Gubernur Papua, Lukas Enembe - Jubi/Alexander Loen |
“Saat ini gereja sedang menunggu penyelesaian oleh TNI. Saya minta agar Panglima segera memproses oknum yang terlibat secepatnya agar dihukum setimpal dengan perbuatannya itu,” kata Gubernur Enembe di Gedung Negara Provinsi Papua kepada Pangdam XVII Cenderawasih, Sabtu (3/6/2017).
Gubernur Enembe menegaskan, saat ini seluruh gereja dan umat nasrani di Papua sedang menunggu sikap TNI dalam penyelesaian kasus tersebut.
“Walapun orang asli Papua dan umat Nasrani itu sangat mengasihi manusia lainnya, tapi kasus ini harus diselesaikan. Agar tidak menjadi pertanyaan bagi orang Papua dan umat Nasrani lainnya,” jelas Gubernur Enembe.
Lebih lanjut, Gubernur Enembe menekankan agar pihak-pihak dalam institusi TNI tidak menghambat proses penyelesaian hukum kasus ini. Proses persidangan harus secepatnya dilakukan dan terbuka.
“Pihak oditurat militer saya harap tidak menghambat. Proses hukum harus berjalan sesuai aturan,” tegas Gubernur Enembe.
Pangdam XVII Cenderawasih dalam kesempatan yang sama menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan kasus yang disebutkan oleh Gubernur.
“Jabatan dan pangkat saya ini saya pertaruhkan untuk itu jika saya tidak memproses itu (kasus Alkitab terbakar) dengan benar,” janji Pangdam.
Ia menghimbau masyarakat Papua, terutama di Kota Jayapura agar tidak mudah percaya pada isu-isu yang tidak benar.
“Percayakan semuanya pada proses hukum,” himbau Pangdam.
Apapun hasilnya nanti, Pangdam menegaskan akan diumumkan secara terbuka. Dan saat proses pengadilan dilakukan, akan dilakukan secara terbuka sebagai jawaban pertanyaan masyarakat. Sekaligus untuk mengantisipasi agar tidak terjadi konflik atau tindakan kekerasan lanjutan jika nantinya terbukti oknum anggota TNI tersebut benar berperan sehingga mengakibatkan Alkitab terbakar. (*)
Reporter :Victor Mambor - Jubi
0 komentar:
Post a Comment