkan massa secara paksa dan menyita Atribut Bendera Bintang Fajar dan mengambil semua bendera. 
Massa aksi juga  mengalami kekerasan saat aksi berlansung diantaranya dalah Zet Tata, Ibu Pdt. Mathelda Maniani ( salah satu Orator ), Anis (75 Thn), Petu Worabay,Vebi Wanma dan Edo Kamesfle.  Zet Tata (26 Thn ) mengalami pemukulan ditulang belakang dan terus pulang ke Fanindi. Ada juga yang mengalami perampasan sebanyak 3 (tiga) orang belum diketahui secara pasti. Aparat Kepolisian juga melakukan kekerasan secara meluas dalam bentuk pengejaran dan penembakan secara berulang – ulang kali dan melepasakan gas air mata seperti jumlah yang telah disebutkan di atas dengan bukti 2   ( dua ) slongsing peluru yang ada pada kami.

Massa kembali merapatkan barisan di Pertigaan Makabori Wosi atau tempat saat aparat menyita bendera yang ada, sehingga massa terus melanjutkan aksinya long march dari Jalan Trikora Wosi menuju jalan Yos Sudarso Sanggeng, Belok Makalo atau  jalan Merderka, Putar lagi Hotel Mokwan dan Belok lagi di jalan Sudruman kembali kea rah bawah dari Makalo. Massa kembali ke Jalan Yos Sudarso dan belok di Kantor menuju jalan Percetakan. Kemudian melakukan orasi di Panggung Terbuka Penerangan dan  membubarkan diri jam 13.00 Wit.
Setelah Kegiatan belum ada upaya-upaya dari Aparat untuk mengsikapi kegiatan ini lebih lanjut, tetapi ada pengembangan kasus ini, kita akan melakukan investigasi lebih lanjut lagi sebagai bentuk dari advokasi bersama.
 Penanggung Jawab Aksi Elimelek Obed Kaiway.SH ( Juru Bicara Negara Bagian Doberai Wilayah III Manokwari) dan Sekretaris Alfred Auparay . Orator terdiri dari Panglima Tertinggi: Elieser Awom( TAPOL – NAPOL ); MENKOPOLKAM : Frans Kapisa; Zet Wambrauw ( Wakil Gubernur Wilayah Doberai ) ; Ibu Pdt. Maniani; Ibu Feby Wanma (Tokoh Perempuan); Ariel Werimon (Mewakili LSM Lokal, Nasional dan Internasional), Gustaf Wanma (Mahasiswa UNIPA) dan George Ayorbaba (Tapol/Napol) 
“  Orasi yang disampaikan dalam kegiatan ini Infiltrasi Trikora Tahun 1961; Konsilidasi Persatuan Untuk Menuju Kebebasan; Dialog Jakarta Papua Harus pada Negara Netral yang hadiri oleh Pihak Internasional dan dibedakan dalam 2 ( dua ) bagian penting adalah Selamatkan Hutan dan Manusia Papua ( Diwakili FOKER LSM – PAPUA dan Advokasi Jaringan Lainnya) & Status Politik Papua Barat ( Diwakili NRF-PB). Kemudian masalah Status Politik harus diselesaikan di PBB dengan meminta Negara Indonesia Harus Membuka Diri; Menolak Otsus dan UP4B ”
Terimah Kasih…...!
Manokwari, 2 Oktober  2012
Sumber :
TIM  Monitoring  dan  Publikasi  WPNA
Share this video :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. RASUDO FM DOGIYAI - All Rights Reserved

Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile

Proudly powered by Blogger