Hari ini ratusan Mahasiswa Papua di Jogja peringati HUT Papua Barat ke 51 degan melakukan longmarch. (foto : |
YOGYAKARTA - Ratusan Mahasiswa Papua se
Jawa-Bali yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) melakukan
aksi di titik Nol Km Yogyakarta dalam rangka memperingati kemerdekaan
Papua Barat ke-51, Sabtu (1/12/2012).
Massa aksi melengkapi diri dengan spanduk bertuliskan "Stop manipulasi Papua masuk dalam NKRI dan mengakui kedaulatan rakyat West Papua".
"Tanggal 1 Desember bukan hari OPM tetapi hari Kemerdekaan Papua Barat yang disahkan pada 1 Desember 1961. Kami Mahasiswa Papua se-Jawa Bali melakukan aksi untuk menuntut pengakuan kemerdekaan Rakyat Papua," kata Koordinator aksi Sonny Dogapia.
Sonny menjelaskan hingga saat ini masih terjadi pembungkaman-pembungkaman dengan berbagai skenario, tekanan, intimidasi serta teror untuk menekan aktifitas perlawanan rakyat Papua.
Hal ini dilakukan pemerintah Indonesia untuk tetap mengamankan Papua menjadi bagian tidak terpisahkan dari Indonesia.
"Sebelum tercetusnya Trikora, bangsa West Papua sudah merdeka namun kemerdekaannya tidak berlangsung lama. Pada tanggal 19 Desember 1961 Soekarno mengumandangkan Trikora untuk mengagalkan terbentuknya negara West Papua, sejak itulah rakyat Papua hidup dalam penjajahan Indonesia," tegasnya.
Setelah dua jam berorasi, aksi ditutup dengan pembacaan pernyataan sikap. Tiga hal yang dituntut oleh massa aksi AMP yaitu menegaskan bahwa 1 Desember 1961 bukan HUT OPM tetapi Hari Kedaulatan West Papua.
Tuntutan kedua adalah Indonesia dan PBB segera menyerahkan Kedaulatan West Papua dan menghantikan klaim bahwa West Papua adalah bagian dari Republik Indonesia.(k75-12)
Editor :Ervan Hardoko
Sumber: Kompas.com
Massa aksi melengkapi diri dengan spanduk bertuliskan "Stop manipulasi Papua masuk dalam NKRI dan mengakui kedaulatan rakyat West Papua".
"Tanggal 1 Desember bukan hari OPM tetapi hari Kemerdekaan Papua Barat yang disahkan pada 1 Desember 1961. Kami Mahasiswa Papua se-Jawa Bali melakukan aksi untuk menuntut pengakuan kemerdekaan Rakyat Papua," kata Koordinator aksi Sonny Dogapia.
Sonny menjelaskan hingga saat ini masih terjadi pembungkaman-pembungkaman dengan berbagai skenario, tekanan, intimidasi serta teror untuk menekan aktifitas perlawanan rakyat Papua.
Hal ini dilakukan pemerintah Indonesia untuk tetap mengamankan Papua menjadi bagian tidak terpisahkan dari Indonesia.
"Sebelum tercetusnya Trikora, bangsa West Papua sudah merdeka namun kemerdekaannya tidak berlangsung lama. Pada tanggal 19 Desember 1961 Soekarno mengumandangkan Trikora untuk mengagalkan terbentuknya negara West Papua, sejak itulah rakyat Papua hidup dalam penjajahan Indonesia," tegasnya.
Setelah dua jam berorasi, aksi ditutup dengan pembacaan pernyataan sikap. Tiga hal yang dituntut oleh massa aksi AMP yaitu menegaskan bahwa 1 Desember 1961 bukan HUT OPM tetapi Hari Kedaulatan West Papua.
Tuntutan kedua adalah Indonesia dan PBB segera menyerahkan Kedaulatan West Papua dan menghantikan klaim bahwa West Papua adalah bagian dari Republik Indonesia.(k75-12)
Editor :Ervan Hardoko
Sumber: Kompas.com
0 komentar:
Post a Comment