ilustrasi (photo .okeinfo.net |
Papua
sudah lama menjadi Tanah Konflik. Konflik telah mengusir keadilan dan kedamaian
di Tanah Papua. Papua terasing dari kehidupan yang aman dan damai. Papua yang dibanggakan
oleh kelompok pemilik modal adalah "Negeri Sorga". Untuk menuju
firdaus darah bercucuran di atas "Nova Guinea". Nyawa melayang dalam
almanak manusia pencahari keadilan. keadilan akan ada kalau kekuasaan
nation-state merestui. tak pandang bulu adalah teori klasik dalam ajaran kitab
suci. Keadilan adalah produk kekuasaan berdasarkan kepentingan nation-state.
neraca keadilan ada pada materi hukum kekuasaan. keadilan adalah sebuah harapan
pendapatan yang diperoleh dengan jalan menerima suatu imbalan.
perang berkecamuk di jalan-jalan kebenaran. Setiap saat hati dan pikiran dituduh dalam kesalahan. akar kesalahan lahir dari sebuah euforia dan pikiran hedonis para tengkulak dan pengais kekuasaan sejagad raya. kenyamanan sebuah bangsa di ukur dengan bagaimana para pemegang tampuk menciptakan sejumlah sandi dan istilah yang dipandang membahayakan legalitas sebuah kekuasaan.
Pemilik kekuasaan memandang bahwa perolehan keuntungan dengan hasil maksimal adalah usaha dan bukti keadilan. pengurangan atau penghalangan akan hasil kekayaan dilihat sebagai benteng-benteng penghalang. Benteng-benteng penghalang bila dilihat dalam kamus Penguasa adalah OPM, GPK, OTK, Seperatis dll.
Secuil keadilan ditebus dengan selongsong peluru dan aneka peralatan tempur. walaupun batu dan kayu menjadi simbol perlawanan. Kitab suci dan Bait Tuhan dikumandangkan dalam nada yang tegas. semua ditangkis dalam sebuah arogansi kekuasaan. pemaknaan akan berdirinya kebenaran ditopang dengan justifikasi akan persoalan.
Semoga deru suara perang akan berakhir dalam hitungan detik bagi pemegang kekuasaan dan korban kekuasaan. tidak ada yang abadi dalam dunia. semua konflik dan perang akan saling menggeser baik karena sebuah rekayasa manusia tapi juga karena sebuah kekuatan kebenaran Ilahi yang datang tanpa hitungan dan kontrol manusia.
kejayaan manusia adalah kejayaan semu. kebenaran manusia untuk mempertahankan posisi dan kepentingan akan pergi berlalu bersama akal buruk dan nafsu manusia yang serakah. GO TO HELL akan kembali menjadi mimpi indah bagi para tengkulak kekuasaan. karena kekuasaan memiliki ujung dan memiliki pangkal. sadar ataupun tidak proses menuju penghilangan kekuasaan sedang berlangsung dalam irama sosial yang dikonstruksikan oleh manusia sendiri.
Manusia tidak sadar atas nama nation-state yang dirumuskan sendiri sedang mengancam diri dan stabilitas kekuasaannya. jangan tamak dan berpikir bahwa anda sedang menyelamatkan negara-bangsa. pada hal anda sendiri mengupayakan kekuasaan pribadi. di situlah anda sendirilah sedang menghancurkan diri.
suara perang akan berakhir. tambur damai akan dibunyikan. rakyat dan bangsa akan bersatu. semua kekuasaan tidak lagi berkuasa karena kekuasaan. karena kekuasaan adalah sebuah kepmilikan bersama dalam nurani yang saling memberi dan menerima.
iringan perdamaian milik bangsa dibunyikan dipukul oleh semua pihak dan gaya secara masing-masing namun mengeluarkan bunyi yang sama. keserasian bunyi tidak tercipta karena satu bunyi tetepi perpaduan dari aneka warna dan suara.
kebulatan tekad adalah kebulatan perbedaan yang unik. siapa merasa dia yang paling superior dialah yang akan tumbang duluan dalam perang di Firdaus. (Dominggus Pigay)
perang berkecamuk di jalan-jalan kebenaran. Setiap saat hati dan pikiran dituduh dalam kesalahan. akar kesalahan lahir dari sebuah euforia dan pikiran hedonis para tengkulak dan pengais kekuasaan sejagad raya. kenyamanan sebuah bangsa di ukur dengan bagaimana para pemegang tampuk menciptakan sejumlah sandi dan istilah yang dipandang membahayakan legalitas sebuah kekuasaan.
Pemilik kekuasaan memandang bahwa perolehan keuntungan dengan hasil maksimal adalah usaha dan bukti keadilan. pengurangan atau penghalangan akan hasil kekayaan dilihat sebagai benteng-benteng penghalang. Benteng-benteng penghalang bila dilihat dalam kamus Penguasa adalah OPM, GPK, OTK, Seperatis dll.
Secuil keadilan ditebus dengan selongsong peluru dan aneka peralatan tempur. walaupun batu dan kayu menjadi simbol perlawanan. Kitab suci dan Bait Tuhan dikumandangkan dalam nada yang tegas. semua ditangkis dalam sebuah arogansi kekuasaan. pemaknaan akan berdirinya kebenaran ditopang dengan justifikasi akan persoalan.
Semoga deru suara perang akan berakhir dalam hitungan detik bagi pemegang kekuasaan dan korban kekuasaan. tidak ada yang abadi dalam dunia. semua konflik dan perang akan saling menggeser baik karena sebuah rekayasa manusia tapi juga karena sebuah kekuatan kebenaran Ilahi yang datang tanpa hitungan dan kontrol manusia.
kejayaan manusia adalah kejayaan semu. kebenaran manusia untuk mempertahankan posisi dan kepentingan akan pergi berlalu bersama akal buruk dan nafsu manusia yang serakah. GO TO HELL akan kembali menjadi mimpi indah bagi para tengkulak kekuasaan. karena kekuasaan memiliki ujung dan memiliki pangkal. sadar ataupun tidak proses menuju penghilangan kekuasaan sedang berlangsung dalam irama sosial yang dikonstruksikan oleh manusia sendiri.
Manusia tidak sadar atas nama nation-state yang dirumuskan sendiri sedang mengancam diri dan stabilitas kekuasaannya. jangan tamak dan berpikir bahwa anda sedang menyelamatkan negara-bangsa. pada hal anda sendiri mengupayakan kekuasaan pribadi. di situlah anda sendirilah sedang menghancurkan diri.
suara perang akan berakhir. tambur damai akan dibunyikan. rakyat dan bangsa akan bersatu. semua kekuasaan tidak lagi berkuasa karena kekuasaan. karena kekuasaan adalah sebuah kepmilikan bersama dalam nurani yang saling memberi dan menerima.
iringan perdamaian milik bangsa dibunyikan dipukul oleh semua pihak dan gaya secara masing-masing namun mengeluarkan bunyi yang sama. keserasian bunyi tidak tercipta karena satu bunyi tetepi perpaduan dari aneka warna dan suara.
kebulatan tekad adalah kebulatan perbedaan yang unik. siapa merasa dia yang paling superior dialah yang akan tumbang duluan dalam perang di Firdaus. (Dominggus Pigay)
0 komentar:
Post a Comment