Rasudo-
Manokwari : Puluhan mahasiswa asal suku Arfak berunjuk
rasa ke kantor Bupati Manokwari, Papua Barat, Rabu (9/5). Mahasiswa
sempat memecahkan sejumlah kaca ruang kepala bagian rakyat kantor
bupati. Mereka menuntut pemerataan dana pendidikan. Unjuk rasa tersebut
diwarnai keributan.
Keributan terjadi saat puluhan mahasiswa tidak bisa bertemu Bupati Manokwari Bastian Salabay. Keinginan mereka bertemu Salabay dihalang-halangi oleh polisi berpakaian preman dan sejumlah aparat Satuan Poling Pamong Praja.
Menurut mahasiswa, dana pendidikan yang dikelola Pemerintah Kabupaten Manokwari tidak sesuai jumlah mahasiswa suku Arfak. Mereka mengembalikan dana bantuan pendidikan kepada pemerintah daerah. Itu dilakukan karena bantuan itu akan membuat polemik di antara mahasiswa sendiri.
Keributan tidak meluas setelah Bupati Manokwari Bastian Salabay bersedia bertemu pengunjuk rasa. Bupati berjanji akan menindaklanjuti permintaan mahasiswa dengan mendata kembali mahasiswa yang belum menerima dana pendidikan.(bet)
Keributan terjadi saat puluhan mahasiswa tidak bisa bertemu Bupati Manokwari Bastian Salabay. Keinginan mereka bertemu Salabay dihalang-halangi oleh polisi berpakaian preman dan sejumlah aparat Satuan Poling Pamong Praja.
Menurut mahasiswa, dana pendidikan yang dikelola Pemerintah Kabupaten Manokwari tidak sesuai jumlah mahasiswa suku Arfak. Mereka mengembalikan dana bantuan pendidikan kepada pemerintah daerah. Itu dilakukan karena bantuan itu akan membuat polemik di antara mahasiswa sendiri.
Keributan tidak meluas setelah Bupati Manokwari Bastian Salabay bersedia bertemu pengunjuk rasa. Bupati berjanji akan menindaklanjuti permintaan mahasiswa dengan mendata kembali mahasiswa yang belum menerima dana pendidikan.(bet)
0 komentar:
Post a Comment