"Kami belum pernah merasakan kemerdekaan Indonesia. Yang ada darah, air mata, setiap tahun itu yang dijanjikan indonesia."
Jakarta - Wakil Ketua DRPD Papua Barat, Jimmy Demianus Ijie mengungkapkan bahwa masih banyak warga Papua yang merasa belum merdeka. Sehingga, ia meminta Pemerintah Indonesia untuk memahami kondisi tersebut.
"Kami belum pernah merasakan kemerdekaan Indonesia. Yang ada darah, air mata, setiap tahun itu yang dijanjikan indonesia," kata Jimmy di Jakarta, Jumat (22/2).
Karena itu, ia mengusulkan kepada pemerintah untuk membangun dialog besar dengan warga Papua, bukan menekankan adanya pendekatan keamanan.
"Marilah kita membicarakan persatuan kita, kenapa pemerintah takut berdialog dengan Papua? Mari kita bicarakan. Hari ini banyak personel militer dengan pakaian preman ke Papua seolah-olah ada perang besar," tandasnya.
Dia menambahkan warga Papua mencintai NKRI, namun ingin dimerdekakan dari kemiskinan, serta merdeka mengurus anak dan cucu.
"Kami minta tolong jangan Papua dijadikan latihan tempur, kami butuh kedamaian," tuturnya.
Sementara itu, Natalias Pigay, Komisioner Komnas HAM, menyatakan pihaknya turut berbelasungkawa atas tewasnya 8 prajurit TNI di Papua.
Bagi Komnas HAM, apabila penembakan dilakukan OPM, maka itu artinya ada konflik antarkelompok bersenjata. Bila dilakukan oleh warga sipil, maka itu adalah tindakan kriminal murni.
Jakarta - Wakil Ketua DRPD Papua Barat, Jimmy Demianus Ijie mengungkapkan bahwa masih banyak warga Papua yang merasa belum merdeka. Sehingga, ia meminta Pemerintah Indonesia untuk memahami kondisi tersebut.
"Kami belum pernah merasakan kemerdekaan Indonesia. Yang ada darah, air mata, setiap tahun itu yang dijanjikan indonesia," kata Jimmy di Jakarta, Jumat (22/2).
Karena itu, ia mengusulkan kepada pemerintah untuk membangun dialog besar dengan warga Papua, bukan menekankan adanya pendekatan keamanan.
"Marilah kita membicarakan persatuan kita, kenapa pemerintah takut berdialog dengan Papua? Mari kita bicarakan. Hari ini banyak personel militer dengan pakaian preman ke Papua seolah-olah ada perang besar," tandasnya.
Dia menambahkan warga Papua mencintai NKRI, namun ingin dimerdekakan dari kemiskinan, serta merdeka mengurus anak dan cucu.
"Kami minta tolong jangan Papua dijadikan latihan tempur, kami butuh kedamaian," tuturnya.
Sementara itu, Natalias Pigay, Komisioner Komnas HAM, menyatakan pihaknya turut berbelasungkawa atas tewasnya 8 prajurit TNI di Papua.
Bagi Komnas HAM, apabila penembakan dilakukan OPM, maka itu artinya ada konflik antarkelompok bersenjata. Bila dilakukan oleh warga sipil, maka itu adalah tindakan kriminal murni.
Penulis: Markus Junianto Sihaloho/ARD
Sumber: BeritaSatu.com
0 komentar:
Post a Comment