Ketika Alm Yusuf M Badii diwanwancari oleh Media
Tribun Jabar, Saat Seminar yang dilakukan oleh Nasional Papuan Solidarity
(NAPAS), tempat Kampus ITB Bandung Jawa barat, pada 16 Agustus 2012 saat itu
Yusuf mengatakan beberapa hal tentang Konteks Papua yang berjudul “Yusuf Menginginkan Perubahan” Sesuai
dengan apa yang dilansir dari Media Tribun Jabar, pada Sabtu 20/10. dan didalam
tulisan tersebut YB mengkritik Pemerintah Pusat terkait, Pembiaran yang selama
ini dilakukan oleh Pemerintah Indonesia terhadap Rakyat di Tanah Papua.
Sebab itu, diprediksikan bawah ada sebuah
Skenario yang diatur oleh pihak yang tak bertanggung jawab melalui tersangka Sepnat Karat, sehingga mereka memanfaatkan momen ini untuk
menusuk Yusuf M Badii dan Zakharias Thesia.
Karena mengingat
perkataan YB yang dilansir dari Media Tribun Jabar, bila melihan Kontes Papua
pada masa kini, terjadi persoalan Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya.
sehinggah terjadi aksi kemelutan dibeberapa aspek kehidupan Rakyat Papua.
Awalnya Sepnat Karat dalam posisi Miras (mabuk), sehingga SK mulai melakukan tindakan
kekerasan pemukulan terhadap
beberapa penghuni Asrama Papua “Kamasan II” Bandung. SK mengatakan, kalian anak-anak Asrama ini coba menyapu dan membersikan
asrama , tutur SP sambil menendang pintu setiap kamar para penghuni itu, Sekitar
Pukul 11.00 wib.
Sehingga mereka tidak
suka terhadap tindakan yang dilakukan oleh SK.
Namun beberapa detik kemudian mereka mengatakan dengan tegas, jangan melakukan
tindakan begitu karena mengganggu aktivitas anak-anak diasrama.
Beberapa
saat kemudian Yusuf Badii yang juga sebagai senior dan penasehat asrama serta Zakharias
Thesia sebagai senior yang juga ketua Pejabat
Sementara (PJS) tiba di asrama KAMASAN yang di hubunggi oleh pengguhuni asrama,
Saat itu Yusuf Badii
mengatakan, Kamu Mahasiswa dari mana, tra
kulia mo? Kamu itu bukan Mahasiswa Seenaknya kamu memaksa ko punya ade-ade
dorang diasrama dengan cara begitu kah?, padahal kamu ini tidak tinggal diasarama baru mabuk
lalu datang perintah seenaknya sebab itu adalah contoh tidak baik bagi
adik-adik.
Setelah
petengkaran redah beberapa detik kemudian SK pergi menuju dapur masak dan memakai baju yang di tinggalkan disana dan menyembunyikan sebuah
pisau sesudah itu SK menuju
ke halaman depan asrama karena SK tersinggung
dengan perkataan tadi
sehingga SK mulai melakukan penusukan terhadap ZT
tepatnya di legan kanan kemudian YB mendengar
dan berbalik melihat suara ZT, YB pun dikagetkan oleh tikam lagi oleh SK
tepatnya dibagian dada (hulu hati) dalam jarak
dekat (agak rapat).
Setelah
itu SK pun mulai melakukan pengejaran
terhadap ZT yang
berupaya menyelamatkan
diri dari penusukan selanjutnya, akhirnya
ZT pun terjatuh di depan pintu gerbang Gapura Asrama sehingga SK menikam lagi dibagian
perut ZT.
Selesai SK menusuk kedua
korban tersebut, Oknom melarikan diri kearah Rumah Makan HDL, namun dalam
keadaan tertikam dan bertimpah darah Yusuf Badii pun mengejar oknom pelaku tersebut namun sayang Yusuf Badii terjatuh dijalan Raya kurang lebih 25 meter dari asrama KAMASAN II.
Sedangkan Oknom pelaku Kriminal itu di jemput oleh seseorang menggunakan sebuah
sepeda Motor yang sudah menunggu di seberang taman cilaki, yang
nomor Polisinya tak jelas. “Menurut data yang diperoleh dari penghuni asrama.
Dalam Pemberitaan Media-media di Bandung
tidak sesuai dengan Kronologis yang terjadi ditempat kejadian, sehingga
beberapa Mahasiswa Papua merasa kesal dengan pemberitaan yang dipublikasi
melalui beberapa Media cetak maupun Olline. Diantarnya, Media Kompas, Tribun
Jabar, Merdeka, Pikiran Rakyat
dan beberapa Media Nasional lainnya.
Sementara yang dihebohkan oleh beberapa media-media sangat tidak sesuai dengan data
yang faktual, namun Sumber berita yang
mereka publikasikan itu bukan hasil wawancara pihak korban dan penghuni asrama,
melainkan sumber berita yang
mereka liput itu hasil wawancara dari Oknom pelaku dan Poltabes sendiri. Maka itu mahasiswa papua menolak membirikan keterangan
kepada beberapa wartawan sebab sebelumnya media memuat berita tidak sesuai
denggan kejadian yang terjadi di Asrama Cilaki.
Jika dikaitkan dengan
Kronologis Penusukan terhadap Alm. Yusuf M Badii
maka dapat di simpulkan bahwa mereka berdua yang
ditusuk oleh Sepnat
Karat yang dirinya sebagai Oknom pelaku, karena sebuah masalah kecil, menurut beberapa masyerakat papua di bandung bahwa pada
awalnya YB dimasukan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sehingga mereka
yang tidak bertanggung
jawab memanfaat momen tersebut dan akhirnya nyawa jadi korban, maka indonesia punya permainan
luar biasa yang sudah di rekayasa, kelakuan
indonesia yang sedang melakukan Ham berat di mata Hukum Internasional dan di mata Tuhan bagi Rakyat Papua, melaluai konfilik horizontal yang telah di seting sedemikian
rupah.. (rsdfm/Jeckson
Mabogipay)
0 komentar:
Post a Comment