Home » » Aksi Brutal Oknum Batalyon 756, Rumah Warga Dibakar

Aksi Brutal Oknum Batalyon 756, Rumah Warga Dibakar

Ilustrasi pembakaran rumah (IST)
Wamena (6/6)---Kota Wamena memanas. Warga kota berlarian dan mengungsi menyelamatkan diri dari rentetan tembakan, pembakaran sejumlah rumah dan penyisiran terhadap warga sipil dari Anggota Batalyon 756 di kampung Honelama, Wamena, Kab, Jayawijaya, Papua.

Pernyataan itu disampaikan oleh ketua KNPB kota Wamena, Boy Dawi kepada tabloidjubi.com, Rabu (6/6) melalui telepon seluler. “Sejumlah rumah di ujung jalan Irian, jalan Kimbim Piramid, mulai dari depan Kapela  Gereja Katolik Honelama sampai pertigaan itu dibakar habis oleh anggota batalyon Wim Anesili,” kata Boy kepada tabloidjubi.com.

Menurut Boy, kejadian ini berawal tertabraknya seorang anak oleh anggota batalyon 756. “Ada dua anggota batalyon menggunakan motor dengan kecepatan tinggi menabrak seorang bocah yang lewat di jalan. Saat itu ada dua orang tua ada di situ dan melihat. Mereka tidak terima, lalu mendatangi dua penabrak dan menikam hingga tewas di tempat,” kata Boy dari Wamena.

Anggota batalyon 756 tidak terima rekannya ditikam hingga tewas. Mereka lalu melakukan pembalasan. “Mereka turun dengan kekuatan penuh. Mereka melakukan penembakan dan pembakaran sejumlah rumah, mobil dan motor milik warga. ”

Aksi rentetan penembakan yang dikeluarkan, menurut Boy, hampir memakan waktu satu jam. “Penembakan terjadi kira-kira dari jam 3 sampai jam 4 sore,” katanya.
Pembakaran rumah, menurut Boy, berawal di  salah satu rumah warga Nduga di belakang Gedung Tongkonan, Jalan Irian, Wamena. “Mereka bakar rumah itu dan tikam dua orang. Satu orang mati dan satunya dilarikan ke rumah sakit.” kata Boy. Boy juga menyebutkan bahwa ada puluhan warga yang ditahan.
Ketua Dewan adat Balim, Lemok Mabel membenarkan kejadian itu. “Saya dapat laporan bahwa kota Wamena tegang,” kata Lemok sambil menjelaskan kembali kronologis kejadian. Namun saat ini Lemok maupun Boy belum mengetahui indetitas korban untuk sementara. “Kami sedang melakukan investigasi jadi belum tahu berapa jumlah korban jiwa, nama dari korban pihak TNI maupun warga sipil,” katanya kepada tabloidjubi.com. Lemokh juga mengatakan bahwa pihak wartawan dan kemanusiaan lainnya sulit mengakses tempat kejadian dan di rumah sakit di jaga oleh pihak aparat.

Seorang pegawai Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Jayawijaya juga membenarkan adanya aksi pembakaran dan penembakan tersebut. "Ya nih, masih kacau di daerah Sinakma. Rumah saya di Honaybaru tapi masih bisa lihat lihat asap rumah yang dibakar."kata pegawai Dinas P&P asal Jawa yang enggan disebutkan namanya ini, saat dihubungi tabloidjubi.com. Ia juga mengakui jika dari rumahnya ia mendengar suara tembakan. "Ini masih belum berani keluar rumah." katanya.

Pihak Kodam XVII Cenderawasih saat dihubungi tabloidjubi.com membantah adanya aksi brutal yang dilakukan oleh anggota Batalyon 756 ini. Kepala Penerangan XVIII Cenderawasih Jayapura, kolonel infanteri Ali Hamdan Bogra mengatakan, informasi soal penembakan dan pembakaran serta pengrusakan oleh TNI sementara berlangsung. Tindakan itu mengakibatkan masyarakat mengungsi dari rumahnya. “Tidak benar informasi soal penembakan dan pembakaran masih terjadi sampai saat ini. Tidak ada tindakan brutal dan pengrusakan dari TNI. Situasi sudah sudah aman dan terkendali,” kata Bogra melaui pesan pendeknya yang diterima tabloidjubi.com, Rabu (6/6) sore.

Dari data yang dikumpulkan tabloidjubi.com, hingga sore tadi, korban tewas satu anggota TNI dan satu lagi dalam keadaan kritis akibat tikaman. Sedangkan dari pihak masyarakat, 8 orang terluka akibat tembakan. Dan yang terluka akibat aksi penyisiran masih belum diketahui jumlahnya. Saat ini sebagian warga melarikan diri ke tempat-tempat  yang memberikan mereka rasa aman di pingir-pinggir kota atau gereja.
(Jubi/Mawel/Abubar/Mambor)  

 tabloidjubi



Share this video :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. RASUDO FM DOGIYAI - All Rights Reserved

Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile

Proudly powered by Blogger