![]() |
Ilustrasi paspor ( by google) |
Kasus Paspor Palsu Tibo Cermin Bangsa Ini
DJOHAR Arifin dkk punya hobi baru: kloning paspor. La Nyalla Mattalitti pun menilai lahirnya kasus paspor 'Tibo' Titus Bonai jadi cermin hukum bangsa ini.
Seusai mengkloning klub dan Pengprov PSSI, kepengurusan PSSI di bawah kendali Djohar belum puas. Kini, mereka punya pekerjaan baru, yakni mengkloning paspor pemain.
...
Adalah paspor Tibo yang dikloning. Maklum, Tibo yang kabur dari Persipura Jayapura, dan bergabung ke timnas yang diberangkatkan ke Palestina, meninggalkan paspornya di tangan manajemen Persipura.
Sadar sudah berbuat salah, jangankan mengambil paspornya, berkomunikasi dengan pihak Persipura saja Tibo enggan.
Menyiasati kondisi itu, kabarnya, PSSI Djohar membuat laporan kehilangan soal paspor Tibo. Tampaknya, surat itu dapat diterima, lalu dikeluarkan paspor baru hingga sang pemain ikut dalam rombongan timnas ke Palestina, Sabtu (5/5).
Menanggapi itu, La Nyalla selaku Ketua Umum PSSI yang terpilih dalam Kongres Luar Biasa (KLB) 18 Maret 2012, mempertanyakan dasar hukum atas paspor baru sementara paspor sebelumnya sebenarnya ada dan masa berlakunya belum habis.
"Perlu penjelaskan dasar hukum adanya paspor baru bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang paspor sebelumnya masih berlaku. Andai benar lahirnya paspor baru sementara masa berlaku paspor aslinya belum habis, ada dugaan atau patut diduga telah terjadi pembuatan keterangan palsu," ujar La Nyalla.
Untuk itu, La Nyalla meminta konfirmasi jelas dari Dirtjen Imigrasi soal kasus itu.
"Semua WNI punya kedudukan sama di hadapan hukum sesuai amanat konstitusi UUD 1945. Untuk itu, pihak imigrasi harus menjelaskan secara terbuka dasar hukum penerbitan paspor baru bagi WNI. Jika tidak, ada dasar hukum yang benar atas lahirnya paspor itu, akan menimbulkan diskriminasi hukum karena ada WNI yang diistimewakan," terang La Nyalla.
La Nyalla pun mengutuk pihak yang mendalangi lahirnya dugaan pemalsuan paspor Tibo. "Harusnya semua pihak taat hukum dan bukan menyiasati aturan hukum. Dan, para pemimpin memberikan teladan dan contoh yang baik bagi masyarakat untu tunduk dan taat pada hukum yang ada," tegas la Nyalla.
La Nyalla pun membandingkan kasus paspor Tibo itu dengan maraknya para koruptor bangsa ini yang dengan mudah melarikan diri ke luar negeri (persipura mania)
DJOHAR Arifin dkk punya hobi baru: kloning paspor. La Nyalla Mattalitti pun menilai lahirnya kasus paspor 'Tibo' Titus Bonai jadi cermin hukum bangsa ini.
Seusai mengkloning klub dan Pengprov PSSI, kepengurusan PSSI di bawah kendali Djohar belum puas. Kini, mereka punya pekerjaan baru, yakni mengkloning paspor pemain.
...
Adalah paspor Tibo yang dikloning. Maklum, Tibo yang kabur dari Persipura Jayapura, dan bergabung ke timnas yang diberangkatkan ke Palestina, meninggalkan paspornya di tangan manajemen Persipura.
Sadar sudah berbuat salah, jangankan mengambil paspornya, berkomunikasi dengan pihak Persipura saja Tibo enggan.
Menyiasati kondisi itu, kabarnya, PSSI Djohar membuat laporan kehilangan soal paspor Tibo. Tampaknya, surat itu dapat diterima, lalu dikeluarkan paspor baru hingga sang pemain ikut dalam rombongan timnas ke Palestina, Sabtu (5/5).
Menanggapi itu, La Nyalla selaku Ketua Umum PSSI yang terpilih dalam Kongres Luar Biasa (KLB) 18 Maret 2012, mempertanyakan dasar hukum atas paspor baru sementara paspor sebelumnya sebenarnya ada dan masa berlakunya belum habis.
"Perlu penjelaskan dasar hukum adanya paspor baru bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang paspor sebelumnya masih berlaku. Andai benar lahirnya paspor baru sementara masa berlaku paspor aslinya belum habis, ada dugaan atau patut diduga telah terjadi pembuatan keterangan palsu," ujar La Nyalla.
Untuk itu, La Nyalla meminta konfirmasi jelas dari Dirtjen Imigrasi soal kasus itu.
"Semua WNI punya kedudukan sama di hadapan hukum sesuai amanat konstitusi UUD 1945. Untuk itu, pihak imigrasi harus menjelaskan secara terbuka dasar hukum penerbitan paspor baru bagi WNI. Jika tidak, ada dasar hukum yang benar atas lahirnya paspor itu, akan menimbulkan diskriminasi hukum karena ada WNI yang diistimewakan," terang La Nyalla.
La Nyalla pun mengutuk pihak yang mendalangi lahirnya dugaan pemalsuan paspor Tibo. "Harusnya semua pihak taat hukum dan bukan menyiasati aturan hukum. Dan, para pemimpin memberikan teladan dan contoh yang baik bagi masyarakat untu tunduk dan taat pada hukum yang ada," tegas la Nyalla.
La Nyalla pun membandingkan kasus paspor Tibo itu dengan maraknya para koruptor bangsa ini yang dengan mudah melarikan diri ke luar negeri (persipura mania)
0 komentar:
Post a Comment