Untuk pertama kalinya tim asal Papua berlaga di turnamen bola voli tertinggi di Indonesia.
Akan ada wajah baru di Proliga tahun depan. Turnamen bola voli tertinggi
tanah air yang kembali disponsori oleh Bina Sarana Informatika ini
akan diikuti tim asal Papua, Manokwari LNG Tangguh.
Ini adalah kali pertama tim asal Papua tampil di Proliga. Manokwari LNG Tangguh itu bakal berlaga di kelompok putri.
LNG Tangguh akan bersaing dengan tim-tim yang telah banyak makan asam garam di Proliga, seperti juara bertahan Jakarta Popsivo Polwan, Jakarta Electric PLN, Jakarta BNI 46, Jakarta TNI AU, Indramayu Alko, serta Gresik Petrokimia.
Satu tim yang musim lalu tampil, Bontang LNG Badak, merger dengan Pertamina dan berganti nama menjadi Jakarta BLB Pertamina Energy.
Sayangnya, di bagian putra, Proliga akan kehilangan salah satu tim lama, Yogya Yuso. Klub voli yang berdiri sejak 1952 ini justru memutuskan mundur.
Padahal, Yuso merupakan salah satu tim yang rutin tampil sejak 2002, saat pertama kali Proliga digelar.
Dengan mundurnya Yuso, beberapa pemainnya memutuskan tampil membawa bendera Jakarta Electric PLN.
Sementara itu bagian putra sendiri, ada tujuh tim yang akan bertarung menjadi yang terbaik. Ketujuh tim itu adalah Jakarta BNI 46, Semarang Bank Jateng, Jakarta Pertamina, Palembang Bank Sumsel Babel, Jakarta Sananta, Surabaya Samator, dan Jakarta Electric PLN.
 |
| Ilustrasi pertandingan bola voli Proliga. (sumber: (JG Photo/Afriadi Hilmal)) |
Ini adalah kali pertama tim asal Papua tampil di Proliga. Manokwari LNG Tangguh itu bakal berlaga di kelompok putri.
LNG Tangguh akan bersaing dengan tim-tim yang telah banyak makan asam garam di Proliga, seperti juara bertahan Jakarta Popsivo Polwan, Jakarta Electric PLN, Jakarta BNI 46, Jakarta TNI AU, Indramayu Alko, serta Gresik Petrokimia.
Satu tim yang musim lalu tampil, Bontang LNG Badak, merger dengan Pertamina dan berganti nama menjadi Jakarta BLB Pertamina Energy.
Sayangnya, di bagian putra, Proliga akan kehilangan salah satu tim lama, Yogya Yuso. Klub voli yang berdiri sejak 1952 ini justru memutuskan mundur.
Padahal, Yuso merupakan salah satu tim yang rutin tampil sejak 2002, saat pertama kali Proliga digelar.
Dengan mundurnya Yuso, beberapa pemainnya memutuskan tampil membawa bendera Jakarta Electric PLN.
Sementara itu bagian putra sendiri, ada tujuh tim yang akan bertarung menjadi yang terbaik. Ketujuh tim itu adalah Jakarta BNI 46, Semarang Bank Jateng, Jakarta Pertamina, Palembang Bank Sumsel Babel, Jakarta Sananta, Surabaya Samator, dan Jakarta Electric PLN.
0 komentar:
Post a Comment