ENAROTALI – Militer
Enarotali menjadi agen pesawat di Bandara Enarotali. Mereka berlaku sebagai agen, yang mengatur penumpang
yang ke luar masuk daerah. Dengan menggunakan pakaian lengkap ABRI dan memegang
senjata lengkap, mereka menjaga setiap pintu Bandar Udara dan bahkan sampai
pintu pesawat terbang. Hal ini
diungkapkan Leo Waine melalui via
telepon 30/01/13 ketika berangkat dari Enarotali
menuju Nabire via pesawat Aviastar.
Ia
mengabarkan setiap
penumpang yang ingin berangkat harus melewati pintu ruang tunggu yang di jaga
oleh militer. Mereka menjaga dengan menggunakan seluruh atribut militer, sambil
menanyakan setiap penumpang yang masuk.
“saya ditanya oleh tentara,
ketika masuk di ruang tunggu
bandara. Di
bandara pun mereka ada.
Sampai di pintu
pesawat pun sama, penumpang semua diatur. Kami di baris seperti latihan
PBB, baris berjejer
sebelum naik pesawat
menuju Nabire. ungkapnya.
Ia mengatakan keheranannya
terhadap situasi demikian. Ia mengatakan bahwa militer di Enarotali, sedang
berfungsi sebagai agen pesawat, bukan sebagai petugas keamanan. Situasi
demikian, menurutnya baru dialaminya
di Bandar Udara Enarotali,
sehingga merasa ada kelalaian di kubu pemerintahan atau pengaturan lalu lintas pengelolaan bandara,
dalam hal ini Dinas Perhubungan.
“saya baru
alami, ko’ militer jadi
agen? Saya kaget dan
heran melihat keadaan di Enarotali, ko’ seperti demikian. Tentara berlaku
sebagai agen. Pintu pesawat pun mereka jaga,” ucapnya.
Ia pun mengatakan penumpang dari Enarotali yang mau menuju ke
luar daerah Enarotali, merasa ketakutan dan bahkan merasa diintai terus oleh
militer yang sedang bertugas di Enarotali. Mereka berlaku seperti agen pesawat,
bukan sebagai pengaman. Keadaan seperti demikian sangat membuat masyarakat
tidak banyak bergerak. Rakyat merasa kebebasannya sebagai penumpang untuk
mengurus keperluan keberangkatan dibatasi. Karena setiap pintu ke keluar masuk
bandara pun di jaga, sehingga setiap kali ke luar dari ruang tunggu harus
berhadapan dengan militer yang lengkap dengan semua perlengkapan negara.
“setiap kali kami keluar dari ruang tunggu,
untuk mengurus keperluan keberangkatan kami saja di tanya.
Penumpang di sana seperti tidak bebas.” katanya.
Waine juga menyinggung dan bahkan mempertanyakan kinerja kerja dinas
terkait.
“Dinas buat apa saja? Tugas sebagai agen tidak berfungsi. Agen yang ada
pun, agen liar” sambungnya.
Ia
mengharapkan mesti ada penertiban kembali agen-agen pesawat di Bandar Udara
Enarotali. Dinas terkait harus bekerja sesuai fungsinya sebagai petugas. Jangan
pernah membiarkan agen pesawat diurus oleh orang yang tidak memiliki fungsi di
dalamnya.
Di tempat lain, ketika kami
menghubungi mama-mama di Enaro, yang biasa mengirim titipan jualan
ke
Nabire, yang hari-harinya di Bandara pun mengatakan hal yang sama.
“kami sekarang tidak seperti dulu. Sekarang tidak bebas, karena tentara
jaga ketat” kata salah seorang
mama.
0 komentar:
Post a Comment