Posted by Admin RASUDO FM
Posted on 06:20:00
with No comments
|
Forkorus Yaboisembut
|
Rasudofm - JUBI
( Jumat, 09/03/2012 ) ---"Presiden Republik Federal Papua Barat"
Forkorus Yaboisembut menuduh presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno
yang melakukan makar. Soekarno melakukan makar dengan gagasan Trikora
membubarkan Negara Papua Barat yang merdeka pada tanggal 1 Desember 1961
dengan anggapan sebagai negara boneka buatan Belanda.
Fokorus mengatakan itu dalam nota pembelaan pribadi yang dibacakannya
sendiri di Pengadilan Negeri Jayapura, Jumat (9/3). “Dihina sebagai
negara boneka, seakan bangsa Papua adalah boneka,” kata Ketua Dewan Adat
yang kemudian didaulat sebagai Presiden Republik Federal Papua Barat
dalam Kongres Rakyat Papua III, Rabu 19 Oktober 2011 lalu.
Menurut Forkorus, Soekarno menghina Negara Papua Barat secara tersirat
namun secara tersirat mengakuinya. Karena mengakui Negara Papua Barat,
Soekarno memerintahkan untuk menghina secara tersurat dalam pidatonya di
alun-alun Kota Jogyakarta pada tanggal 19 Desember 1961.
Menurut Forkorus, Soekarno bukan hanya menghina bangsa Papua, melainkan
membubarkan bangsa dan Negara Papua Barat melalui kekerasan militer.
Militer yang membubarkan negara telah mengorbankan banyak nyawa orang
Papua yang mempertahankan kemerdekaan politiknya waktu itu hingga kini.
“Negara Papua Barat yang dihina itu kemudian diperintahkan untuk
dibubaran dengan infasi militer dan polisi para militer secara faktual
dimulai pada tahun 1962,” kata Forkorus.
Fakta infasi militer
ini berhasil mencaplok, membubarkan dan menganeksasi Negara Papua Barat
ke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). NKRI berhasil
berdiri di dalam Negara Papua Barat yang pernah ada sejak deklarasi
kemerdekaan 19 Oktober 1961 dan perayaan pada 1 Desember 1961.
“Jadi pemerintah Indonesia yang telah melakukan perbuatan makar terhadap
Negara Papua Barat dan mendirikan Negara Indoneia di dalam Negara Papua
Barat,” katanya.
Sehingga, kata Fokorus, tindakan orang Papua
melakukan Kongres Rakyat Papua II dan Kongres Rakyat Papua III hanyalah
usaha pemulihan negara yang dianeksasi, bukan melakukan makar. “Kongres
Rakyat Papua III sah untuk memulihkan kemerdekaan bangsa dan Negara
Papua yang diakui Presiden Soekarno,” katanya.
0 komentar:
Post a Comment