Jayapura - Koordinator Jaringan Damai Papua yang
lebih dikenal sebagai penggagas Dialog Jakarta-Papua Pater Neles Tebay
terpilih sebagai pemenang Penghargaan Keadilan dan Perdamaian Tji
Haksoon (The Tji Haksoon Justice & Peace Award) 2013.
Penghargaan itu akan diberikan pada 13 Maret 2013, di Seoul, Korea Selatan, oleh Yayasan Keadilan dan Perdamaian Tji Haksoon (The Tji Haksoon Justice & Peace foundation).
Yayasan Tji Haksoon memilih Pater Neles karena sangat terkesan dengan dedikasinya dalam mendorong pembicaraan damai dan perlindungan hak asasi manusia di Papua.
Yayasan yang berkedudukan di Seoul ini berkeyakinan, usaha dan dorongan dari pihak yayasan ini dapat memperkokoh komitmen orang Papua dan Pemerintah Indonesia bahwa suatu dialog yang efektif bisa membawa perdamaian dan mengakhiri kekerasan.
Pater Neles TEbay dalam siaran persnya kepada Media Indonesia, Minggu (3/3), mengatakan tidak percaya telah terpilih sebagai pemenang penghargaan ini. Karena merasa tidak pantas dipilih sebagai pemenang penghargaan keadilan dan perdamaian ini.
“Saya sendiri tidak mengetahui kriteria atau ukuran yang mereka gunakan untuk menentukan pemenang penghargaan ini. Masak saya dipilih sebagai penerima penghargaan keadian dan perdamaian, sementara pembicaraan damai (peace talk) antara pemerintah Indonesia dan kelompok separatis Papua belum juga terlaksana,” ujarnya.
Selain itu, kata Pater Neles Tebay, pihaknya belum mampu mengakhiri kekerasan sehingga penembakan masih terus terjadi di Papua, sejak 1963 hingga kini dan mengakibatkan jatuhnya banyak korban.
"Kalau penghargaan ini diberikan karena upaya mendorong dialog Jakarta-Papua, saya mesti mengakui penghargaan itu ditujukan bukan hanya kepadaya saya pribadi tetapi kepada semua pihak, baik individu maupun lembaga, yang selama ini telah mendukung dialog sebagai jalan terbaik untuk mencari dan menemukan solusi terbaik dan adil terhadap konflik Papua,” pungkas Neles Tebay yang kesehariannya sebagai pengajar Sekolah Tinggi Filsafat Teologia Fajar Timur Jayapura. (Marcel/Hnr/Metrotvnews.com)
Penghargaan itu akan diberikan pada 13 Maret 2013, di Seoul, Korea Selatan, oleh Yayasan Keadilan dan Perdamaian Tji Haksoon (The Tji Haksoon Justice & Peace foundation).
Yayasan Tji Haksoon memilih Pater Neles karena sangat terkesan dengan dedikasinya dalam mendorong pembicaraan damai dan perlindungan hak asasi manusia di Papua.
Yayasan yang berkedudukan di Seoul ini berkeyakinan, usaha dan dorongan dari pihak yayasan ini dapat memperkokoh komitmen orang Papua dan Pemerintah Indonesia bahwa suatu dialog yang efektif bisa membawa perdamaian dan mengakhiri kekerasan.
Pater Neles TEbay dalam siaran persnya kepada Media Indonesia, Minggu (3/3), mengatakan tidak percaya telah terpilih sebagai pemenang penghargaan ini. Karena merasa tidak pantas dipilih sebagai pemenang penghargaan keadilan dan perdamaian ini.
“Saya sendiri tidak mengetahui kriteria atau ukuran yang mereka gunakan untuk menentukan pemenang penghargaan ini. Masak saya dipilih sebagai penerima penghargaan keadian dan perdamaian, sementara pembicaraan damai (peace talk) antara pemerintah Indonesia dan kelompok separatis Papua belum juga terlaksana,” ujarnya.
Selain itu, kata Pater Neles Tebay, pihaknya belum mampu mengakhiri kekerasan sehingga penembakan masih terus terjadi di Papua, sejak 1963 hingga kini dan mengakibatkan jatuhnya banyak korban.
"Kalau penghargaan ini diberikan karena upaya mendorong dialog Jakarta-Papua, saya mesti mengakui penghargaan itu ditujukan bukan hanya kepadaya saya pribadi tetapi kepada semua pihak, baik individu maupun lembaga, yang selama ini telah mendukung dialog sebagai jalan terbaik untuk mencari dan menemukan solusi terbaik dan adil terhadap konflik Papua,” pungkas Neles Tebay yang kesehariannya sebagai pengajar Sekolah Tinggi Filsafat Teologia Fajar Timur Jayapura. (Marcel/Hnr/Metrotvnews.com)
0 komentar:
Post a Comment