ilustrasi penjara |
Upaya perdamaian ini coba dilakukan bakal calon bupati dan wakil bupati Puncak, Elvis Tabuni dan Simon Alom, di dalam tahanan Polda Papua setelah sebelumnya mereka ditahan oleh kepolisian dengan dugaan tindak pidana penghasutan terhadap kedua pendukung masing-masing.
Hal tersebut dikatakan Elvis Tabuni kepada Tribunnews di Illaga, Puncak, Papua, usai melakukan persiapan perdamaian antar kedua kubu. Menurut Elvis, dirinya telah berdamai dengan lawannya, Simon Alom, saat masih berada di penjara Polda Papua sekitar tiga bulan lalu.
Menurut dia, saat ini hanya menunggu proses perdamaian antar massa pendukung keduanya yang direncanakan pertengahan Juni mendatang .
“Jadi saya dengan Simon siap damai. Kami sudah damai beberapa bulan lalu. Di dalam tahanan, kami sudah pegang tangan. Hanya dengan masyarakat pihak Simon dengan saya ini belum pegang tangan,” kata Elvis
Menurut Elvis, sebagai warga negara Indonesia yang taat hukum, dirinya harus berjiwa besar untuk berdamai dengan Simon Alom dan hal ini semua dilakukan untuk kepentingan perdamaian masyarakat di Illaga, Kabupaten Puncak Papua.
Sebelumnya, sejak Agustus 2011 terjadi konflik antar massa pendukung kedua bakal calon bupati puncak, Elvis Tabuni dan Simon Alom.
Dalam perang antara pendukung kedua kubu tersebut, sedikitnya 55 orang tewas dan ratusan lainnya luka luka. Akibat konflik itu, aktivitas pemerintahan, pembangunan, bahkan pendidikan terhenti hampir setahun lamanya.
Kepolisian Papua menangkap keduanya atas tuduhan penghasutan. Kini keduanya berstatus tahanan luar dan tengah menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri Nabire.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Puncak telah mengalokasikan anggaran Rp 41 miliar untuk proses perdamaian kedua kubu.
Elvis Tabuni maupun Simon Alom masing masing telah menerima Rp 5,7 miliar. Proses perdamaian melalui beberapa tahapan, mulai dari ganti rugi korban yang tewas, proses cuci darah, bakar batu, hingga puncaknya prosesi patah panah.
Menurut Penjabat Bupati Puncak Papua, James Willem Maniagasi, dana yang disiapkan untuk proses perdamaian konflik antar pendukung calon bupati dan wakil bupati di Kabupaten Puncak, Papua, bersumber dari dana APBD Kabupaten Puncak tahun anggaran 2012.
Dan saat ini pihak pemda dibantu pejabat muspida setempat dan kedua bakal calon bupati sedang menyiapkan proses perdamaian yang direncanakan akan digelar dalam pesta “Patanh Panah" pada Juni mendatang.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Chanry Andrew Suripatty
Sumber: TRIBUNNEWS.COM
0 komentar:
Post a Comment