Home » » Dewan Adat Paniai Minta Tiga Oknum Brimob Diproses

Dewan Adat Paniai Minta Tiga Oknum Brimob Diproses

ilustrasi
Hingga saat ini pihak Polda Papua sedang melakukan proses hukum terhadap tiga oknum anggota Brimob yang menembak 5 orang warga pendulang emas di Degouwo Paniai Selasa (15/5/2012).

Terkait dengan insiden penembakan yang menewaskan 1 orang itu, Ketua Dewan Adat Paniai, Jhon Gobay, meminta agar proses hukum yang dijalani oleh tiga oknum ini agar lebih transparan dan terbuka untuk umum.
“Sekarang terus terang saja, kami dari Dewan Ada Paniai dan keluarga korban masih belum mengikuti dengan baik proses hukum terhadap para pelaku, oleh karena itu kami meminta kepad pihak Polda lebih terbuka dan transparan kepada kami,” ungkap Ketua Dewan Adat Paniai, John Gobay kepada Tribunnews di Jayapura, Minggu (27/5/2012).

Kekerasan oknum aparat ini telah kesekian kalinnya terjadi ditempat yang sama, mulai dari kasus-kasus kecil sampai kasus besar sampai menghilangkan nyawa orang lain sering terjadi di Degouwo Paniai.
Seperti tewasnya Hanoka yang terkena peluru aparat, dan proses hukumnya oleh pihak Polda terkait penembakan itu belum jelas sampai saat ini. “Begitu juga Matius Tenoye yang pada beberapa bulan lalu tertembak pada saat dia lagi menyebrang diatas jembatan, dan proses hukumnya sampai saat juga belum jelas. Oleh karena itu, kami tidak ingin kepada 5 korban ini terjadi hal demikian, terkesan ada pembiaran. Kami ingin agar polisi bisa terbuka dalam melakukan proses hukum terhadap ketiga anggota Brimob ini,” ucap Jhon.

Ia pun mengakui, bahwa proses hukum yang sedang berjalan ini citra kepolisian ini sedang dipertaruhkan. “Jangan karena tiga orang saja merusak citra kepolisian di mata masyarakat Papua,” imbuhnya.
Pihak keluarga dan Dewan Adat Paniai meminta agar proses hukum terhadap tiga anggota ini tidak dijalankan oleh Propam, karena jika proses maka hanya akan kena tindakan indisipliner dan kode etik kepolisisan saja.
“Untuk kali ini kami minta kepada Kapolda dan Kapolri agar tiga pelaku ini diproses dengan pidana umum dan diperiksa oleh reserse umum Polda Papua.  Jangan hanya Propam, itu tidak bisa,” ujarnya.
Ia menuturkan, polisi harus terbuka menjalani proses ini, agar masyarakat pun menilai baik, bahwa aparat sangat serius menindak anggotanya tanpa pandang bulu. Ketua Dewan Adat yang pada beberapa hari lalu mengantarkan dua korban atas nama Yulianus dan Amos itu mengatakan, Yona pemilik biliar adalah salah satu kunci yang harus diperiksa, pasalnya, Yona merupakan salah satu oknum yang memanggil ketiga Brimob dan terjadi insiden penembakan itu.

“Kami melihat satu kunci itu ibu Yona.  Ibu ini adalah orang kunci dari insiden penembakan ini, kan Brimob datang atas laporannya dia, lalu sampai juga terjadi penembakan itu, dan yang harus dipertanyakan adalah dengan kalimat seperti apa, ibu Yona ini menyampaikan informasi ke pihak Brimob sehingga terjadi penembakan ini,” ungkapnya.

“Saya juga mengklarifikasi bahwa dalam pemberitaan sebelumnya, bahwa 5 orang ini mendatangi tempat itu dalam keadaan mabuk, dan melakukan keributan , informasi itu sangat tidak benar, karena dari keterangan yang kami dapatkan dari korban itu, kelima orang ini mendatangi tempat itu dalam kedaan sadar dan tidak melakukan keributan,” pungkasnya.

Dirinya juga meminta, kepada Polda agar Yona diperiksa, karena Yona adalah kunci dari Indisen tersebut.“Kan, Brimob datang ini atas informasi yang disampikan Yona. Saat kejadian, Yona juga,  salah satu korban penembakan Lukas datang dan menyanyakan kepada Yona bahwa mereka ada masalah apa sehingga memanggil Brimob, dan ibu Yona lari ke arah Brimob sambil mengatakan kamu pencuri, artinya mungkin ada informasi lain yang disampaikan ibu Yona, sehingga hal ini bids diungkap oleh Polda,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya Lima Warga sipil yang berada di lokasi penambangan emas milik rakyat di Degouwo Paniai Selasa (15/5/2012) lalu ditembak oleh tiga oknum Brimob Polda Papua, salah seorang warga meninggal dunia.Dari keterangan kepolisian setempat, Lima warga tersebut ditembak karena mau merebut senjata apai milik anggota Brimob yang datang ke lokasi biliard untuk mengamankan lima warga tersebut yang membuat onar di arena biliar.

TRIBUNNEWS.COM


Share this video :

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. RASUDO FM DOGIYAI - All Rights Reserved

Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile

Proudly powered by Blogger