Rusuh di Mandala,6 Orang Ditangkap
Kerugian Diperkirakan Capai Rp 1,7 Miliar
JAYAPURA— Kerusuhan yang terjadi di stadion Mandala
Jayapura ketika Persipura menderita kekalahan di Persija pada laga
lanjutan Indonesia Super Liga (ISL), Minggu (13/5), berimplikasi ke
proses hukum. Buntut dari kerusuhan tersebut, Kepolisian Jayapura
mengamankan enam orang yang diduga pelaku pengrusakan Stadion Mandala
Jayapura .
Demikian disampaikan Kapolres Jayapura Kota AKBP Alfred Papare SIK didampingi Ketua Panitia Pelaksana Persipura Fahkrudin Pasollo ketika menyampaikan keterangan pasca kerusuhan tersebut di Aula Polres Jayapura Kota, Senin (14/5).
Dikatakan, ke-6 orang tersebut kini resmi ditahan di Mapolresya Jayapura Kota. Mereka masing masing LR (19), MT (20), EK (21), PA (19), IW (16) serta HY yang membawa sajam.
“Masing masing mereka dikenai pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman di atas lima tahun,” katanya.
Kata dia, tidak ada korban jiwa dalam pengerusakan dan rusuh di Stadion Mandala tersebut.
Sementara itu, lebih dari 10 kendaraan roda dua dan empat dibakar massa, diantaranya 2 unit mobil lantas Polresta, 1 truk Dalmas Polresta, 1 unit mobil K9 atau mobil satwa, 1 unit Kijang Provost Polda, 2 unit Excavator Komatsu, 1 mobil PJR Polresta, 1 truk milik Angkatan Laut, 1 unit Ambulans Jasa Rahaja, 1 unit bus Pemda Provinsi, serta camp dan gudang pekerja Stadion Mandala. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua Jansen Monim ST via ponsel Senin (14/5) menegaskan, kerugian material pasca kerusuhan diperkirakan mencapai Rp 1,7 Miliar masing masing 10 kursi fiber glass Rp 5 Juta, kaca 5 lembar Rp 75 Juta, Camp Rp 75 Juta. Gudang 1 rusak Rp 40 Juta, pagar seng ?, 1 unit Exavator Rp 1,4 Miliar.
“Apabila Panpel Persipura belum mengganti , maka Stadion Mandala sementara tidak bisa digunakan untuk laga ISL,” lanjunya.
BTM Sayangkan Tindakan Aparat dan Suporter
Sementara itu, Ketua Umum Persipura JAyapura, Drs. Benhur Tommy Mano, MM. sebagai Ketua Persipura dan Walikota Jayapura, BTM, sapaan akrabnya, menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh aparat dan juga oleh supporter Persipura mania.
Untuk tindakan yang dilakukan aparat, BTM menyayangkan aksi pihak keamanan yang dalam hal ini dari pihak Kepolisian yang mengeluarkan tembakan gas air mata langsung kea rah penonton yang dianggapnya telah salah prosedur.
“Dalam manual book aturan, sudah diatur masalah keamanan. Seharusnya bila terjadi pelemparan oleh supporter, maka pemain tidak boleh keluar lapangan dahulu, dan aparat harus membentuk lingkaran di tengah lapangan untuk melindungi pemain sampai keadaan tenang. Kemarin kan belum lama langsung pemain sudah mau keluar lapangan,” tuturnya menjawab pertanyaan Bintang Papua.
BTM yang ditemui di ruang kerjanya juga menjelaskan bahwa sebenarnya kasi pelemparan yang dilakukan Persipura Mania bukan lah hal yang baru, dan seharusnya aparat sudah lebih memahami hal tersebut. “Kalau kita menang saja ada aksi pelemparan, apa lagi kalah,” cetus BTM.
Sementara untuk aksi yang dilakukan penonton, BTM juga menyayangkan aksi pelemparan botol air mineral kepada pemain dan juga ke official tim Persija. “Kalau supporter fanatic, kalah menang harus diterima, kan masih ada 11 pertandingan lagi,” imbuhnya tegas.
Selain itu, ia juga mengungkapkan ketika dirinya beserta Wakapolda Papua, turun langsung menemui massa di luar Stadion Mandala, ia menemukan beberapa supporter yang kedapatan meminum minuman keras, dan hal itu menurutnya sudah bukan sebuah tindakan yang dibenarkan lagi.
Untuk itu ia juga mengeluarkan himbauan kepada supporter Tim Mutiara Hitam agar lebih dapat menahan diri. “Kepada penonton dan supporter, saya minta bisa menahan diri dan tidak melakukan tindakan anarkis karena itu hanya akan merugikan, baik itu kepada Panitia penyelenggra, Kota JAyapura, juga untuk tim Persipura sendiri yang bisa dapat sangsi,” himbaunya. (mdc/ds/don/l03)
Sumber: BINPA
![]() |
Kondisi di salah satu pintu masuk di Stadion Manda pasca rusuh yang mengakibatkan sejumlah fasilitas stadion dibakar, dengan total kerugian diperkirakan mencapai Rp 1,7 miliar. |
Demikian disampaikan Kapolres Jayapura Kota AKBP Alfred Papare SIK didampingi Ketua Panitia Pelaksana Persipura Fahkrudin Pasollo ketika menyampaikan keterangan pasca kerusuhan tersebut di Aula Polres Jayapura Kota, Senin (14/5).
Dikatakan, ke-6 orang tersebut kini resmi ditahan di Mapolresya Jayapura Kota. Mereka masing masing LR (19), MT (20), EK (21), PA (19), IW (16) serta HY yang membawa sajam.
“Masing masing mereka dikenai pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman di atas lima tahun,” katanya.
Kata dia, tidak ada korban jiwa dalam pengerusakan dan rusuh di Stadion Mandala tersebut.
Sementara itu, lebih dari 10 kendaraan roda dua dan empat dibakar massa, diantaranya 2 unit mobil lantas Polresta, 1 truk Dalmas Polresta, 1 unit mobil K9 atau mobil satwa, 1 unit Kijang Provost Polda, 2 unit Excavator Komatsu, 1 mobil PJR Polresta, 1 truk milik Angkatan Laut, 1 unit Ambulans Jasa Rahaja, 1 unit bus Pemda Provinsi, serta camp dan gudang pekerja Stadion Mandala. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua Jansen Monim ST via ponsel Senin (14/5) menegaskan, kerugian material pasca kerusuhan diperkirakan mencapai Rp 1,7 Miliar masing masing 10 kursi fiber glass Rp 5 Juta, kaca 5 lembar Rp 75 Juta, Camp Rp 75 Juta. Gudang 1 rusak Rp 40 Juta, pagar seng ?, 1 unit Exavator Rp 1,4 Miliar.
“Apabila Panpel Persipura belum mengganti , maka Stadion Mandala sementara tidak bisa digunakan untuk laga ISL,” lanjunya.
BTM Sayangkan Tindakan Aparat dan Suporter
Sementara itu, Ketua Umum Persipura JAyapura, Drs. Benhur Tommy Mano, MM. sebagai Ketua Persipura dan Walikota Jayapura, BTM, sapaan akrabnya, menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh aparat dan juga oleh supporter Persipura mania.
Untuk tindakan yang dilakukan aparat, BTM menyayangkan aksi pihak keamanan yang dalam hal ini dari pihak Kepolisian yang mengeluarkan tembakan gas air mata langsung kea rah penonton yang dianggapnya telah salah prosedur.
“Dalam manual book aturan, sudah diatur masalah keamanan. Seharusnya bila terjadi pelemparan oleh supporter, maka pemain tidak boleh keluar lapangan dahulu, dan aparat harus membentuk lingkaran di tengah lapangan untuk melindungi pemain sampai keadaan tenang. Kemarin kan belum lama langsung pemain sudah mau keluar lapangan,” tuturnya menjawab pertanyaan Bintang Papua.
BTM yang ditemui di ruang kerjanya juga menjelaskan bahwa sebenarnya kasi pelemparan yang dilakukan Persipura Mania bukan lah hal yang baru, dan seharusnya aparat sudah lebih memahami hal tersebut. “Kalau kita menang saja ada aksi pelemparan, apa lagi kalah,” cetus BTM.
Sementara untuk aksi yang dilakukan penonton, BTM juga menyayangkan aksi pelemparan botol air mineral kepada pemain dan juga ke official tim Persija. “Kalau supporter fanatic, kalah menang harus diterima, kan masih ada 11 pertandingan lagi,” imbuhnya tegas.
Selain itu, ia juga mengungkapkan ketika dirinya beserta Wakapolda Papua, turun langsung menemui massa di luar Stadion Mandala, ia menemukan beberapa supporter yang kedapatan meminum minuman keras, dan hal itu menurutnya sudah bukan sebuah tindakan yang dibenarkan lagi.
Untuk itu ia juga mengeluarkan himbauan kepada supporter Tim Mutiara Hitam agar lebih dapat menahan diri. “Kepada penonton dan supporter, saya minta bisa menahan diri dan tidak melakukan tindakan anarkis karena itu hanya akan merugikan, baik itu kepada Panitia penyelenggra, Kota JAyapura, juga untuk tim Persipura sendiri yang bisa dapat sangsi,” himbaunya. (mdc/ds/don/l03)
Sumber: BINPA
0 komentar:
Post a Comment