Sepuluh Ribu menentang larangan Polisi untuk berbaris; armada perahu perang mengibarkan bendera dilarang
dari Papua Barat Media dan sumber-sumber lokal
1 Mei 2012
Pasukan keamanan Indonesia sedang mempersiapkan untuk membubarkan demonstrasi massa di dekat Serui, saat puluhan ribu orang turun ke jalan di Papua Barat untuk menolak aneksasi Indonesia atas Papua Baratpada tanggal 1 Mei 1963.
Demonstrasi tahunan yang diadakan oleh dua sektor Barat perlawanan sipil Papua _ Nasional Papua Barat Komite (KNPB) di Jayapura, Puncak Jaya dan Sorong, dan Republik Federasi Papua Barat (FRWP) telah mengorganisir unjuk rasa serupa di Manokwari, Yapen Island, , dan Fak-fak. Polisi Indonesia umumnya memungkinkan demonstrasi terjadi di seluruh Papua, namun dalam Yapen, Polisi telah melarang semua pertemuan dari terjadi di Yapen, dan telah dilaporkan memblokade semua pawai.
Menurut FRWP itu, Kepala Polisi di Serui Kabupaten Roycke Harry Langie S.IK MH, menolak izin untuk Republik Federasi Papua Barat untuk mengadakan rally, bahkan ketika mengutip hak berdasarkan peraturan bahasa Indonesia Nomor 9/1998 tentang kebebasan berbicara di publik spasi.
"Perintah Komandan Polisi tidak hanya melanggar Peraturan Nomor 9, tetapi juga Pasal 28 dari Konstitusi Indonesia 1945" kata Jacob Rumbiak, Kepala Luar Negeri FRWP.
Meskipun larangan ini, lebih dari 10.000 orang dilaporkan telah berkumpul di luar Wombai Pantai Serui di Yapen. Menurut sumber Media Barat Papua berbicara melalui telepon, Sepuluh Canoes (perahu cadik besar perang) terbang bendera Bintang Kejora, penuh demonstran dari pulau-pulau terpencil, akan segera mendarat. Namun Kapolres Roycke Harry Langie, adalah pada waktu publikasi menggunakan pengeras suara untuk mencoba untuk memaksa perahu ke furl bendera dan pernak-pernik Bintang Kejora, meskipun dapat dipahami bahwa para awak kapal yang menolak untuk melakukannya. Situasi ini digambarkan sebagai tegang dan dinamis, dengan kesempatan untuk endapan yang terbentuk aksi bersenjata Angkatan Laut terhadap kano perang. Namun izin baru saja diberikan untuk reli untuk melanjutkan sampai 14:00 waktu setempat, ketika penyebaran pasukan akan dilakukan jika belum melakukannya.
Di Manokwari sudah bendera pagi sekitar 30 bintang telah dibesarkan dalam dari kantor DAP kabupaten Manokwari. Sekitar 20 telah diajukan selama kampus fromm Panjang pawai tersebut UNIPA universitas ke kantor DAP. Sampai 5000 orang kini diyakini telah berkumpul mendengarkan pidato dan menjalankan pawai panjang lagi.
Foto dari Manokwari di bawah ini:
dari Papua Barat Media dan sumber-sumber lokal
1 Mei 2012
Pasukan keamanan Indonesia sedang mempersiapkan untuk membubarkan demonstrasi massa di dekat Serui, saat puluhan ribu orang turun ke jalan di Papua Barat untuk menolak aneksasi Indonesia atas Papua Baratpada tanggal 1 Mei 1963.
Demonstrasi tahunan yang diadakan oleh dua sektor Barat perlawanan sipil Papua _ Nasional Papua Barat Komite (KNPB) di Jayapura, Puncak Jaya dan Sorong, dan Republik Federasi Papua Barat (FRWP) telah mengorganisir unjuk rasa serupa di Manokwari, Yapen Island, , dan Fak-fak. Polisi Indonesia umumnya memungkinkan demonstrasi terjadi di seluruh Papua, namun dalam Yapen, Polisi telah melarang semua pertemuan dari terjadi di Yapen, dan telah dilaporkan memblokade semua pawai.
Menurut FRWP itu, Kepala Polisi di Serui Kabupaten Roycke Harry Langie S.IK MH, menolak izin untuk Republik Federasi Papua Barat untuk mengadakan rally, bahkan ketika mengutip hak berdasarkan peraturan bahasa Indonesia Nomor 9/1998 tentang kebebasan berbicara di publik spasi.
"Perintah Komandan Polisi tidak hanya melanggar Peraturan Nomor 9, tetapi juga Pasal 28 dari Konstitusi Indonesia 1945" kata Jacob Rumbiak, Kepala Luar Negeri FRWP.
Meskipun larangan ini, lebih dari 10.000 orang dilaporkan telah berkumpul di luar Wombai Pantai Serui di Yapen. Menurut sumber Media Barat Papua berbicara melalui telepon, Sepuluh Canoes (perahu cadik besar perang) terbang bendera Bintang Kejora, penuh demonstran dari pulau-pulau terpencil, akan segera mendarat. Namun Kapolres Roycke Harry Langie, adalah pada waktu publikasi menggunakan pengeras suara untuk mencoba untuk memaksa perahu ke furl bendera dan pernak-pernik Bintang Kejora, meskipun dapat dipahami bahwa para awak kapal yang menolak untuk melakukannya. Situasi ini digambarkan sebagai tegang dan dinamis, dengan kesempatan untuk endapan yang terbentuk aksi bersenjata Angkatan Laut terhadap kano perang. Namun izin baru saja diberikan untuk reli untuk melanjutkan sampai 14:00 waktu setempat, ketika penyebaran pasukan akan dilakukan jika belum melakukannya.
Di Manokwari sudah bendera pagi sekitar 30 bintang telah dibesarkan dalam dari kantor DAP kabupaten Manokwari. Sekitar 20 telah diajukan selama kampus fromm Panjang pawai tersebut UNIPA universitas ke kantor DAP. Sampai 5000 orang kini diyakini telah berkumpul mendengarkan pidato dan menjalankan pawai panjang lagi.
Foto dari Manokwari di bawah ini:
Belum ada berita belum confimred dari Jayapura pada tahap ini.
Ini adalah situasi yang berkembang - lebih update karena mereka datang ke tangan. Silakan nantikan.
Sumber:
West Papua Media
0 komentar:
Post a Comment