Bersama ini, kami sampaikan laporan tanggapan terjadinya gempa bumi
di Baratlaut Puncak Jaya, Papua berdasarkan informasi yang diperoleh
dari BMKG, USGS, Amerika Serikat, dan GFZ Potsdam, German, dan data lain
sebagai berikut:
1. Gempa bumi terjadi pada hari Rabu, tanggal 20 Agustus 2014, pukul:10:11:36.6 WIT. Berdasarkan informasi dari BMKG pusat gempa bumi berada pada koordinat 3,38° LS dan 137,77° BT, dengan magnitudo 5,0 SR pada kedalaman 10 Km, berjarak 45 Km baratlaut Puncak Jaya, atau 80 Km baratlaut Lannyjaya, dan 340 baratdaya Jayapura, Papua. Berdasarkan data USGS gempabumi berada pada koordinat 3,807° LS dan 137,640° BT dengan magnitudo 4,9 Mw, kedalaman 60.4 km, dan berjarak 143 Km timur Enarotali, atau 244 km tenggara Nabire, Papua. Sedangkan menurut keterangan GFZ Potsdam, German episenter gempa bumi berada pada koordinat 3,66° LS dan 137,75° BT, dengan magnitudo 5,1 Mw, dan kedalaman 10 Km.
2. Kondisi geologi daerah terkena gempa bumi:
Pusat gempa bumi berada di darat. Daerah yang terdekat dengan pusat gempa bumi terutama daerah Puncak Jaya, Nannyjaya, dan Enarotali. Sebagian besar daerah tersebut tersusun oleh endapan gunung api Kuarter, sedimen dan metamorf Tersier sampai Pra Tersier. Sebagian besar endapan tersebut telah tersesarkan kuat, membentuk lajur sesar dengan lereng curam, terlapukkan kuat, sehingga mudah longsor. Pada endapan yang terlapukkan dan tersesarkan kuat diperkirakan goncangan gempa bumi akan terasa lebih kuat karena batuan ini bersifat urai, lepas, tidak kompak dan memperkuat efek getaran, sehingga rentan terhadap goncangan gempa bumi.
3. Dampak gempabumi:
Berdasarkan informasi BMKG dan USGS goncangan gempabumi ini tidak dirasakan.
4. Penyebab gempa bumi:
Berdasarkan posisi dan kedalamannya (10 Km, BMKG) diperkirakan sumber gempabumi berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif yang berkembang di Papua dengan arah cenderung baratlaut-tenggara.
5. Rekomendasi:
1. Gempa bumi terjadi pada hari Rabu, tanggal 20 Agustus 2014, pukul:10:11:36.6 WIT. Berdasarkan informasi dari BMKG pusat gempa bumi berada pada koordinat 3,38° LS dan 137,77° BT, dengan magnitudo 5,0 SR pada kedalaman 10 Km, berjarak 45 Km baratlaut Puncak Jaya, atau 80 Km baratlaut Lannyjaya, dan 340 baratdaya Jayapura, Papua. Berdasarkan data USGS gempabumi berada pada koordinat 3,807° LS dan 137,640° BT dengan magnitudo 4,9 Mw, kedalaman 60.4 km, dan berjarak 143 Km timur Enarotali, atau 244 km tenggara Nabire, Papua. Sedangkan menurut keterangan GFZ Potsdam, German episenter gempa bumi berada pada koordinat 3,66° LS dan 137,75° BT, dengan magnitudo 5,1 Mw, dan kedalaman 10 Km.
2. Kondisi geologi daerah terkena gempa bumi:
Pusat gempa bumi berada di darat. Daerah yang terdekat dengan pusat gempa bumi terutama daerah Puncak Jaya, Nannyjaya, dan Enarotali. Sebagian besar daerah tersebut tersusun oleh endapan gunung api Kuarter, sedimen dan metamorf Tersier sampai Pra Tersier. Sebagian besar endapan tersebut telah tersesarkan kuat, membentuk lajur sesar dengan lereng curam, terlapukkan kuat, sehingga mudah longsor. Pada endapan yang terlapukkan dan tersesarkan kuat diperkirakan goncangan gempa bumi akan terasa lebih kuat karena batuan ini bersifat urai, lepas, tidak kompak dan memperkuat efek getaran, sehingga rentan terhadap goncangan gempa bumi.
3. Dampak gempabumi:
Berdasarkan informasi BMKG dan USGS goncangan gempabumi ini tidak dirasakan.
4. Penyebab gempa bumi:
Berdasarkan posisi dan kedalamannya (10 Km, BMKG) diperkirakan sumber gempabumi berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif yang berkembang di Papua dengan arah cenderung baratlaut-tenggara.
5. Rekomendasi:
- Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas Satlak PB. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempabumi dan tsunami
- Gempa bumi susulan akan lebih kecil dari gempabumi utama, namun masyarakat diharapkan agar tetap waspada.
- Gempabumi ini tidak menimbulkan tsunami, karena pusat gempabumi berada di darat.
0 komentar:
Post a Comment