Kini almarhum di semayamkan di Asrama Tolikara Yoka, Waena. Rabu (2/5) pagi. Terelli mengalami luka tembak pada bagian perut. Ini dibenarkan Wakil Ketua I KNPB, Mako Tabuni kepada wartawan di Jayapura.
"Ia ditembak usai demo saat pulang ke Abepura,"kata Mako Tabuni kepada wartawan. Saat diwawancarai Mako berada di Mapolda Papua, dan sedang menyerahkan proyektil peluru. Kata dia, almarhum ditembak didepan Universitas Saint Teknologi Jayapura (USTJ).
Sementarta itu dari pantauan SP dilapangan massa Komite Nasional Papua Bartat (KNPB) telah memblokade jalan masuk Yoka. Dari info yang diterima SP direncanakan mayat akan diarak dengan betjalan kaki menuju Polda Papua yang berjarak 25 kilometer. Namun hingga pukul. 11.00 WIT belum ada tanda-tanda massa akan bergerak.
Sementara itu aparat kepolisian terlihat berjaga-jaga di jalan masuk Yoka. Siapapun tidak berani mendekat termasuk jurnalis lokal maupun nasional ke Asrama Tolikara.
Muhammad Nur jurnalis lokal Cenderawasih Pos digertak dan dikejar para penghuni asrama maupun KNPB dimana ia mencoba mendekati Asrama Tolikara.
Korban penganiyaan kembali terjadi dimana seorang anggota Datasemen Zeni Tempur 10 sekitar pukul 10.54 WIT, bertempat di depan Asrama Tolikara Jalan Yoka Distrik Heram
Sertu Arif dikeroyok. Dari info diperoleh SP dilapangan, saat itu Arif selesai olahraga kemudian korban hendak pulang ke rumah di Jalan Yoka. Sesampainya di depan Asrama Tolikara korban di keroyok dan di pukul oleh massa hingga menyebabkan korban mengalami luka-luka. Beruntung ia menyelamatkan diri dan lari ke markasnya tak jauh 200 meter dari asrama.
Tak terima kawan anggota dihajar, sekitar pukul 11.00 WIT mereka hendak keluar dari markas dengan senjata lengkap, dan menuju Asrama Tolikakara. Namun, keburu ditahan para senior-seniornya. Padahal para tentara-tentara muda ini telah keluar dari markas mereka Datasemen Zeni Tempur 10. [154]
suarapembaruan
0 komentar:
Post a Comment