Inilah.com/Wirasatria
Oleh: Boy Leonard Pasaribu
|
INILAH.COM, Jakarta - Persipura Jayapura tidak
tertarik dengan ide rekonsiliasi dari PSSI yang melebur Liga Primer
Indonesia (IPL) dengan Liga Super Indonesia (ISL).
Pengurus
PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin Husin membekukan ISL dan
menciptakan liga kasta tertinggi yang baru, IPL. Keputusan ini dinilai
para anggota sarat dengan kepentingan sehingga ditolak. Mayoritas
anggota PSSI pun menggulirkan sendiri ISL. Dualisme kompetisi ini
berlanjut hingga merosotnya prestasi timnas.
Setelah menerima
tekanan dari Pemerintah, DPR maupun masyarakat, PSSI akhirnya menawarkan
rekonsiliasi dengan poin-poin yang mereka tentukan sendiri. Salah
satunya dengan menawarkan peleburan klub-klub ISL dengan IPL dalam
kompetisi baru.
“Tidak, kita tidak tertarik (dengan tawaran
PSSI),” ujar La Siya saat makan malam bersama di Hotel Mercure, Jakarta,
Sabtu malam (17/3/12), jelang Kongres Luar Biasa (KLB) besok pagi.
La
Siya mengibaratkan klub-klub yang dipromosikan secara gratis oleh PSSI
ke kasta tertinggi sebagai “Anak SD yang digabung dengan mahasiswa.”
“Kita tidak mau ada klub yang promosi gratis. Lazimnya kompetisi, untuk
bisa sampai pada kasta tertinggi adalah melalui jenjang-jenjang yang
ada. Tidak ada gratisan,” lanjutnya.
Persipura juga geram dengan
tindakan PSSI yang membuat klub tandingan saat suatu klub memutuskan
berkompetisi di ISL. Karena Persija, Arema dan PSMS memutuskan untuk
bertarung di ISL, PSSI akhirnya ‘mengkloning’ Persija, Arema dan PSMS
untuk bertarung di IPL.
“Kita juga tidak mau ada kloning-kloningan. Kita sudah bulat (tetap dukung ISL),” tegasnya.
( INILAH.COM )
0 komentar:
Post a Comment