Home » , » Paradigma Orang Tua, Kunci Kesuksesan Anak

Paradigma Orang Tua, Kunci Kesuksesan Anak

(Photo: Hery Tebay)
Orang tua pada umumnya memiliki kasih sayang yang besar kepada anaknya. Sehingga setiap orang tua menginginkan anaknya dapat hidup dengan bahagia pada masa kanak-kanak, remaja, dewasa, bahkan pada masa tua anakya. Sehingga orang tua mengupayakan banyak cara demi membuat anaknya dapat bertahan hidupa dengan bahagia di dunia. Contoh kasih sayang orang tua untuk anaknya yang paling konkret  dapat ditemui pada masa kini adalah orang tua menyekolahkan anaknya.

    Tujuan utama orang tua menyekolahkan anak adalah agar anak dapat hidup bahagia. Tujuan lain yang sangat memengaruhi tujuan utama adalah tempat belajar (sekolah), pendidikan, dan ijasah. Ada orang tua yang menginginkan agar anaknya bersekolah saja tanpa mengarahkan anaknya kepada tujuan orang sekolah. Ada orang tua yang menyekolahkan anaknya dengan tujuan memiliki pendidikan yang baik, tetapi tidak menghiraukan sekolah atau ijasah yang digunakan anaknya. Bahkan ada juga orang tua yang menyekolahkan anaknya dengan tujuan agar anaknya mampu memiliki ijasah saja tanpa memilikan anak sekolah yang layak, sesuai dengan standar satuan pendidikan, atau bahkan anaknya disekolahkan bukan dengan tujuan mencari pengetahuan.

    Tiga paradigma itu banyak dijumpai. Bahkan tiga paradigm itu telah mendarah daging dalam sebagian besar orang tua. Paradigm-paradigma tersebut memiliki dampak. Pastinya, setiap paradigma memiliki dampak baik atau dampak buruk bagi setiap anak.

    Pertama, paradigma orang tua yang menginginkan agar anaknya bersekolah saja tanpa mengarahkan anaknya kepada tujuan orang sekolah. Contoh orang yang memegang paradigm seperti ini dapat kita jumpai di kota maupun dusun, di kota misalnya para pengusaha sibuk dengan usaha mereka tanpa memedulikan anak mereka. Mereka berpikir, yang penting anaknya berada dalam kondisi sehat dan anak tidak membuat masalah, kami hanya membantu anak dengan menyediakan uang sebagai sarana kehidupan. Contoh lain dapat kita jumpai di dusun. Hal seperti ini dapat saja terjadi kepada orang di dusun sana yang diakibatkan karena kurangnya pengetahuan orang tua terhadap pendidikan berpola masa modern, sumber informasih yang tidak memadai, dan  penggunaan jaringan komunikasi yang belum diketahui manfaatnya secara jelas. Sehingga orang tua hanya tau kalau anaknya harus sekolah, entah sekolah di mana saja asalkan anaknya dapat bersekolah.

     Orang tua yang memegang paradigma seperti ini akan sangat membahayakan anak. karena anak dapat saja bersekolah tetapi tidak pada sekolah yang bermutu atau anak tidak memiliki tujuan sekolah yang jelas. Anak bersekolah hanya mengikuti keinginan orang tua tanpa menyadari betapa pentingnya sekolah bagi dirinya pada masa kini dan masa mendatang.

    Kedua,  ada orang tua yang menyekolahkan anaknya dengan tujuan memiliki pendidikan yang baik, tetapi tidak menghiraukan sekolah atau ijasah yang digunakan anaknya saat itu dan kelak. Tujuan menyekolahkan anak demi memeroleh pedidikan yang baik adalah tujuan yang benar. Teapi orang tua juga harus tau, anaknya harus disekolahkan di mana (SMA/MA/SMK) agar pendidikan anak dapat menambah wawasan yang akan digunakan anak pada masa kerjanya atau sesuai dengan kebutuhannya. Juga, ijasah yang dimiliki anak kelak dapat digunakan pada tempat mana anak mau bekerja dan tentunya sesuai dengan keahlian serta ijasah yang anak miliki.

    Ketiga, orang tua yang menyekolahkan anaknya dengan tujuan agar anaknya mampu memiliki ijasah saja tanpa memilihkan anak sekolah yang layak, sesuai dengan standar satuan pendidikan, atau bahkan anaknya disekolahkan bukan dengan tujuan mencari pengetahuan. Memang pada masa sekarang ini orang bekerja harus dengan menggunakan ijasah, bahkan pada beberapa lapangan pekerjaan ijasah dijadikan sebagai patokan untuk penerimaan gaji kariawan. Tetapi harus diketahui bahwa wawasan yang baik juga turut memengaruhi kehidupan tiap orang. Sehingga orang tua hendaknya menyekolahkan anak pada sekolah yang sesuai dengan standar pendidikan nasional agar anak menyenyam pendidikan dengan baik dan wawsannya bertamabah dengan baik.

    Ketiga sarana penunjang wawasan di atas, sebenarnya tak saling terpisahkan antara satu dengan yang lain. Sehingga kita tidak dapat memisahkan sekolah dari pendidikan, sekolah dari ijasah, pendidikan dari sekolah, pendidikan dari ijasah, ijasah dari sekolah, atau ijasah dari pendidikan. Jika kita menghilangkan satu bidang saja dalam menyekolahkan anak, anak akan sangat sulit menyesuaikan diri pada lapangan kerja tempat ia bekerja nantinya.

    Maka diharapkan kepada orang tua agar memiliki wawasan tentang perkembangan dunia pendidikan pada masa modern, dengan memiliki sumber-sember informasi yang pasti baik dan benar. Karena orang tua  diharapkan memberikan tujuan yang terarah untuk mengarahkan anak pada kemauan bidang pendidikan yang digeluti anak. Dengan demikian anak akan mampu bersekolah dan memiliki wawasan yang luas karena merasa didukung dan merasa nyaman pada bidang yang digelutinya karena bidang itu sesuai dengan kemampuan kecerdasannya.

Oleh : Hery Tebay

*(Penulis adalah alumni SMA YPPK Adhi Luhur tahun 2012, Salam AMDG)

 



Sumber: whenst.blogspot.com



Share this video :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. RASUDO FM DOGIYAI - All Rights Reserved

Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile

Proudly powered by Blogger