SORONG
- (Saptu, 21/03/13) Peluncuran buku
memperingati satu dasawarsa integrasi (Irian Barat (sekarang Papua) dilakukan
oleh Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Papua Barat Jimmy Demianus Ijie,
S.H, Kamis (21/3),di Hotel Mariat Kota Sorong.
Peluncuran
buku tersebut, selain dihadiri Wakil Ketua DPD RI La Ode Ida, juga dihadiri
Ketua Demokratik Centre Universitas Cenderawasih Dr. Mu’Saad, M.Si, Rektor
Universitas Muhammadiyah Sorong H. Dr.
Hermato Suaib, MM, anggota DPRD Kota Sorong, dan Ketua KNPI Papua Barat
Dalam
kesempatan itu, rektor Universitas Muhammadiyah Sorong didaulat sebagai
narasumber.
Usai
mempresentasikan buku dengan sub topik “Meretas Jalan Kesejahteraan Rakyat
Papua Demi Memperkokoh Integrasi Bangsa“, Jimmy Demianus Ijie ketika diwawancarai
mengatakan pada prinsipnya buku ini
diluncurkan jauh dari kadar ilmiah.
Namun, demikian, buku ini akan berguna dan bisa
menjadi simulator yang baik untuk merangsang generasi muda Papua agar dapat
menuangkan tulisan dan gagasan dalam menghadapi semua persoalan yang dihadapi
bersama.
Ia
menjelaskan, sedikit tulisan yang ada di dalam buku adalah tentang Otonomi
Khusus (Otsus), di mana menurut terminologi pemerintah, otsus merupakan solusi.
Namun menurut masyarakat Papua otsus gagal. “Bukan hanya kegagalan birokrasi,
tapi juga kegagalan demokratis,” ujar Jimmy Idjie.
Kendala
sosiologis dan antropologis sangat jelas terlihat, dan ternyata jika dirangkum
dalam tulisan atau statemen di berbagai media massa, yang menjadi hambatan
utama gagalnya otsus adalah soal letak geografis dan topografi wilayah di
Papua.
Itulah
sebabnya, kita perlu mempercepat pemekaran-pemekaran sehingga memudahkan
persoalan implemnetasi dari pada otsus.
“Kita
akan mendirikan suatu organisasi yang mendidik para pemuda untuk belajar
bagaimana menjadi pemimpin yang merakyat atau bagaimana kita melahirkan
Jokowi-Jokowi muda di Papua agar mampu membangun Papua lebih maju dari yang
saat ini,“ katanya.
Dia
mengungkapkan sebenarnya peluncuran buku
dilakukan tanggal 27 Januari 2013 lalu, bertepatan dengan 1 dasawarsa otsus,
hanya saja pada waktu itu, Jakarta sedang dilanda bencana banjir sehingga
ditunda peluncurannya.
Selanjutnya, ketika dikoordinasikan dengan Gubernur Papua
Barat Abraham O. Atururi, ia menyarankan peluncuran buku sebaiknya tanggal
6 Februari 2013. Namun, lagi-lagi kantor percetakan masih dilanda bencana
banjir.
“Peluncuran
buku ini baru bisa terlaksana bertepatan dengan hari uang tahun saya yang ke-45
tahun,” tambahnya. (info/PAPOS)
0 komentar:
Post a Comment