Jauih miras demi masa depan PAPUA |
Oleh: Yohanes Gobay
Miras adalah minuman keras yang dapat membahayakan bagi tubuh manusia yang mengkonsumsinya. Disaat sekarang, tampaknya perdagangan minuman keras diperjual belikan secara bebas. Minuman-minuman berakohol yang diperdagangkan ada yang berasal dari luar Papua misalnya bir, anggur, votka, cap tikus dan robinson yang didatangkan dari Surabaya, Sulawesi dan daerahlainnya. Sedangkan bobo, sageru, saguer dan lain-lain diproduksi dari Papua.
Menurut buku Biologi 2 SMA untuk Kelas XI bahwa tubuh manusia membutukan lebih kurang 5 % alkohol. Akan tapi, persoalannya tidak jarang kita menemukan para pemuda Papua mengkonsumsi minuman keras (beralkohol) hingga mabuk berat. Membuat mereka melupakan kewajibannya sebagai generasi masa depan. Dalam keadaan mabuk mereka lepas kontrol tidak sadat dan melupakan tempat tinggalnya. Mereka terkadang ditemukan tertidur pulas di dalam parit dan di atas kotoran yang menjijihkan.
Artinya dengan mengonsumsi miras orang mudah Papua sedang melakukan pembunuhan diri mereka baik secara jasmani maupun rohanian. Karena dengan mengkonsumsi minuman keras itu secara umum kesehatan mereka akan terganggu dan tidak lagi menghormati nilai-nilai religius. Selain itu minuman keras dapat melibatkan mereka dalam kasus keonaran bagi lingkungan dan di kalangan masyarakat Papua. Dan kasus miras di kalangan orang muda Papua sudah sangat kronis.
Namun, pemerintah daerah dan keamanan (kepolisian) masi tampak terlihat apatis terhadap hal ini dan tidak dapat mengambil tindakan tegas. Padahal jika kita lihat, tugas atau yang berwenang menangani hal ini adalah pihak keamanan dan di samping itu pemerintah juga mestinya membuat dan menetapkan peraturan daerah (Perda) dan sangsinya haru tegas dalam upaya mengatur penjualan miras dan pengkonsumsi miras. Sehingga dengan adanya perda ini pihak keamanan pun merasa terbantu dalam menganangi masalah ini.
Selama ini saya mengamati, tampak banyak orang Papua telah menjadi pecandu miras. Sebagian besar terjadi di usia pelajar sekolah, dan bahkan ada yang telah putus sekolah dan bahkan ada yang tidak sekolah sudah jadi pecandu miras. Dan rata-rata para pecandu miras telah banyak yang meninggal diusia produktif. Sehingga berdampak semakin menurun jumbalah populasi manusia Papua.
Betapa dirasakan berdampak buruknya miras dikalangan orang muda Papua, namun mengapa pemerintah tidak tegas memperhatikan persoalan ini?. Mengapa kepolisian tidak melakukan sweeping besar-besaran dan membasmi minuman keras? Malahan dalam kenyataannya ada pejabat-pejabat dan oknum pihak keamanan yang justru menjadi pelaku bisnis miras dan mengkonsumsi minuman keras. Padahal seharusnya para pejabat dan keamanan memberikan contoh kepada para pemuda di tanah ini (Papua).
Jika para pejabat dan pihak keamanan (kepolisian) mengambil tindakan yang tegas maka mengurangi bahkan tidak akan terjadi perdagangan dan mengonsumsi miras secara bebas. Kita juga sebagai warga masyarakat dan khusu sebagai pelajar mestinya memberi contoh baik dengan tidak menjadi pecandu miras. Untuk itu, saya sarankan kepada generasi kita dan seterusnya jangan membiarkan miras membudak kita. Mari kita jauhi miras demi masa depan kita dan Papua yang tercinta ini.
KITA PASTI BISA !
Penulis adalah Siswa SMA Adhi Luhur
Nabire - Papua
0 komentar:
Post a Comment