Jakarta Manajemen Arema
Cronus melalui surat resmi tertanggal 20 Desember 2016, menyampaikan
permohonan maaf kepada Persipura Jayapura dan seluruh Masyarakat Papua
atas beberapa komentar atau statemen yang dilontarkan mantan pelatih
Arema, Milomir Seslija kepada media, bahwa Persipura adalah juara palsu.
Dalam surat bernomor 030/ARM/XII/2016 yang ditandatangani Manejer tim, Rudy Widodo tersebut, terdapat 2 (poin) penting, yang pertama adalah ucapan selamat dari Manajemen Arema Cronus kepada Persipura Jayapura atas pencapaian Persipura menjadi juara TSC 2016, serta poin kedua, yakni permohonan maaf atas penyampaian Milomir Seslija.
Niat baik Manajemen Arema menyampaikan penjelasan dan permohonan maaf tersebut ditanggapi dengan sangat baik oleh Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tomi Mano.
"Dua orang kami sudah dihubungi langsung oleh CEO Arema Cronus Bapak Iwan Budianto, yaitu Sekretaris umum, Rocky Bebena, dan Media Officer, Bento Madubun. Persipura dan Arema pada dasarnya tidak ada masalah, kami mengapresiasi langkah manajemen Arema melalui surat resmi tersebut, kami menerima permintaan maaf tersebut, sejak awal media memblow up pernyataan pelatih itu kami yakin bahwa itu bukan suara manajemen Arema, dan ternyata betul, Persipura dan Arema tetap bersahabat dan bersaudara, untuk itu saya sampaikan kepada seluruh Persipuramania dan masyarakat Papua untuk tidak menanggapi pernyataan pelatih itu karena itu pernyataan dia pribadi yang mungkin frustrasi, kita abaikan saja, saya dengar juga kalau dia sudah tidak dikontrak lagi oleh Arema," ujar Benhur Tomi Mano (BTM), Rabu (21/12) kemarin.
Ditambahkan BTM, Sejauh yang dirinya kenal, baik Iwan Budianto maupun Rudy Widodo adalah sosok yang fair, sportif dan profesional.
"Saya kenal Pak Iwan dan Pak Rudy kan bukan baru, kita sudah lama berteman, dan mereka bukan orang yang seperti pelatih itu, saya tahu mereka itu baik, sportif dan profesional, makanya sejak awal saya yakin itu bukan pernyataan Arema secara institusi atau klub, tetapi pernyataan pribadi si pelatih itu. Saya juga sepakat dengan apa yang disampaikan Pak Iwan Budianto kepada Pak Rocky dan Pak Bento, bahwa suasana dan situasi sepakbola tanah air saat ini sedang bagus dan sangat kondusif, sehingga jangan sampai tergerus hanya karena komentar serta sikap unfair dari orang atau pribadi, mari kita bangun sepakbola Indonesia lebih baik lagi kedepannya," tutup BTM.
Liputan6.com
Dalam surat bernomor 030/ARM/XII/2016 yang ditandatangani Manejer tim, Rudy Widodo tersebut, terdapat 2 (poin) penting, yang pertama adalah ucapan selamat dari Manajemen Arema Cronus kepada Persipura Jayapura atas pencapaian Persipura menjadi juara TSC 2016, serta poin kedua, yakni permohonan maaf atas penyampaian Milomir Seslija.
Niat baik Manajemen Arema menyampaikan penjelasan dan permohonan maaf tersebut ditanggapi dengan sangat baik oleh Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tomi Mano.
"Dua orang kami sudah dihubungi langsung oleh CEO Arema Cronus Bapak Iwan Budianto, yaitu Sekretaris umum, Rocky Bebena, dan Media Officer, Bento Madubun. Persipura dan Arema pada dasarnya tidak ada masalah, kami mengapresiasi langkah manajemen Arema melalui surat resmi tersebut, kami menerima permintaan maaf tersebut, sejak awal media memblow up pernyataan pelatih itu kami yakin bahwa itu bukan suara manajemen Arema, dan ternyata betul, Persipura dan Arema tetap bersahabat dan bersaudara, untuk itu saya sampaikan kepada seluruh Persipuramania dan masyarakat Papua untuk tidak menanggapi pernyataan pelatih itu karena itu pernyataan dia pribadi yang mungkin frustrasi, kita abaikan saja, saya dengar juga kalau dia sudah tidak dikontrak lagi oleh Arema," ujar Benhur Tomi Mano (BTM), Rabu (21/12) kemarin.
Ditambahkan BTM, Sejauh yang dirinya kenal, baik Iwan Budianto maupun Rudy Widodo adalah sosok yang fair, sportif dan profesional.
"Saya kenal Pak Iwan dan Pak Rudy kan bukan baru, kita sudah lama berteman, dan mereka bukan orang yang seperti pelatih itu, saya tahu mereka itu baik, sportif dan profesional, makanya sejak awal saya yakin itu bukan pernyataan Arema secara institusi atau klub, tetapi pernyataan pribadi si pelatih itu. Saya juga sepakat dengan apa yang disampaikan Pak Iwan Budianto kepada Pak Rocky dan Pak Bento, bahwa suasana dan situasi sepakbola tanah air saat ini sedang bagus dan sangat kondusif, sehingga jangan sampai tergerus hanya karena komentar serta sikap unfair dari orang atau pribadi, mari kita bangun sepakbola Indonesia lebih baik lagi kedepannya," tutup BTM.
Liputan6.com
0 komentar:
Post a Comment