Bogor West Papua News, 1 Desember bagi warga Papua adalah hari ulang tahun kemerdekaan bangsa Papua tetuan pada zaman belanda . Tak luput meninggalkan sejarah warga bangsa Papua. Kami datang dari leluhur bangsa Papua maka turut merayakan “ Independence day” yang ke – 51 ini.
Sekalipun ada kata heterogenitas suku bangsa yang ada di bumi Papua, kita adalah satu yakni kriting rambut, hitam kulit aku adalah Papua.
Setelah bernegosiasi dengan beberapa parsit yang datang untuk meremekan pada hari Ulang Tahun ke – 51, seluruh peserta melanjutkan Ibada Doa Ucapan syukur dengan tujuan pergerakan Perjuangan masih ada di generasi kami. Ibada syukuran di laksanakan dengan aman dan tentram tanpa terganggu oleh Parasit “INTELKAM” Bogor.
Kegiatan Doa syukuran merayakan di Aula Asrama Papua, Bogor. Para peserta Ibada Doa syukuran berjumlah 400 orang. Acara cukup meria menyambut perlawanan kolonialisme Indonesia. Perlawanan adalah kata kunci untuk menuju kembalikan kemerdekaan yang telah ada ini.
Pada hari ini seluruh dunia dimana saja orang Papua berada turut merayakan perayaan HUT yang ke – 51 ini. Bentuk perayaan bermacam – macam setiap kota di dunia. Mulai dari turun jalan, Ibada syukuran , pemutaran video, Doa masing dari masing – masing rumah, dll.
Dalam perayaan bagi warga Papua JABODETABEK merayakan dalam bentuk Ibada Doa syukuran. Beberapa kegiatan yang di lakukan oleh para panita Perayaan yakni turun jalan membagikan seruan politik berdomisili Jakarta, Tangeran, Depok, Bekasi dan Bogor ( JABODETABEK).
Untuk wilayah Bogor sendiri hari jumat 30 November mengadakan pembagian selebaran. Selebaran bermaksud untuk mengetahui seluruh masyarakat sunda,Indonesia dan Dunia, bahwa Bangsa West Papua telaah merdeka 1 Desember 1961. Berdasarkan fakta sejarah kemerdekaan yang telaah ada status sebagai Negara Papua Barat maka kembalikan haknya sebagai bangsa yang merdeka dari koloni Penjajahan Indonesia.
Selebaran sebagai simbol politik status Papua yang harus kembalikan dari mulut durhaka Indonesia. Masyarakat
Papua di Indonesia Illegal, dimana menurut sejarahnya. Kami ada di
Indonesia melalui Genosida Pimpinan pasukan Soekarno memusnakan
Identitas suku bangsa West Papua.
Indonesia dan PBB sebagai negara yang paling menghargai Undang – Undang dan Hukum maka segera kembalikan hak Kemerdekaan telaah merdeka sejak tahun 6oan lalu. Tanda penolakan sebagai warga Negara Indonesia “ beribu masyarakat Papua turun jalan merayakan kemerdekaan 1 Desember 1961 sampai 1 Desember 2012 sebagai sebuah bangsanya.
Susunan acara Upacara 1 Desember dalam bentuk Doa Bersama, yakni Pembukaan : Lagu Hai Tanahku Papua, Doa Pembukaan, Penjelasan Sejarah Papua secara singkat, Nonton Video “Genosida”
manusia Papua dari TNIdan Polri, Diskusi Bersama, Doa berantai
perwakilan tuju wilayah Adat : MAMTA,SAIRERI,DOMBERAI I,DOMBERAI
II,HANIM, LAPAGO dan MEEPAGO.
Disela - sela doa syukuran sesi pembagian piala bergilir hasil perlombahan satu bulan lalu yang di gelar oleh AMPTI. Pembagian piala memon tepat tanda kebersamaan anak muda generasi Papua. Tanda membangkitkan gerakan nasionalisme anak muda Papua.
Dalam sambutan Ketua Panitia Semuel Tabuni mengatakan, kami hidup dalam kolonialisme Indonesia yang ke -51 . Kami tetap berfokus menuntut hak kami yakni bangsa Papua telaah merdeka tahun 1961. Dengan hasil rekayasa Indonesia, beribu orang meninggalkan kami akibat pembunuhan masal di Papua. Kami adalah sisa – sia manusia Papua masih hidup hadir pada perayaan hari ini. Kita tidak pernah takut dengan sebuah kata lawan,mundur dari kenyataan sejarahnya.
Sekalipun ada kata heterogenitas suku bangsa yang ada di bumi Papua, kita adalah satu yakni kriting rambut, hitam kulit aku adalah Papua.
Penulis : Gobaibo
Sumber : Satu Aksi Kepuasan Hidup
0 komentar:
Post a Comment