Posted by Admin RASUDO FM
 Posted on 12:26:00
 with No comments
 
Pengamanan Pemilihan Umum April 2014 di
 wilayah Kabupaten Paniai, Kabupaten Deiyai dan Kabupaten Intan Jaya, 
akan berada dibawah kendali Kepolisian Resort Paniai.
“Untuk pengamanan dalam rangka 
pelaksanaan Pileg dan Pilpres nanti, kami sudah awali dengan gelar 
pasukan pada Kamis, 6 Februari 2014 lalu,” kata Kapolres Paniai, AKBP 
Semmy Ronny TH Abaa, Sabtu (8/2) sore.
Apel gelar pasukan pengamanan Pemilu 
2014 dilakukan di halaman Polres Paniai, lanjut Ronny, dihadiri Bupati 
Paniai Hengki Kayame dan para perwira, serta seluruh personil TNI/Polri,
 Linmas dan Satuan Polisi Pamong Praja dari Kabupaten Paniai dan 
Kabupaten Deiyai.
“Sedangkan pengamanan di Kabupaten 
Intan Jaya, terjadwal pekan besok di Sugapa. Di sana ada perwira 
penghubung, juga Linmas dan Sat Pol PP. Ya kita akan lakukan kegiatan 
sama seperti yang di sini jelang Pemilu 9 April nanti,” tutur Kapolres 
Paniai.
Kepada wartawan di lapangan SPN 
Jayapura, Selasa (4/2) usai memimpin apel pasukan Pemilu 2014, Kapolda 
Papua, Inspektur Jenderal M. Tito Karnavian mengatakan, ada 9.000 lebih 
polisi disiagakan untuk amankan jalannya Pemilu 2014 di Provinsi Papua 
dan Papua Barat. Kegiatan pengamanannya mulai masa kampanye hingga 
pemungutan suara dan penetapan nanti.
Jumlah personel yang disiapkan itu 
menurutnya, belum termasuk bantuan dari TNI maupun Linmas di lapangan 
atau tempat pemungutan suara (TPS).
Sesuai amanat Kapolri, Jenderal Polisi 
Sutarman, kepolisian wajib menjamin stabilitas keamanan dan ketertiban 
masyarakat (Kamtibmas) sebelum, selama hingga sesudah berlangsungnya 
Pemilu 2014. Operasi Kepolisian terpusat dengan sandi “Mantap Brata – 
2014” bertujuan sebagai bagian dari upaya menyukseskan pengamanan Pemilu
 2014.
Kapolres Paniai memastikan, luasnya 
wilayah dan sulitnya medan di tiga kabupaten itu memaksa pihaknya 
bekerja ekstra keras. Sementara, situasi Kamtibmas di wilayah hukum 
Polres Paniai, masih kondusif. Hanya, kata Ronny, baru-baru ini sempat 
ada ketegangan di wilayah perbatasan Kabupaten Mimika dan Deiyai terkait
 pertikaian warga dua suku di sana.
“Saya sempat turun ke sana, dan kita himbau masyarakat dari distrik 
Bouwobado agar tidak usah terlibat, apalagi pergi bergabung dengan 
kelompok tertentu. Sejauh ini situasinya sudah aman, hanya perlu waspada
 saja,” ungkapnya. (NABIRE.NET)
 
 
 
 
0 komentar:
Post a Comment