Ilustrasi pelecehan seksual pada anak. Foto: ANTARA |
Salah satu aktivis ELSHAM Papua, Freddy Warpopor mengungkapkan, tiga anak yang berusia di bawah 18 tahun itu mengalami tindak kekerasan dan pelecehan seksual sesaat setelah ditangkap seperti disuruh merokok dan dipaksa menyaksikan film porno dan melakukan kegiatan seksual.
"Di dalam ruangan, korban ditanya; merokok atau tidak? Kemudian mereka menjawab tidak. Lalu polisi memaksa mereka untuk merokok. Setelah itu polisi juga bertanya; pernah melihat film porno atau tidak? Mereka jawab tidak. Lalu kemudian polisi menggunakan HP nya untuk memutar film porno dan memaksa korban untuk menyaksikan adegan dalam film tersebut," paparnya pada KBR, Kamis (12/5/2016).
Freddy menambahkan, penangkapan anak-anak itu dilakukan bersamaan dengan penangkapan seribuan lebih aktivis Papua saat melangsungkan unjuk rasa damai.
Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan langkah hukum terkait perlakuan polisi terhadap anak-anak di bawah umur tersebut.
"Untuk sementara ini kami sedang mengumpulkan bahan-bahannya. Kami mendampingi ketiga korban dan akan melakukan upaya hukum," ujarnya
Pada 29 April dan 1 Mei lalu sebanyak 50 aktivis KNPB ditangkap di Jayapura, Wamena, dan Merauke. Para aktivis ditangkap karena membagikan selebaran berisi ajakan untuk berdemonstrasi mendukung United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), sebuah kelompok pendukung kemerdekaan Papua Barat.
Sementara pada 2 Mei ada sekitar 1.700 orang ditangkap karena berpartisipasi dalam unjuk rasa damai di Jayapura, Merauke, Fakfak, Sorong, Wamena, Semarang, dan Makassar.
Namun akhirnya, polisi melepaskan seribuan orang yang ditangkap tersebut.
Editor: Quinawaty Pasaribu /KBR
0 komentar:
Post a Comment