KRONOLOGIS AKSI MASSA DEMO DAMAI DI AMBAN
PAPUA BARAT
TANGGAL 23 OKTOBER 2012
Reporter: John and Rudolfo
Receiver: Abraham Ramandey
Pada Selasa tanggal 23 0ktober 2012, Komite National Papua Barat (KNPB), serta kelompok-kelompok
Organisasi Mahasiswa lainya yang melakukan aksi “ Demo Damai “ dengan Agenda sebagai berikut :
- MENUNTUT INDONESIA SEGERAH MENYELESAIKAN MASALAH PAPUA;
- MENDUKUNG INTERNATIONAL PARLEMENTS FOR WEST PAPUA (IPWP) DAN INTERNATIONAL LOWERS FOR WEST PAPUA (ILWP) DI INGGRIS YANG MENGGUGAT MASALAH PEPERA DIPBB;
- MENUNTUT INDONESIA SEGERA BERTANGGUNG JAWAB DENGAN PELANGGARAN HAM DIATAS TANAH PAPUA DAN INDONESIA SEGERA MEMBUKA RUANG DEMOKRASI BAGIRAKYAT PAPUA;
Maka
pada jam 08.00 Watktu Papua Barat (WPB), mahasiswa - mahasiswi
berkumpul di pohon beringin diluar halaman kampus Universitas Negeri
Papua (UNIPA), massa aksi berjumlah ± 300 – 400 orang yang turut
melakukan aksi dan beberapa Mahasiswa melakukan orasi-orasi ilmiah
dengan teriakan yel - yel Papua MERDEKA dan Referendum. Tepat pada jam
09.00, massa aksi mulai start jalan, tetapi tidak jauh dari lingkungan
kampus, tepatnya di depan Rumah Makan Mbah Mart yang berhadapan dengan
kampus, tidak lama kemudian gabungan Aparat keamanan (Polisi,brimob,
densus 88, dan TNI) datang dan memblok kade massa aksi, di situ terjadi
tarik menarik antara pihak kepolisian dan Massa aksi. Pimpinan aksi
ALEKSSANDER NEKENEM, DKK, berdiplomasi dengan Wakil Kepala Kepolisian
Resor (WAKPOLRES) Manokwari dan sampai pada jam 10.30, dan ada pihak
ketiga yang mencoba mengacaukan aksi yang di setting oleh pihak - pihak
tertentu, melempar aparat kepolisian dengan Batu, dan ketika pihak
kepolisian di lempar, pihak kepolisian membalas dengan menghamburkan
peluru nyasar, ada yang menembak ke langit dan ada yang menembak menuju
massa aksi. Aparat kepolisian mengejar mahasiswa dan memukul 7 orang
sampai babak belur serta menembak 4 orang dengan jarak tembak 20 – 30
meter, yang mengakibatkan 3 diantarnya terkena “ PELURU KARET “ yang
menyebabkan “ LUKA PARA “ yaitu (EDWUARD IWANDILE, EDISON PEYON, JHON
BITIBALIYO dan MAIKE SAMA) serta “ SATU ORANG “ yang terkena “ PELURU
TAJAM “ yaitu (MELKIAS BEANOK), Serta menangkap 11 ORANG di antarnya
(ALEKSANDER NEKENEM, ROBERT ROY ROBAHA. DKK) di hajar / di pukul sampai
babak belur, dan menangkap serta membawa mereka ke Polres Manokwari
untuk di periksa dan atau diminta keterangan, dan aparat keamanan Polres
MAnokwari selanjutnya membubarkan masaa aksi. Namun massa aksi tetap
bertahan, kondisi tersebut membuat perhatian sejumlah Stakholder -
Stakholder prihatin terhadap situasi tersebut serta terlibat langsung
menyelesaikan dinamika penembakan dan pemukulan terhadap mahasiswa -
mahasiswa tersebut. Stakholder dimaksud Yaitu, Perwakilan Pimpinan dari
senat UNIPA, Kepala Kelurahan Amban, Tokoh Gereja, Tokoh Adat, dan
Pimpinan - Pimpinan Politik lainya, serta Wakil Kapolda Papua JHON
WATERPAUW pun turun, dan mengembalikan mahasiswa - mahasiswa yang di
aniaya, kepada massa aksi, serta menyuruh massa aksi untuk bubar, dan
pada jam 14.00 Waktu Papua Barat, massa aksi bubar dengan luka yang
mendalam, dengan pesan kepada pihak pemerintah, “ KOK LINGKUGAN KAMPUS,
DAERAH OTORITAS INDEPENDENT PENDIDIKAN INTERVENSI PAMERINTAH MAMPU
MELAKUKAN TINDAKAN PELANGGARAN HAM TERHADAP MAHASISWA, APALAGI DENGAN
RAKYAT SEMESTA PAPUA BARAT YANG MENUNTUT ADANYA KEADILAN DAN KEBENARAN
BAGI ORANG PAPUA.. KESIMPULAN DARI KAMI, MAHSISWAMAH/SISWI UNIVERSITAS
NEGERI PAPUA BAHWA “ pemerintah Indonesia menjadikan RAKYAT PAPUA
SEBAGAI OBJEK POLITIK, dan MANUSIANYA DI BUNUH, SERTA HAK - HAKNYA DI
RAMPAS”.
Sumber: www.oppb.webs.com
Potret Mahasiswa Yang Korban Saat Melakukan Aksi :
0 komentar:
Post a Comment